Internasional
Marcos Jr Langsung Kunjungi Makam Ayah
Marcos Jr diminta memperbaiki kondisi hak asasi manusia begitu dia menjabat.
MANILA -- Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr (64 tahun), Rabu (11/5), resmi mendeklarasikan kemenangan dalam pemilihan presiden Filipina. Seruan pertama untuknya adalah agar ia menghormati hak asasi manusia (HAM), hukum, dan demokrasi.
"Kepada dunia: nilailah saya bukan dari leluhur saya, tetapi dari tindakan saya,” kata juru bicara Bongbong, Vic Rodriguez, mengutip ucapan sang presiden terpilih.
Meski menolak disangkutkan dengan sejarah ayahnya, Ferdinand Emmanuel Edralin Marcos Sr yang berkuasa selama 20 tahun, Bongbong dengan gigih membela peninggalan ayahnya. Bongbong pun menolak untuk meminta maaf atas pelanggaran HAM besar-besaran dan penjarahan di bawah pemerintahan Marcos Sr.
Bongbong bahkan mengunjungi makam ayahnya di pemakaman pahlawan nasional pada Selasa (10/5). Dia terlihat meletakkan bunga dan, pada satu titik, tampak diliputi emosi.
Pasangan wakil presiden Bongbong, Sara Duterte-Carpio, juga diyakini menang telak. Sara adalah putri Presiden Rodrigo Duterte. Sara diyakini berperan besar membantu kemenangan Bongbong, setelah ia menyetujui menjadi pasangan politik dari putra diktator Filipina itu.
Meski tak ada pernyataan resmi quid-pro-quo, para ahli politik yakin bahwa Bongbong tak akan ambil risiko merusak kemitrannya dengan Sara. Maka, kecil kemungkinan Bongbong mengizinkan Pengadilan Pidana Internasional (ICC) untuk menginvestigasi Rodrigo Duterte atas aksinya dalam memberantas narkotiba dan obat terlarang dengan gaya eksekusi.
Presiden dan wakil presiden yang dipilih secara terpisah itu akan mulai menjabat pada 30 Juni setelah hasilnya dikonfirmasi oleh Kongres. Dengan masa jabatan enam tahun tunggal, mereka siap untuk memimpin Filipina.
Mereka juga akan mewarisi harapan besar akan jalan keluar dari pengentasan kemiskinan, kesenjangan yang menganga, mengakhiri perlawanan elemen minoritas dan perpecahan politik.
Human Rights Watch yang berbasis di Amerika Serikat meminta Bongbong untuk mengambil tindakan segera untuk memperbaiki kondisi hak asasi manusia di negara itu begitu dia menjabat.
Salah satu isu yang perlu menjadi sorotan dengan membantu Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) yang menuntut Duterte dalam program anti-narkoba. Kemudian membebaskan pengkritiknya yang telah lama ditahan Senator Leila de Lima, dan memerintahkan militer serta polisi untuk berhenti menargetkan para aktivis dan pembela hak.
Presiden dan wakil presiden yang dipilih secara terpisah itu akan mulai menjabat pada 30 Juni setelah hasilnya dikonfirmasi oleh Kongres. Dengan masa jabatan enam tahun tunggal, mereka siap untuk memimpin negara Asia Tenggara yang sangat membutuhkan pemulihan ekonomi setelah dua tahun wabah dan penguncian Covid-19.
Mereka juga akan mewarisi harapan besar akan jalan keluar dari pengentasan kemiskinan, kesenjangan yang menganga, mengakhiri pemberontakan Muslim dan komunis dan perpecahan politik, yang hanya dikobarkan oleh kepresidenan ayah mereka yang bergejolak.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
AP I: Penumpang Pesawat Saat Puncak Arus Balik Melonjak
Trafik pesawat dan penumpang di 15 bandara cukup padat, yaitu mencapai 1.413 pergerakan pesawat udara dan 194.519 penumpang.
SELENGKAPNYADinasti Marcos Incar Pilpres Filipina
Jajak pendapat menempatkan Marcos Jr unggul dari pesaingnya hingga 30 persen.
SELENGKAPNYAWajah Pesta Demokrasi di Filipina
Pemilu di Filipina kali ini diikuti oleh 10 orang calon presiden dengan latar belakang yang berbeda-beda
SELENGKAPNYA