Peserta bergotong royong membawa gunungan hasil bumi saat perayaan Tradisi Syawalan Gunungan Megono di Obyek Wisata Linggoasri, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (9/5/2022). Perayaan Tradisi Syawalan Gunungan Megono dan hasil bumi usai Lebaran 2022 | ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

Ekonomi

Banjir Wisatawan di Musim Lebaran

Peningkatan angka wisatawan mendongkrak PAD dan ekonomi daerah.

JAKARTA -- Pemerintah mencatat pertumbuhan angka wisatawan yang meningkat tajam pada musim lebaran kali ini. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang, Sumatra Barat, misalkan, mencatat sebanyak 1.314.756 orang mengunjungi sejumlah destinasi wisata di kota setempat sepanjang libur Idul Fitri 1443 Hijriah.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Eri Senjaya mengatakan kunjungan itu tersebar di seluruh objek wisata yang ada di kota berpenduduk sekitar 900.000 jiwa tersebut. Kunjungan itu terlihat di objek wisata Pantai Air Manih, Pantai Padang, Pantai Pasir Jambak, Masjid Al Hakim Padang, objek wisata kuliner serta objek wisata religi yang penuh dikunjungi wisatawan, baik dari Sumatra Barat maupun dari luar Sumatra Barat.

Khusus di Pantai Air Manih, jumlah kunjungan tercatat mencapai 35 ribu orang setiap harinya di saat liburandan jumlah ini meningkat sekitar 800 persen dari hari normal.Sementara itu, jumlah uang yang berputar di berbagai kawasan tersebut berkisar mencapai Rp 2,1 miliar dari transaksi yang terjadi antara pedagang dengan wisatawan.

Menurut dia, peningkatan kunjungan ini terjadi karena para perantau sudah dua tahun tertahan pulang ke kampung halaman akibat pandemi Covid-19 dan pembatasan kegiatan oleh pemerintah."Alhamdulillah musim libur kali ini jumlah kunjungan cukup meningkat pesat dan memang menjadi evaluasi bagi kita ke depannya," kata Eri.

Meski demikian, berdasarkan evaluasi yang dilakukan, masih ditemukan persoalan, seperti banyaknya pengunjung yang membuat semua tidak terlayani dengan baik, serta koordinasi yang belum memadai dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah kota, masyarakat dan pelaku usaha. "Pengawasan juga harus ditingkatkan sehingga tidak terjadi lagi pedagang menjual harga tinggi, pemalakan dan lainnya. Alhamdulillah ini secara perlahan-lahan coba kita perbaiki," kata dia.

Kembali dari Sabang

Sebanyak 19.256 wisatawan yang berlibur ke Sabang selama lebaran sudah kembali dari kota wisata tersebut, terhitung hingga akhir liburan Idul Fitri 1443 Hijriah."Kalau dilihat dari hari pertama lebaran sampai dengan kemarin sudah 19.256 wisatawan yang sudah kembali," kata Kepala Tata Usaha Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Banda Aceh Maulizan, di Banda Aceh, Senin.

Jumlah kedatangan wisatawan yang kembali dari Sabang tersebut lebih sedikit ketimbang yang berangkat selama waktu itu yakni sebanyak 20.228 orang. "Kalau kita lihat dari data jumlah orang berangkat dan datang dari pertama lebaran itu, artinya 972 wisatawan masih berada di Sabang," ujarnya.

Setelah arus balik liburan Idul Fitri ini, aktivitas pelabuhan Ulee Lheue saat ini sudah mulai normal kembali seperti biasanya, atau tidak lagi dipadati penumpang seperti masa libur kemarin. Kemudian, untuk aktivitas kapal cepat dari delapan trip saat libur Idul Fitri juga sudah normal kembali menjadi empat trip.

Sedangkan kapal lambat di bawah ASDP juga dikurangi menjadi lima trip."Kapal cepat sudah normal empat trip, ASDP lima trip, kecuali kondisi lapangan membutuhkan baru akan ditambah menjadi enam trip," kata Maulizan.

Seperti diketahui, sejak hari pertama lebaran hingga H+4 Idul Fitri 1443 Hijriah pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue Banda Aceh dipadati para wisatawan dari berbagai daerah yang ingin berlibur ke Sabang.Para penumpang tersebut tidak hanya warga lokal, melainkan didominasi wisatawan luar Aceh mulai dari Sumatera Utara, Bengkulu, Pekanbaru hingga dari Pulau Jawa.

PAD Rp 1,9 miliar

Realisasi pendapatan asli daerah dari retribusi sektor pariwisata di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai Rp 1,9 miliar dengan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 257.451 orang selama libur Lebaran 2022.

Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Arif Aldian di Gunung Kidul, Senin, mengatakan realisasi ini melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp 1,2 miliar dengan jumlah pengunjung 154.403 orang.

"Puncak kunjungan wisatawan ke Gunung Kidul terjadi pada Kamis (5/5) sebanyak 59.244 orang. Pada Jumat sampai Ahad (6-8/5) masih tinggi. Pada Ahd bahkan mencapai 39.779 orang. Sehingga total kunjungan wisatawan sebanyak 251.451 orang dengan realisasi pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 1,9 miliar," kata Arif.

Rincian kunjungan wisatawan ke Gunung Kidul selama libur Lebaran 2022, yakni Jumat (29/4) sebanyak 1.016 orang, Sabtu (30/4) sebanyak 2.019 orang. Kemudian, Ahad (1/5) sebanyak 2.605 orang, Senin (2/5) sebanyak 5.138 orang, Selasa (3/5) sebanyak 21.736 orang, Rabu (4/5) sebanyak 48.364 orang, Kamis (5/5) sebanyak 59.244 orang, dan Jumat (6/5) sebanyak 36.860 orang.

Selanjutnya, Sabtu (7/4) sebanyak 40.690 orang dan Ahad (8/5) 39.799 orang. "Objek wisata yang paling banyak dikunjungi masih destinasi wisata pantai yang merupakan mass tourism," katanya.

Untuk mendukung pelayanan pariwisata, Dinas Pariwisata melibatkan lintas sektor baik dari Polres, Kodim, Dinas Perhubungan, Satpol PP, BPBD Tagana, Sarlinmas, Dinas Kesehatan, PMI, Senkom serta sektor lainnya.

Hal ini untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengunjung wisata baik dalam mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas melalui manajemen rekayasa lalu lintas, pencegahan gangguan keamanan maupun ketertiban, penanggulangan potensi kecelakaan laut maupun dalam hal penanganan kesehatan.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mensukseskan kelancaran libur Lebaran 2022," katanya.

Ketua Komisi B DPRD Gunung Kidul Sugito menyambut baik atas peningkatan kunjungan wisata ke Gunung Kidul yang tentu akan memberikan "multiplayer efek" atau dampak yang positif pada peningkatan perekonomian masyarakat dan peningkatan PAD dari sektor pariwisata.

"Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang berkontribusi dan memiliki potensi besar menyumbang PAD Gunung Kidul, sehingga dukungan dari sektor lainnya menjadi penting," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Pertumbuhan Ekonomi Dapat Tertekan Inflasi

Lonjakan harga komoditas memberikan dampak positif terhadap kinerja perdagangan.

SELENGKAPNYA

Data Haji 2022 Sudah Final

Daftar calon jamaah haji reguler tahun ini bisa diakses via situs Kemenag.

SELENGKAPNYA

Ancaman La Viola Fiorentina

Fiorentina juga memiliki motivasi tambahan berlaga di kompetisi Eropa musim depan.

SELENGKAPNYA