Kabar Utama
Penerapan Desain Olahraga Nasional Diperkuat
Pemangku kepentingan olahraga nasional pun bertekad untuk terus memperkuat penerapan DBON.
JAKARTA — Keberhasilan kontingen Indonesia mencapai target tiga besar SEA Games 2021 dinilai merupakan buah dari implementasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Para pemangku kepentingan olahraga nasional pun bertekad untuk terus memperkuat penerapan DBON.
Pada kejuaraan multicabang dua tahunan itu, kontingen Indonesia yang berkekuatan 499 atlet dari 32 cabang olahraga sukses finis di peringkat ketiga dengan capaian 69 emas, 92 perak, dan 80 perunggu. Hasil itu lebih baik daripada SEA Games Filipina yang finis keempat dengan jumlah atlet hampir dua kali lipat.
Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menilai kesuksesan Kontingen Indonesia di SEA Games Vietnam, 12-23 Mei, tidak terlepas dari pengawalan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali terhadap Desain Besar Olahraga Nasional Indonesia.
"Penerapan DBON di SEA Games kali ini memang banyak tantangannya, namun kami Tim Review selalu mendapat dukungan dan berjalan dengan sukses," kata Ketua Tim Review PPON, Asmawi, Selasa (24/5).
Menurut dia, hasil di SEA Games Vietnam adalah buah kerja keras semua pihak, yaitu atlet dan para pemangku kepentingan olahraga lainnya. Apalagi, pada kejuaraan yang seharusnya digelar pada 2021 itu, Indonesia menerapkan paradigma baru olahraga, yakni memberangkatkan atlet berdasarkan track record.
"Ini adalah titik awal dalam perubahan paradigma baru olahraga Indonesia. Saya kira pelaksanaan DBON sekarang sudah benar dan perlu kita tingkatkan lagi ke depannya," kata Asmawi yang juga akademisi di Universitas Negeri Jakarta itu.
Hal yang sama disampaikan anggota Tim Review, Hari Setiono. Menurut dia, pelaksanaan DBON mulai terlihat diimplementasikan di SEA Games 2021 Vietnam. Salah satunya dengan jumlah keberangkatan atlet yang menurutnya lebih efektif untuk menggapai sasaran medali.
"Saya kira ini adalah awal yang baik dan benar dalam pelaksanaan DBON dan pola ini harus ditingkatkan lagi. Hasilnya, Indonesia sekarang bisa menembus tiga besar SEA Games 2021 Vietnam meskipun target utama kita adalah Olimpiade," katanya.
Tim Review PPON beranggotakan para akademisi, profesor, praktisi, pakar, perwakilan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Tim Review berperan mengkaji atlet-atlet yang dapat diberangkatkan untuk mengikuti perlombaan.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menyebut kesuksesan kontingen Indonesia di SEA Games Vietnam adalah buah kerja keras atlet dan dukungan penuh pemangku kepentingan olahraga Indonesia, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.
Ia menjelaskan, prestasi atlet Indonesia di SEA Games 2021 Vietnam juga tidak terlepas dari paradigma baru olahraga yang digaungkan. DBON sudah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021.
“Semua atlet yang berangkat ke SEA Games Vietnam itu sudah terseleksi dari tim verifikasi yang targetnya memang medali. Apa yang dicapai para atlet ini membanggakan kita semua karena juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan prestasi dari SEA Games sebelumnya,” kata Okto, kemarin.
Selain itu, Okto juga menyampaikan, banyak cabang olahraga prioritas dalam Desain Besar Olahraga Nasional yang meraih medali emas. “Yang menarik adalah banyak olahraga dari nomor tim bisa mendulang prestasi memuaskan. Ini tidak terlepas dari dukungan pelatih dan ofisial. Terima kasih juga atas doa dan dukungan dari semua pihak,” katanya.
Cabang olahraga prioritas yang masuk dalam DBON adalah bulu tangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, wushu, karate, dan taekwondo. Selain itu, ada cabang balap sepeda, atletik, renang, dayung, senam artistik, dan pencak silat.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Golkar, Hetifah Sjaifudian, turut bangga dengan memberikan apresiasi atas prestasi yang ditorehkan kontingen Indonesia. “Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Indonesia berada pada jalur yang tepat menuju target prestasi DBON," kata Hetifah.
Menurut dia, pembentukan Tim Review yang diisi para akademisi, praktisi, KONI, dan KOI sudah membuahkan hasil dalam prestasi olahraga sangat penting dalam melakukan seleksi atlet yang berpotensi meraih medali. Politikus asal Kalimantan Timur ini berjanji akan memperjuangkan agar anggaran pembinaan atlet bisa ditingkatkan lagi.
"Saya juga akan memperjuangkan agar anggaran pembinaan atlet ditingkatkan sehingga lebih banyak lagi atlet muda yang dapat dibina pelatnas dan juga atlet berpotensi emas yang dapat kita berangkatkan ke ajang internasional."
Target meleset
Ketua DPR Puan Maharani mendorong capaian kontingen Indonesia pada SEA Games 2021 Vietnam menjadi pelecut semangat atlet Indonesia meningkatkan prestasi pada SEA Games ke-32 yang rencananya digelar di Kamboja pada Mei 2023.
"SEA Games 2023 Kamboja harus dipersiapkan secara matang. Saya sangat berharap cabang mother of sports bisa lebih unjuk gigi tahun depan," kata Puan.
Dalam catatannya, prestasi Indonesia di cabang mother of sports, seperti atletik, renang, dan senam, meleset dari target perolehan medali di SEA Games 2021.
