Nasional
Defend ID Dorong Kemandirian Industri Pertahanan
BUMN dan Kemenhan kerja sama tingkatkan nilai TKDN hingga 50 persen.
JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan holding dan program strategis BUMN industri pertahanan, Defend ID, di Surabaya, Rabu (20/4). Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, Indonesia memang harus segera membangun kemandirian industri pertahanan untuk mendorong industri pertahanan dalam negeri siap memasuki era persaingan baru.
Presiden menuturkan, dengan kemandirian industri pertahanan, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pertahanan pokok guna menjaga kedaulatan negara. Jokowi menilai, kemandirian industri pertahanan ini harus diwujudkan bersama-sama.
“Kita harus perkuat industrinya, kita juga harus bangun ekosistemnya agar tumbuh dan berkembang semakin maju. Karena itu, saya mengapresiasi pembentukan holding BUMN industri pertahanan defence industry yang bernama Defend ID yang sudah lama ini saya tunggu-tunggu dan saya kejar-kejar terus,” ujar Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (20/4).
Menurut dia, pembentukan holding ini akan mendorong BUMN industri pertahanan bisa lebih terkonsolidasi, memiliki ekosistem yang semakin kuat, dan juga mampu bersaing secara sehat. Defend ID akan terus mendorong peningkatan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) serta menurunkan impor alat pertahanan dan keamanan.
“Dan saya minta TKDN produk-produk pertahanan unggulan terus ditingkatkan dari angka yang telah dicapai saat ini yaitu 41 persen agar bisa terus naik dan meningkat dan nanti pada akhirnya 100 persen,” jelasnya.
Jokowi menyebut, peluncuran holding dan program strategis BUMN industri pertahanan ini harus dijadikan sebagai lompatan untuk bertransformasi, membangun ekosistem industri pertahanan yang kuat dan modern, membentuk BUMN industri pertahanan yang kuat dan mandiri, serta mampu bersaing baik di dalam negeri maupun di pasar internasional.
“BUMN industri pertahanan ini akan menjadi ujung tombak kemandirian industri pertahanan kita. Harus menguasai teknologi dan manufaktur komponen terkini,” tegas Jokowi.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, Defend ID terdiri dari lima perusahaan BUMN di bidang industri pertahanan yaitu PT LEN Industri sebagai induk holding, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, serta PT Dahana.
Sementara, Menteri BUMN Erick Thohir mendorong PT Len Industri (Persero) sebagai induk holding mampu mengorganisir transformasi anggota holding industri pertahanan. Hal ini dibutuhkan untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik dan membangun keselarasan antaranggota holding di sektor keuangan, pemasaran, operasional, hingga portofolio manajemen.
"Holding industri pertahanan harus mampu memperkuat ekosistem pertahanan nasional, tak hanya dengan anggota holding, melainkan juga kerja sama dengan BUMN lain dan juga TNI," ucap Erick.
Erick meminta holding industri pertahanan mulai menyiapkan langkah strategis. Erick menginginkan pembentukan holding mampu meminimalisir terjadinya tumpang tindih fokus bisnis masing-masing anggota holding. "Sebagai induk holding, LEN memiliki peran besar dalam merealisasikan integrasi dengan tiga matra TNI, baik darat, laut, maupun udara," tegas Erick.
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan Menteri Pertahanan Prabowo tentang komitmen meningkatkan nilai TKDN hingga 50 persen.
"Komitmen TKDN ini menjadi keharusan bagi setiap anggota holding. Ini menjadi langkah konkret dalam membangun kemandirian industri pertahanan kita ke depan," kata Erick.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Habib bin Zaid, Syahid Membawa Pesan Rasulullah
Ketika sakratul maut datang, dalam kepedihan yang tak tertahankan, Habib tetap mempertahankan syahadatnya.
SELENGKAPNYA