Nasional
Pemerintah Janji Bekerja Lebih Keras
Pemerintah berjanji meningkatkan bekerja lebih keras lagi untuk menjawab ekspektasi.
JAKARTA -- Pemerintah berjanji meningkatkan kinerjanya dan bekerja lebih keras lagi untuk menjawab ekspektasi masyarakat terhadap pemerintahan. Hal ini menyusul hasil survei dari lembaga Indikator Politik Indonesia terkait tren penurunan kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Pada waktu-waktu ke depan, kami akan berupaya menjawab ekspektasi publik yang ditunjukkan di dalam survei ini dengan bekerja jauh lebih keras,” kata Staf Khusus Mensesneg Faldo Maldini, Rabu (27/4).
Ia menyampaikan, penurunan kepuasan atau kenaikan kepuasan terhadap kinerja pemerintah merupakan proses alamiah dalam demokrasi. Faldo mengatakan, pemerintah bersyukur dan berterima kasih kepada pihak yang masih percaya bahwa pemerintahan sedang berjalan ke arah yang tepat.
Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro mengatakan, situasi saat ini memang tidak mudah. Tekanan ekonomi global sangat berpengaruh terhadap ekonomi dalam negeri, termasuk menyebabkan kenaikan harga sejumlah komoditas.
Pemerintah sudah melakukan berbagai langkah untuk mengendalikan lonjakan kenaikan harga barang-barang. "Salah satu yang dilakukan pemerintah dengan mempertahankan subsidi untuk beberapa komoditi," kata Juri melalui siaran pers.
Pemerintah juga melakukan upaya untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi masyarakat saat ini dengan berbagai skema bantuan sosial mulai dari bantuan sembako, BLT minyak goreng, Bantuan Subsidi Upah (BSU), hingga Bantuan Presiden (Banpres) untuk UMKM. “Pemerintah juga membuat kebijakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi,” kata Juri.
Juru Bicara Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi, mengatakan, persoalan bangsa seperti minyak goreng, kenaikan harga BBM dan harga pangan serta isu penundaan pemilu sangat berpengaruh pada kepuasaan publik.
Ia mengatakan, Wapres Ma'ruf tidak terpengaruh dengan hasil survei yang mengungkap tingkat kepuasan terhadapnya sebesar 45,2 persen atau turun dibandingkan pada survei Februari 2022 di atas 50 persen.
"Wapres tidak merasa terintimidasi dengan menurunnya hasil survei. Begitupun tidak akan menepuk dada ketika hasil survei kepuasan publiknya meningkat," kata Masduki dalam keterangan tertulis.
Masduki mengatakan, wapres tetap berfokus menyelesaikan tugas-tugas sebagai wakil presiden pada sisa waktu dua tahun masa dinasnya. Tugas itu, yakni pengembangan ekonomi syariah, penanganan kemiskinan/stunting, pembangunan kesejahteraan papua, menuntaskan reformasi birokrasi dan pelayanan publik, penguatan UMKM, hingga moderasi beragama.
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasil survei tersebut menunjukkan ada tren penurunan kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi mengalami penurunan jika dibandingkan hasil survei pada Januari 2022.
Pada survei terbaru, responden yang menyatakan puas terhadap kinerja Jokowi mencapai 59,9 persen, atau turun 15,4 persen dibandingkan empat bulan lalu. “Kalau kita cek, waktu kita survei di awal Januari 2022, saat itu masyarakat yang puas itu 75,3 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi secara daring, Selasa (26/4).
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Contraflow Arus Mudik Diberlakukan
Pemudik diimbau terus memperbarui informasi rekayasa lalu lintas.
SELENGKAPNYADugaan Suap Bupati Bogor Terkait Laporan Keuangan
Seluruh pihak yang ditangkap menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK.
SELENGKAPNYA