Kabar Utama
Kontrak Pelayanan Calhaj Hampir Rampung
Menag meminta jajarannya memastikan layakan terhadap calhaj berkualitas.
JAKARTA – Kontrak pengadaan layanan akomodasi, transportasi, hingga konsumsi untuk calon jamaah haji (calhaj) Indonesia di Arab Saudi hampir selesai. Pemerintah memastikan, semua persiapan di Madinah telah rampung, dan kini tinggal menunggu finalisasi untuk kontrak layanan konsumsi di Makkah.
“Untuk konsumsi, masih ada proses finalisasi di Makkah. Saya harap bisa selesai dalam waktu dekat. Saya juga minta tim Ditjen PHU dan KUH KJRI Jeddah untuk mengawal kualitas layanannya pada saat jamaah tiba di Tanah Suci,” ujar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangannya, Kamis (19/5).
Menag secara khusus berpesan kepada jajarannya untuk memastikan layanan terhadap calhaj Indonesia berkualitas. Ia meminta agar tidak ada keterlambatan dalam distribusi konsumsi jamaah. Dia juga mengingatkan tentang pentingnya menggunakan produk dalam negeri terkait penyiapan layanan bagi calhaj.
“Kualitas transportasi juga harus bagus, pastikan pendingin atau AC berjalan dengan baik. Fasilitas hotel jamaah harus sesuai standar, ada mushalla, tempat makan, dispenser, mesin cuci, dan lainnya. Sebagai langkah mitigasi, tetap siapkan hotel untuk isolasi,” ujar Yaqut.
Kepala Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, melaporkan, pengadaan akomodasi di Makkah sudah kontrak 100 persen. Hotel untuk jamaah ini tersebar di lima wilayah, yaitu Mahbas Jin, Syisyah, Raudhah, Jarwal, dan Misfalah.
“Total ada 40 hotel, dengan jumlah 26.647 kamar. Hotel terdekat dari Masjidil Haram berjarak 850 meter dan hotel terjatuh berjarak 4.220 meter,” kata Nasrullah.
Untuk akomodasi di Madinah juga selesai sepenuhnya. Di wilayah ini, tersedia 29 hotel dengan total 24.315 kamar, yang semuanya berada di kawasan Markaziah. Kontrak layanan konsumsi di Madinah pun sudah selesai. Ada 13 perusahaan penyedia katering di Madinah. Sementara di Makkah, sudah selesai kontrak dengan 19 perusahaan dari 31 penyedia katering atau 61 persen.
Nasrullah menyebut, pihaknya memiliki target kontrak katering di Makkah selesai pada 25 Mei 2022. Adapun total layanan konsumsi yang diterima jamaah haji sebanyak 75 kali di Makkah, 27 kali Madinah, dan 16 kali Armina.
Sebanyak 768 tenaga pendukung Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi atau yang sering disebut sebagai tenaga musiman (Temus) haji juga sudah direkrut. Mereka terdiri atas mukimin (warga Indonesia yang mukim di Saudi), pegawai kantor teknis haji KJRI dan KBRI, serta mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Timur Tengah.
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag, Subhan Cholid, mengatakan, Kemenag telah menyiapkan lima rute bus shalawat bagi jamaah haji. Bus tersebut akan melayani jamaah yang akan menuju Masjidil Haram dari lokasi akomodasi masing-masing.
“Untuk memudahkan layanan ini, kami siapkan lima rute sesuai dengan wilayah jamaah haji. Rute satu dari Mahbas Jin-Bab Ali, rute dua Syisyah-Syib Amir, berikutnya Raudhah-Syib Amir, keempat Jarwal-Syib Amir, dan terakhir Misfalah-Jiad,” kata dia.
Selain itu, untuk memudahkan identifikasi jamaah, setiap rute akan disiapkan stiker warna/jalur. Rute satu menggunakan warna putih, rute kedua berwarna biru, ketiga warna hijau, keempat hitam, dan rute kelima warna coklat. Di samping stiker warna, juga akan disiapkan stiker lain dengan lambang bendera Indonesia, merah putih.
Tak hanya menyiapkan tanda di bus, nantinya hal ini juga akan dibagikan kepada jamaah sesuai dengan wilayah akomodasi mereka. Tanda pengenal ini akan dimasukkan dalam tas paspor jamaah, dengan harapan memudahkan mereka mencari bantuan jika kebingungan.
