JAKARTA -- Operasi Yustisi yang biasanya digelar usai Lebaran dan saat orang-orang kembali dari kampung halaman menuju Ibu Kota, tahun ini ditiadakan. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menegaskan, tidak ada operasi yustisi terkait pendatang pasca-Lebaran 1443 H.

Namun, dia mengaku pihaknya tak akan menutup kemungkinan melakukan operasi tersebut jika diperlukan. “Kita lihat perkembangannya, apakah diperlukan atau tidak,” kata Riza di Jakarta.

Peniadaan operasi tersebut mengingat Jakarta bukan sebagai milik orang Jakarta, melainkan sebagai kota bersama. Karena itu, dia menyebut warga luar Jakarta, bahkan warga asing akan diperbolehkan mendatangi Jakarta.

“Tapi, kita minta mereka yang ingin mengadu nasib di Jakarta kami imbau tolong diperhatikan kembali apakah sudah jelas, tempat bekerja di mana dan apa pekerjaannya, fasilitasnya apa, jangan sampai nanti salah,” katanya.

Dia meminta agar semua pihak tidak mendapatkan informasi yang salah atau datang tanpa persiapan. Dia berharap, ada kejelasan terlebih dahulu dari semua pihak yang akan datang ke Jakarta.

Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Ahmad Yani, mengapresiasi ditiadakannya operasi yustisi tersebut. “Peniadaan operasi yustisi pendatang pasca-Lebaran merupakan kebijakan yang patut dihargai,” kata Yani kepada Republika, Selasa (10/5).

Dia pun sepakat bahwa DKI bukan hanya milik warga yang berdomisili di Ibu Kota, melainkan milik semua warga Indonesia yang mencari peruntungan. “Karena semua warga negara memiliki kedudukan yang sama untuk datang ke Jakarta,” jelasnya.

Tak hanya di DKI, kegiatan operasi yustisi juga ditiadakan di wilayah penunjang Ibu Kota Jakarta. Di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kota Tangerang, misalnya, juga kini tak ada petugas yang melakukan operasi yustisi terhadap pendatang. Namun, pendataan tetap diadakan oleh pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) setempat. 

"Iya sementara nggak kita adakan operasi yustisi. Kita mengandalkan pelayanan administrasi kependudukan melalui RT secara berjenjang dari RT, lurah, camat, sampai tingkat kota," kata Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie. 

Benyamin menyebut, pendataan administrasi pendatang pascamudik saat ini menjadi lebih disederhanakan. Terlebih, menurut dia, instrumen pelayanan administrasi yang tersedia kini lebih lengkap, dan ada pelayanan online serta offline. "Dulu pernah kita adakan seperti itu, sekarang lebih disimpelkan dengan pelaporan berjenjang," tuturnya.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tangerang Selatan Dedi Budiawan menegaskan, pendataan pendatang pascamudik tahun ini tidak melibatkan aparat penegak hukum sehingga tidak ada operasi yustisi. "Tidak ada sidang tipiring (tindak pidana ringan) dari pihak kejaksaan, jadi tidak ada operasi yustisi, tapi kami tetap melakukan pendataan terhadap warga pendatang," kata Dedi.

Sejumlah penumpang berjalan setibanya di Stasiun Senen, Jakarta, Rabu (11/5/2022). Kedatangan pemudik dari daerah dengan tujuan Daop 1 Jakarta saat ini terpantau masih cukup tinggi, Hal ini seiring dengan akan berakhirnya liburan sekolah di wilayah Jabodetabek.Tercatat pada hari ini jumlah penumpang yang turun di Stasiun Pasar Senen sebayak 16.100 penumpang.Prayogi/Republika. - (Prayogi/Republika.)

SHARE    

Kegiatan operasi yustisi diketahui diadakan pada tahun-tahun sebelum adanya pandemi Covid-19 untuk mendata para penduduk yang memasuki wilayah Tangsel. Kegiatannya digelar di jalanan dengan melakukan pemeriksaan identitas dan dilakukan tipiring bagi yang tidak memiliki kartu tanpa penduduk (KTP). Kegiatan itu sempat mandek pada 2020 dan 2021 seiring dengan ditiadakannya kegiatan mudik Lebaran dampak dari kondisi pandemi. 

Untuk tahun ini, kegiatan pendataan secara teknis dilakukan dengan cara pendatang didata oleh RT/RW setempat. Dedi meminta warga yang merupakan pendatang di Kota Tangsel dapat segera mendatakan dirinya, untuk mengetahui tujuan mereka datang atau hendak berdomisili di Kota Tangsel.

Jumlah pendatang baru di Kota Tangsel pascamudik Lebaran 2022 diperkirakan mencapai puluhan ribu orang. "Perkiraan ada pendatang sebanyak lima persen dari jumlah warga yang mudik," kata dia. Namun, tidak mengetahui angka detailnya. 

Dengan perkiraan jumlah warga Tangsel yang mudik rata-rata sebanyak 130 ribu hingga 200 ribu orang, sehingga jumlah pendatang bisa berkisar antara 6.500 hingga 10 ribu orang.

Penumpang berjalan setibanya di Terminal Kalideres, Jakarta, Senin (9/5/2022). Pada H+6 Idul Fitri 1443 H Terminal Kalideres masih ramai didatangi pemudik asal Sumatera yang kembali ke Jakarta. - (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

SHARE    

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kota Tangerang, Sri Warsini, mengatakan, tahun ini operasi yustisi bagi pendatang pascamudik Lebaran ditiadakan. Pendataan pun akan tetap dilakukan, tapi dia belum dapat memastikan angka jumlah pendatang pada momen mudik kali ini.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga tidak memiliki langkah khusus dalam menghadapi datangnya pendatang atau pemudik. Justru yang dipersiapkan adalah puskesmas-puskesmas dan RW Siaga untuk berjaga dan siaga menerima keluhan warga yang baru kembali dari kampung halaman. 

“Jadi, kalau ada warga yang mengeluh, langsung saja di-PCR. Jadi, tidak ada kebijakan resmi,” kata Bima Arya. Dia pun mengimbau pemudik ataupun pendatang baru yang sudah tiba di Kota Bogor untuk melakukan isolasi. Menurut dia, lebih baik para pendatang tersebut tidak pergi ke mana-mana dulu.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat