
Ekonomi
Prudential Syariah Incar Potensi Asuransi Jiwa Tradisional
Prudential Syariah setelah resmi memisahkan diri dari induk atau spin-off.
JAKARTA -- Prudential Syariah berupaya menggarap pasar produk asuransi syariah tradisional dengan meluncurkan PRUSolusi Kondisi Kritis Syariah. Produk asuransi jiwa tradisional atau non-unit link ini menawarkan perlindungan atas 60 kondisi kritis tahap akhir.
Presiden Direktur Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar mengatakan, inovasi ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Produk tersebut diharapkan dapat memberikan proteksi jiwa berbasis syariah bagi sebanyak mungkin masyarakat Indonesia.
"Terlebih di tengah ketidakpastian akibat pandemi yang telah memasuki tahun ketiga," kata Omar melalui keterangan resmi, Senin (9/5).
Produk ini menjadi produk baru perdana Prudential Syariah setelah resmi memisahkan diri dari induk atau spin-off. Produk ini memberikan perlindungan jiwa dan kondisi yang komprehensif dan terjangkau. Menurut dia, produk tersebut diluncurkan sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin dinamis pada masa yang masih menantang.
Head of Product Development Prudential Syariah Bondan Margono memaparkan, asuransi memungkinkan periode kepesertaan selama satu tahun dan dapat diperpanjang hingga usia 99 tahun. Perlindungannya hingga 120 tahun untuk kondisi kritis dan meninggal dunia.
"PRUSolusi Kondisi Kritis Syariah memberikan perlindungan atas 60 kondisi kritis tahap akhir, seperti kanker, serangan jantung, strok, dan gagal ginjal," katanya.
Strok merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia yang mencapai 73 persen dari semua kematian sepanjang 1999-2019. Risiko penyakit tidak menular (PTM) yang hampir semuanya dikategorikan penyakit kritis pun kian meningkat pada masa pandemi. Masyarakat rentan terperangkap dalam sedentary lifestyle akibat banyak menghabiskan waktu di rumah ditambah dengan pola makan yang tidak sehat.
Tingginya risiko terkena penyakit kritis tersebut tidak memandang usia dan diibaratkan sebagai bom waktu yang dapat terjadi tanpa terduga. Oleh karena itu, selain membutuhkan perbaikan gaya hidup, masyarakat juga harus lebih waspada, sigap, dan bijak dalam merencanakan perlindungan kesehatan dan kesejahteraan bagi keluarga mereka.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.