“Bus Shalawat ini karena sifatnya shuttle, untuk melayani 92 ribu jamaah Indonesia kita siapkan 200 armada. Nanti akan didistribusikan ke setiap rute sesuai dengan jumlah jamaahnya,” lanjut dia.
Menurut Subhan, dalam satu kali perjalanan dengan durasi waktu 15-20 menit, setiap busnya mampu mengangkut antara 70 sampai 80 jamaah. Mengingat waktu shalat yang tertentu dan terbatas, untuk mengurangi keramaian dan antrean panjang bus, pihaknya mengimbau jamaah agar meluangkan waktu lebih panjang sebelum menggunakan layanan ini.
“Biasanya penggunaan bus ini akan padat menjelang waktu shalat dan longgar di luar waktu shalat. Maka, bagian dari sosialisasi kita kepada jamaah, agar memanfaatkan waktu di luar shalat sehingga tidak berdesakan,” ujar dia.
Selain bus shawalat, Kemenag juga menyiapkan layanan transportasi antarkota. Nantinya, layanan ini akan memfasilitasi jamaah berpindah dari Makkah ke Madinah maupun sebaliknya, serta menuju Jeddah. Untuk angkutan antarkota ini dihitung per-trip atau perjalanan, di mana total yang dihitung sekitar 4.000 perjalanan selama musim haji 2022.
Panas Ekstrem
Cuaca di Arab Saudi selama pelaksanaan ibadah Haji 2022 diprediksi akan mencapai suhu 49 derajat celsius. Panas ekstrem ini diantisipasi dengan memberikan edukasi secara intensif untuk tidak melakukan aktivitas berlebihan, guna memastikan jamaah tidak sampai kelelahan atau bahkan sakit.
“Musim haji tahun ini istimewa karena berada puncak musim panas di Saudi,” kata Koordinator Emergency Medical Team (EMT), Erwinsyah, saat briefing Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, di asrama Haji Pondok Gede, Kamis (19/5).
Erwinsyah mengatakan, cuaca panas pada operasional haji tahun ini akan menyebabkan banyak risiko yang bisa dialami jamaah haji. Faktor risiko paling besar yang dialami jamaah adalah sengatan panas, dehidrasi, kelelahan, hingga kaki melepuh.
Untuk mengurangi faktor risiko tersebut, EMT akan memperkuat edukasi kepada jamaah. Beberapa edukasi yang perlu disampaikan kepada jamaah haji, antara lain, penggunaan alat pelindung diri (APD), penggunaan alas kaki, menjaga protokol kesehatan, perilaku hidup bersih sehat (PHBS).
“Kita buat program minum sesering mungkin, dan terpenting jamaah harus mengurangi aktivitas fisik berlebih. Kita akan terus berusaha memberikan edukasi kepada jamaah agar sehat sampai bisa melaksanakan semua rukun dan wajib haji di Armuzna,” katanya.
Erwinsyah mengatakan, Armuzna merupakan puncak ibadah haji, biasanya tidak sedikit jamaah yang sakit atau bahkan meninggal dunia. Pada prosesi Armuzna ini, petugas kesehatan harus mengerahkan segala kemampuannya untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian pada jamaah haji.
Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo, meminta tim Media Center Haji (MCH) tidak bosan memberikan informasi edukatif terkait penyelenggaraan ibadah haji kepada jamaah. Edukasi ini sangat penting, lanjutnya, karena jamaah Indonesia sangat beragam, baik tingkat usia, pendidikan, maupun pengalaman bepergian. Kebiasaan mereka juga berbeda-beda.
“Edukasi dan utamakan jamaah. Kita semua adalah petugas. Terkait pola makan, misalnya. Dalam kemasan katering tertulis batas maksimal waktu makan. Sementara sebagian jamaah ada yang punya kebiasaan menunda waktu makan, sehingga ada potensi katering dikonsumsi di luar jam yang ditentukan. Ini perlu edukasi bersama,” ujar dia.