“Dengan potensi yang ada, kita harus perkuat lagi cabang olahraga ini. Saya harap pemerintah menjadikan hal ini sebagai bahan evaluasi agar pembinaan untuk cabang mother of sports ke depan terus ditingkatkan," tutur mantan menteri koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan tersebut.
Sebagai catatan, Indonesia hanya meraih dua medali emas dari target lima emas dalam cabang atletik. Di atletik, ada 47 nomor yang dipertandingkan.
Untuk cabang olahraga renang, Indonesia membawa pulang dua medali emas dari 48 nomor di pertandingan. Raihan itu meleset dari target lima emas. Sementara itu, untuk senam, Indonesia hanya menyabet dua medali emas dari 21 nomor yang dipertandingkan.
"Perolehan medali emas dalam cabang mother of sports belum sesuai target, angkanya masih jauh di bawah nomor lomba yang dipertandingkan. Sebagai cabang olahraga unggulan, saya mendorong organisasi induk cabang mother of sports menyusun program hingga strategi yang matang untuk meningkatkan prestasi di cabang ini," ucapnya.
Bidik Tiket Final Piala Dunia
Kesuksesan di SEA Games 2021 Vietnam menambah kepercayaan diri timnas basket putra Indonesia untuk melakoni turnamen selanjutnya yang lebih besar, yaitu FIBA Asia Cup 2022. Timnas basket pun bertekad merebut tiket piala dunia FIBA World Cup 2023.
Untuk bisa lolos ke FIBA World Cup 2023, Indonesia harus menempati posisi delapan besar FIBA Asia 2022 yang akan digelar 12-24 Juli 2022. Indonesia tergabung di grup A bersama Australia, Jordania, dan Arab Saudi.
Ketua Badan Tim Nasional PP Perbasi Syailendra Bakrie merasa sangat bersyukur atas torehan medali emas yang diraih timnas Basket Putra 5x5 di SEA Games 2021. Selanjutnya, kata dia, timans basket akan memfokuskan diri untuk melakoni pertandingan di FIBA Asia Cup.
"Sesuai pesan dari Erick Thohir, kami akan fokus lagi untuk menghadapi FIBA Asia pada Juli mendatang dengan mematangkan strategi untuk bisa masuk delapan besar FIBA Asia dan lolos ke FIBA World Cup 2023," kata Syailendra, Selasa (24/5).
Erick Thohir merupakan salah satu tokoh yang memiliki kontribusi bagi perkembangan olahraga basket di Tanah Air. Saat ini, menteri BUMN itu juga menjabat sebagai Anggota Central Board FIBA.
Terkait materi pemain, Syailendra menyerahkan sepenuhnya kepada tim pelatih. "Apakah akan menambah pemain baru atau dengan skuat yang ada saat ini. Kita hanya mendukung agar terbentuk timnas yang tangguh," katanya.
Manajer Timnas Basket 5x5 Putra Jeremy Immanuel Santoso menyatakan, timnas akan melakukan training camp (TC) atau pemusatan latihan di Australia sebagai persiapan FIBA Asia Cup 2022. TC akan digelar pada 9-24 Juni.
Jeremy mengatakan, nantinya akan ada 16 orang yang berangkat berlatih dengan perpaduan 12 pemain SEA Games 2021 dan beberapa tambahan. "Kami masih percaya 12 pemain yang main di SEA Games dari chemistry dan permainan masih baik dan kami akan memperbaiki apa yang kurang di ajang ini saat TC di Australia." kata dia. Ia berharap medali emas SEA Games bisa menjadi pelecut semangat bagi para pemain untuk berprestasi baik lagi di FIBA Asia bulan Juli mendatang.
Shooting guard timnas basket putra Juan Laurent Kokodiputra menilai tim basket kini semakin kuat. Sebagai seorang shooter, ia merasa lebih nyaman dan percaya diri karena ada pemain berpostur 'raksasa', seperti Derrick Michael (203 cm) dan Marques Bolden (209 cm).
"Selama ini kita kekurangan bigman, jadi dengan adanya Derrick dan Bolden ini membuat kita nyaman. Saat menembak jadi lebih pede. Kalau tidak masuk, yakin kita akan dapat rebound." Kata Juan saat ditemui Republika di bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Selain itu, lanjut Juan, kehadiran Derrick dan Bolden juga bisa membuat lawan gentar. "Semenjak ada Bolden dan Derrick, musuh juga khawatir di paint area, apalagi Bolden pemain berpengalaman," kata dia.
Sementara itu, Derrick mengaku masih harus memperbaiki diri karena ia kerap emosional di lapangan. "Saya harus mengurangi emosi, karena saya masih sering melakukan trash talk ketika bermain di lapangan," katanya.
Selama dua tahun berlatih di Australia dan Amerika, Derick berkembang pesat dari segi teknik maupun IQ bermain basketnya. Menurutnya, ini berkat latihan dan juga melawan pemain level tinggi.
Terkait kemenangan melawan Filipina di final SEA Games 2021, Derrick menyebut salah satu kuncinya karena tim mampu bermain dengan tenang. Kendati demikian, ia tak menampik adanya rasa tegang karena terus kejar-kejaran skor dengan Filipina. "Kehadiran Bolden sangat berpengaruh karena bisa melawan big ma/ Filipina. Dia bisa mengatasinya," katanya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
'Empat Provinsi Baru Papua Bisa Diikutsertakan di Pemilu'
Pemerintah tengah membahas pemekaran provinsi di Papua.
SELENGKAPNYANama BJ Habibie di Hati Masyarakat Timor Leste
Habibie dinilai sebagai seorang pemimpin yang memiliki rasa simpati dan kemanusiaan yang tinggi.
SELENGKAPNYA