Internasional
Ancaman Pembongkaran di Shaheen Bagh
Langkah itu dinilai upaya terbaru untuk melecehkan dan meminggirkan Muslim di India.
OLEH DWINA AGUSTIN, ZAHROTUL OKTAVIANI
Ratusan penduduk dan sejumlah pekerja partai oposisi berkumpul di Shaheen Bagh, New Delhi, India, Senin (9/5). Mereka memprotes keputusan pembongkaran properti di kawasan tersebut.
Pihak berwenang pun menghentikan upaya pembongkaran bangunan di lingkungan mayoritas Muslim itu. Laman Associated Press melaporkan, sentimen dan serangan anti-Muslim telah meningkat di seluruh India dalam sebulan terakhir.
Mulai dari pelemparan batu antara kelompok Hindu dan Muslim selama prosesi keagamaan, hingga pembongkaran banyak properti milik Muslim dihancurkan oleh otoritas lokal di beberapa negara bagian India.
Peristiwa yang mendapatkan sorotan besar ketika buldoser menghancurkan beberapa properti Muslim di lingkungan barat laut New Delhi bulan lalu. Pembongkaran ini dilakukan beberapa hari setelah kekerasan komunal di sana menyebabkan beberapa orang terluka dan memicu penangkapan.
Tindakan itu sempat dihentikan setelah ada perintah pelarangan dari Mahkamah Agung. Namun, pembongkaran dilanjutkan beberapa jam kemudian.
Tapi untuk penghancuran kali ini, polisi dikerahkan untuk menjaga buldoser yang tiba di Shaheen Bagh. Para pejabat mengatakan pembongkaran ini menargetkan bangunan ilegal dan bukan kelompok agama tertentu.
Namun, para kritikus berpendapat bahwa langkah tersebut adalah upaya terbaru untuk melecehkan dan meminggirkan Muslim yang merupakan 14 persen dari 1,4 miliar penduduk India. Tindakan ini pun menunjukkan pola meningkatnya polarisasi agama di bawah Partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.
Ketika buldoser melaju pergi, seorang warga 47 tahun bernama Mohammed Niyaz, menyebutnya sebagai “politik mengumpulkan suara”. Tujuannya untuk memecah komunitas Hindu dan Muslim.
Penduduk di Shaheen Bagh juga mempertanyakan waktu pemindahan buldoser, dengan mengatakan banyak bangunan di lingkungan itu telah berdiri selama beberapa dekade tanpa campur tangan pemerintah setempat. Sebelumnya, para pejabat menyebut aksi pembongkaran baru-baru ini sebagai "program rutin" untuk menghancurkan properti ilegal.
Pada 2020, Shaheen Bagh menjadi tempat protes sengit setelah parlemen meloloskan rancangan undang-undang (RUU) mengubah UU kewarganegaraan negara itu. UU baru itu menetapkan naturalisasi jalur cepat bagi minoritas keagamaan yang dipersekusi di sejumlah negara tetangga. Namun, UU ini mengecualikan Muslim. Para penentang menyebut UU ini sebagai bentuk diskriminasi.
Dilansir di Stuff, Selasa (10/5), hal ini lantas memicu demonstrasi berbulan-bulan dari seluruh India dan Shaheen Bagh dengan cepat menjadi simbol perlawanan. Protes di wilayah ini dilakukan dengan aksi duduk damai oleh wanita Muslim di sepanjang jalan raya yang melewati komunitas tersebut.
Sentimen dan serangan anti-Muslim telah meningkat di seluruh India dalam sebulan terakhir. Termasuk di antaranya pelemparan batu antara kelompok Hindu dan Muslim selama prosesi keagamaan, diikuti oleh pembongkaran properti milik Muslim di beberapa negara bagian oleh otoritas lokal.
Aksi paling baru terlihat bulan lalu di lingkungan barat laut di New Delhi, di mana buldoser menghancurkan beberapa properti Muslim sebelum Mahkamah Agung menghentikan rencana tersebut. Pembongkaran dilakukan beberapa hari setelah kekerasan komunal di sana menyebabkan beberapa orang terluka dan memicu penangkapan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Dinasti Marcos Incar Pilpres Filipina
Jajak pendapat menempatkan Marcos Jr unggul dari pesaingnya hingga 30 persen.
SELENGKAPNYAUSCIRF: Kebebasan Beragama di India Memburuk
USCIRF menyoroti banyaknya serangan terhadap kelompok agama minoritas di India.
SELENGKAPNYA