Kabar Utama
Kemenhub: Pemudik Masih Terus Meningkat
Peningkatan volume kendaraan pemudik juga terjadi di jalur pantura dan pansela.
JAKARTA – Arus mudik Lebaran 2022 dipastikan belum mencapai puncak meski masyarakat yang berangkat lebih awal dalam tiga hari terakhir menunjukkan terus meningkat. Masyarakat pun diminta mematuhi kebijakan ganjil-genap untuk meminimalisasi potensi kemacetan parah, khususnya di ruas tol Trans Jawa.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, peningkatan jumlah pemudik akan terus terjadi hingga puncak arus mudik yang diprediksi terjadi mulai Kamis (28/4) malam hingga Sabtu (30/4). “Data sementara jumlah pergerakan di semua moda angkutan umum trennya terus meningkat,” kata Adita, Kamis (28/4).
Kemenhub mencatat adanya peningkatan pergerakan kendaraan pribadi yang meninggalkan Jabotabek ke arah timur melalui Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Kenaikan terjadi hingga 141 persen pada Rabu (27/4). Secara kumulatif, sebanyak 951.758 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 hingga H-5 Idul Fitri.
Korlantas Polri menyiapkan berbagai skenario kemungkinan terjadinya kemacetan luar biasa di puncak arus mudik tahun ini. Kepala Posko Operasi Ketupat Komisaris Besar Purwadi mengatakan, one way atau satu arah dan ganjil-genap di jalan tol dari arah Jakarta, menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur mulai berlaku pada Kamis sore.
Rekayasa satu arah dan ganjil-genap pada Kamis (28/4) diberlakukan sampai pukul 24.00 WIB di Tol Cikampek Km 47 hingga Km 414 Gerbang Tol Kalikangkung, Jateng.
Pada Jumat (29/4) dan Sabtu (30/4), penerapan satu arah dan ganjil-genap diterapkan dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB. Sementara pada Ahad (1/5), Korlantas meyakini arus mudik sudah melandai.
One way di sepanjang Cikampek-Kalikangkung akan mengalihkan semua kendaraan menuju arah Jakarta ke jalur arteri maupun jalur alternatif. “Jadi jalur di kanan, dan jalur di kiri, kita pastikan bersih, tidak ada lagi kendaraan dari Jawa Tengah yang menuju Jakarta,” ujar Purwadi.
Pemudik juga diimbau tidak menggunakan bahu jalan tol sebagai tempat parkir dan istirahat. Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Kombes Eddy Djunaedi mengimbau agar pemudik memanfaatkan rest area sebagai tempat melepas lelah para pemudik selama perjalanan.
Eddy mengatakan, para pengendara yang kelelahan di jalur tol dapat mencari alternatif tempat rehat di luar jalur tol. Karena di jalan arteri, kata Eddy, tim dari Korlantas juga menyiapkan posko-posko peristirahatan.
Dalam pantauan Republika pada Kamis (28/4) pukul 18.00, arus kendaraan satu arah sudah terlihat di Km 86 Tol Jakarta-Cikampek. Dalam akun Twitter Jasa Marga pada 17.42 WIB juga dijelaskan bahwa sistem one way telah berlaku di Tol Japek Km 47. Saat pemberlakuan ganjil-genap dan one way, kepadatan yang sebelumnya terjadi menjadi terurai.
Polda Jabar mengimbau para pemudik khususnya yang menggunakan jalan tol agar tidak berlama-lama di tempat istirahat atau rest area. Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, tempat istirahat memiliki batas kapasitas tertentu. “Kita imbau sebisa mungkin waktunya sesingkat mungkin, 30 menit,” kata dia.
Kepadatan tak hanya terjadi di jalan tol. Arus lalu lintas di jalur utama pantai utara jawa (pantura) Indramayu-Cirebon pada Kamis (28/4) juga terpantau ramai meski masih lancar.
Berdasarkan pantauan Republika, arus lalu lintas di jalur pantura Indramayu hingga Cirebon di Kecamatan Arjawinangun didominasi kendaraan sepeda motor. Adapula sejumlah kendaraan pribadi roda empat pemudik di antara keramaian sepeda motor tersebut.
Sementara itu, di Tol Palikanci, Kabupaten Cirebon, kendaraan sempat padat merayap saat memasuki Km 189 pada Kamis (28/4) pagi. Kendaraan hanya bisa dipacu dengan kecepatan 10-40 kilometer per jam, bahkan sesekali tak bisa bergerak sama sekali. Memasuki Km 192, kendaraan sempat bisa melaju dengan kecepatan 50 km per jam.
Sementara di jalur pantai selatan jawa (pansela), keramaian kendaraan para pemudik juga terlihat. Peningkatan volume kendaraan terpantau terjadi di Garut, Jabar. Berdasarkan laporan Polres Garut, peningkatan volume kendaraan sudah mulai terjadi sejak Rabu (27/4/) malam.
“Namun kami masih bisa mengatasi dan tidak ada kemacetan,” kata Kasatlantas Polres Garut, AKP Undang Syarif Hidayat.
Dia mengatakan, kendaraan yang melintas masih didominasi oleh kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat. Undang mengatakan, Polres Garut sempat menerapkan sistem one way untuk mengurai kepadatan kendaraan di jalur Limbangan. One way diterapkan selama sekitar 15 menit dan dianggap efektif untuk mengurai kepadatan.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, akan diberlakukan one way di jalur selatan Nagreg, Kabupaten Bandung. Menurutnya, kebijakan membelok-belokkan kendaraan ke jalan sekunder akan dilakukan apabila terjadi kepadatan di jalur utama. Dia memastikan seluruh petugas sudah siap dengan rencana-rencana yang telah diatur.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Lakukan yang Terbaik di Pengujung Ramadhan
Manfaatkan pengujung Ramadhan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan meningkatkan amal ibadah.
SELENGKAPNYAPemudik Diimbau Manfaatkan Jalur Alternatif
Jalur-jalur alternatif di Jabar masih belum banyak dimanfaatkan pemudik.
SELENGKAPNYAContraflow Arus Mudik Diberlakukan
Pemudik diimbau terus memperbarui informasi rekayasa lalu lintas.
SELENGKAPNYA