Selain itu, lanjut dia, ada jamaah yang kurang terbiasa minum, karena beragam sebab. Padahal, cuaca di Saudi dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini diprediksi sangat panas. “Ini juga perlu edukasi agar tidak dehidrasi. Nah informasi yang ditulis tim MCH ini akan dibaca publik, termasuk jamaah atau keluarganya di Tanah Air, sehingga mereka bisa saling menginformasikan,” ujar dia.
Sebagai petugas haji, tim MCH juga diharapkan bisa ikut membantu jamaah dalam menyelesaikan rangkaian ibadahnya. Sebagaimana pesan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, petugas agar semaksimal mungkin berusaha ikut membantu jamaah menyelesaikan ibadahnya. “Mari siapkan bahu kita untuk membantu jamaah,” ujar dia.
Titik krusial
Kepala Seksi Pengembangan Materi Bimbingan Subdirektorat Bimbingan Jamaah Haji Kemenag, Syarif Rahman mengatakan, ada beberapa titik krusial yang harus diantisipasi oleh petugas jamaah haji. Ia menyebut, titik kritis jamaah dibagi dalam dua gelombang.
Gelombang pertama, menurut dia, jamaah akan mendarat Madinah dan gelombang kedua di Bandara King Abdul Azis, Jeddah. Saat tiba di Bandara Madinah dan Jeddah, jamaah akan langsung masuk ke tempat pemondokannya masing-masing. “Saat tiba di airport jamaah tinggal lewat, ada fasilitas fast track,” ujar dia.
Syarif meminta petugas haji memantau setiap pergerakan jamaah setelah turun dari pesawat. Jangan sampai ada jamaah yang tertinggal karena dia harus pergi ke toilet. Ia meminta petugas menemani jamaah yang pergi ke toilet. Sebab, biasanya setelah turun dari pesawat, jamaah ke toilet setelah menahan kencing di dalam pesawat. “Temani agar tidak terpisah (dari rombongan),” katanya.
Syarif mengatakan, di Madinah jamaah akan tinggal selama delapan hingga sembilan hari. Petugas harus memastikan jamaah telah melakukan shalat Arabain. Biasanya seperti yang sudah-sudah, jika jamaah datangnya waktu shalat Isya, shalat arbainnya waktu Shubuh. Jika kedatangannya Maghrib, shalat arbainnya waktu shalat Isya atau Shubuh.
Syarif mengatakan, yang perlu diperhatikan petugas setelah jamaah tiba beberapa hari di Madinah, adalah meminta jamaah agar tidak mudah memberi kepada orang-orang setempat. Sebab, menurut dia, banyak modus orang yang meminta-minta bantuan kepada jamaah haji Indonesia dengan maksud tidak baik.
Petugas haji juga harus mengingatkan jamaah tidak ziarah ke tempat-tempat yang tidak disunahkan, seperti kebun kurma dan tempat lainnya yang tidak ada dalam syariat. Kebun kurma bukan tempat ziarah arahkan jamaah ziarah ke Makam Rasulullah. Ziarah kita di makam Rasulullah, Jabal Uhud, Masjid Quba,” katanya.
Sementara itu, titik krusial pada jamaah gelombang kedua yang mendarat di Jeddah juga hampir sama. Perhatian penuh perlu dilakukan petugas haji agar apa yang terjadi terhadap jamaah tidak menimbulkan kerugian besar.
Syarif meminta, para petugas tidak bosan mengingatkan jamaah haji agar tidak memaksakan ibadah-ibadah sunah sebelum pelaksanaan haji selesai. Hal ini penting dilakukan para petugas, karena banyak jamaah sebelum pelaksanaan haji sudah kelelahan atau bahkan sampai meninggal dunia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Vaksinasi Calhaj Diakselerasi Jelang Keberangkatan
Selama 10 tahun terakhir tingkat kematian jamaah cenderung datar pada angka 2 per 1.000 (mil).
SELENGKAPNYAASEAN Perkuat Kerja Sama Ekonomi
Pertemuan itu membahas konsolidasi antarnegara untuk kembali memperkuat kerja sama ekonomi.
SELENGKAPNYAPembunuhan Shireen dan Dampak Perang Ukraina
Sikap AS dan Uni Eropa atas pembunuhan Shireen tak lepas dari perang Rusia-Ukraina.
SELENGKAPNYA