Nasional
PBNU, Polri dan Kemenag Gelar Sejuta Vaksin Booster
Vaksinasi booster kali ini akan digelar serentak selama empat hari sejak Kamis (21 April 2022).
JAKARTA — Bekerjasama dengan Kepolisian RI (Polri) dan Kementerian Agama (Kemenag), Pegurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar program vaksinasi booster menjelang lebaran. Vaksinasi akan menyasar 1 juta masyarakat yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
“Kita harus lebih sungguh-sungguh dalam menjaga agar momentum lebaran ini tidak menimbulkan ledakan kasus Covid-19. Makanya kita adakan ini (program vaksinasi booster),” kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Senin (18/4/2022).
Vaksinasi booster kali ini akan digelar serentak selama empat hari sejak Kamis (21 April 2022). Dimulai pukul 10.00 WIB vaksinasi dilakukan di seluruh kantor PCNU, PWNU, Kemenag maupun di kantor kepolisian; juga di lembaga pendidikan maupun pesantren NU yang ditunjuk.
Syarat bagi peserta minimal sudah berusia 18 tahun. Peserta diutamakan adalah kaum lansia dan telah mendapatkan dua kali vaksinasi Covid-19. Bagi yang belum pernah vaksin juga bisa ikut untuk mendapatkan vaksin dosis pertama dalam program ini.
“Vaksinasi digelar siang hingga malam. Untuk vaksin yang siang, kita sudah sangat jelas hasil kajian lembaga bahtsul masail PBNU bahwa vaksinasi di siang hari tidak membatalkan puasa,” kata Gus Yahya.
Sementara itu, hasil pendataan sementara hingga saat ini, jumlah peserta vaksinasi serentak yang akan digelar PBNU ini telah mencapai 1.130.000. Jumlah ini kemungkinan akan bertambah karena di PCNU dan PWNU proses pendataan masih terus berlangsung.
Anggota Komisi Fatwa MUI, Ahmad Tholabi Kharlie, menjelaskan, keterlibatan PBNU dalam kegiatan vaksinasi booster menunjukkan komitmen ormas Islam terbesar ini dalam mewujudkan kemaslahatan bagi umat dan bangsa Indonesia.
Sebagai mitra strategis Pemerintah, NU dan juga ormas Islam lainnya perlu lebih intensif membantu dan menyukseskan program-program pemerintah, utamanya terkait hajat hidup orang banyak.
"Saya sangat apresiatif PBNU telah berkoordinasi dan melibatkan komponen NU di level wilayah, cabang, dan ranting sehingga membuat program dapat berjalan lebih efektif hingga akar rumput," katanya.
Di samping itu, PBNU juga mampu menciptakan ketenangan bagi umat dengan lahirnya pendapat hukum berupa fatwa LBM PBNU tentang kebolehan vaksinasi bagi orang yang sedang berpuasa. Ini akan menepis kegamangan dan melahirkan keyakinan umat untuk vaksin di bulan Ramadan.
Sasaran vaksin booster
Sat Pamobvit Polres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan imbauan dan pelayanan vaksinasi terhadap warga yang belum terima vaksinasi penguat (booster) di beberapa lokasi yang merupakan fasilitas umum dan masuk dalam kategori objek vital."Kegiatan vaksin booster ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat, apalagi ketika menjelang mudik lebaran 1443 Hijriah," kata Kapolres Lombok Tengah, AKBP Hery Indra Cahyono dikutip dari keterangan resminya di Praya, Senin.
Selain itu, kegiatan tersebut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya di Kabupaten Lombok Tengah dalam pelaksanaan vaksinasi tahap 3 yang dikategorikan masih cukup rendah, sehingga perlu diberikan pemahaman, agar upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Lombok Tengah dapat tercapai. Sat Pamobvit Polres Lombok Tengah mengambil langkah dengan mendatangi tempat keramaian seperti seperti pasar Renteng di Kecamatan Praya, Bandara Internasional Lombok, serta beberapa hotel yang ada di Kabupaten Lombok Tengah untuk memastikan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan vaksin baik tahap 1, tahap 2, dan 3."Ini untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Kapolres Lombok Tengah berharap dengan adanya kegiatan ini, dapat meningkatkan kesadaran dari masyarakat akan pentingnya vaksinasi booster, terutama dalam rangka membentuk herdimunity dalam menyambut perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah."Ini semua dilakukan untuk menjaga kesehatan kita semua, supaya pandemi ini cepat tuntas dan ekonomi masyarakat bisa bangkit kembali," katanya.Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dengan tetap menggunakan masker dan menjaga jarak, meskipun kasus Covid-19 di Lombok Tengah khususnya masih aman dan terkendali."Protokol kesehatan tetap ketat, tidak boleh kendor," katanya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.