Olahraga
Geladi Resik Final, Real Madrid Vs Liverpool
Madrid dan Liverpool tentu bakal berjuang untuk bisa mempertegas legasi sebagai tim terbaik Eropa.
PARIS -- Duel spektakuler akan tersaji pada partai final Liga Champions 2021/2022 antara Real Madrid versus Liverpool. Dua tim sarat sejarah akan tampil maksimal demi memperebutkan satu gelar prestisius di benua Eropa.
Madrid dan Liverpool tentu bakal berjuang untuk bisa mempertegas legasi sebagai tim terbaik Eropa ketika berjumpa di Stade de France, Saint-Denis, Prancis, Ahad (29/5) dini hari WIB nanti.
Kampiun La Liga Spanyol musim ini, Real Madrid, memiliki ambisi untuk melengkapi pencapaian tahun ini. Armada besutan Carlo Ancelotti ingin menutup musim dengan capaian dua trofi sekaligus menjadikan gelar ke-14 dalam sejarah klub.
Bagi pelatih Ancelotti, pertemuan dua tim ini bukanlah hal baru. Don Carletto mengeklaim kedua finalis sudah mengenal luar-dalam kekuatan masing-masing. Alhasil, ia meminta pasukannya untuk menjaga konsentrasi dan memberikan yang terbaik hingga akhir laga.
"Dalam beberapa tahun terakhir di kompetisi Eropa, Liverpool bermain dengan baik. Mereka tim yang terus mendominasi Eropa. Jadi, kami harus mengeluarkan kualitas terbaik," kata Ancelotti dikutip laman resmi Madrid, Kamis (26/5).
Madrid belum pernah tumbang saat bersua Liverpool asuhan Juergen Klopp. Dalam perjumpaannya, El Real mengemas dua kemenangan serta sekali imbang.
Keberadaan Madrid di partai final Liga Champions tentu mengejutkan beberapa penggemar kulit bundar. Tanpa mengurangi rasa hormat, El Real yang awalnya tidak diunggulkan justru mampu mengintimidasi tiga tim elite, yakni PSG di partai 16 besar, Chelsea di fase perempat final, serta Manchester City pada babak semifinal.
Don Carletto mengaku timnya masih jauh dari performa luar biasa. Namun, patut dicatat komitmen, motivasi, dan mentalitas Karim Benzema dkk tak bisa dipandang sebelah mata. "Ini final yang dibutuhkan oleh tim. Kami harus mendapatkannya," ujar ahli taktik 62 tahun.
Pengalaman para pemain yang sudah menjuarai lima titel Liga Champions dalam delapan tahun terakhir jelas menjadi modal dan keuntungan tersendiri untuk Los Blancos. Namun, faktanya partai final si Kuping Besar kerap menghadirkan kejutaan yang tak masuk akal.
Di sisi lain, Liverpool mencari obat penawar luka setelah gagal memastikan gelar Liga Primer Inggris. Final ini juga menjadi ajang balas dendam the Reds mengingat sempat dipermalukan Madrid pada 2017/2018.
Satu masalah yang membelit the Anfield Gank adalah soal kesiapan pemain. Pasalnya, beberapa nama, seperti Thiago Alcantara, Fabinho, dan Divock Origi diragukan turun.
Absennya Thiago tentu merupakan kerugian bagi Liverpool yang kehilangan pemain kreatif di sektor lini tengah. Thiago dikenal memiliki visi bermain yang cerdas dalam mengkreasikan peluang gol bagi Sadio Mane serta Mohamed Salah.
Jelas ini menjadi tugas berat lini tengah Liverpool. Sebab, Madrid memiliki materi pemain berkualitas yang dipimpin Luka Modric, Casemiro, serta Toni Kroos. Tidak ada keraguan untuk ketiga pemain tengah El Real.
Aroma balas dendam tersaji dengan Mohamed Salah termotivasi untuk mengubur ambisi Madrid menjuarai titel ke-14. Klopp yang memahami sudut pandang Salah justru memilih skuad-nya berpikir lebih tenang ketika turun ke lapangan hijau. Apalagi, the Reds juga sedang membidik gelar ketujuh di Liga Champions.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.