Kabar Ramadhan
Ramadhan, Bulan Berlimpah Kasih Sayang
Latihan meningkatkan kasih sayang saat Ramadhan diharapkan berdampak pada bulan-bulan setelahnya.
OLEH MUHYIDDIN
Ramadhan merupakan bulan yang penuh kasih sayang. Di bulan suci ini, Allah SWT berkenan menurunkan berbagai nikmat dan anugerah, mulai dari diturunkannya Alquran, Lailatul Qadar, dan pahala kebaikan yang berlipat ganda. Semua nikmat itu sesungguhnya merupakan manifestasi dari kasih sayang Allah.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti menjelaskan, Allah adalah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Menurut dia, kasih dan sayang Allah telah tercurah kepada hamba-Nya dan Allah mewajibkan bagi diri-Nya sendiri sifat rahmat (kasih sayang).
“Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat. Selama Bulan Ramadhan pintu ampunan terbuka luas bagi hamba-Nya. Ramadhan adalah bulan di mana manusia diberikan kesempatan untuk membersihkan diri dari segala dosa,” ujar Mu’ti kepada Republika, belum lama ini.
Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, menurut dia, telah disebutkan bahwa barang siapa yang menunaikan puasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridha dan rahmat Allah, maka Allah akan mengampuni dosa manusia yang telah lalu.
Mu’ti mengatakan, Ramadhan juga merupakan bulan dibukanya pintu-pintu langit. Dalam surah al-Baqarah ayat 186 disebutkan bahwa Allah akan mengabulkan doa hamba yang meminta kepada-Nya.
Sejalan dengan ayat tersebut, menurut dia, di dalam hadis juga disebutkan bahwa di antara doa yang makbul adalah doa orang yang sedang berpuasa. “Ini adalah rahmat Allah yang sungguh besar,” ujar Mu’ti.
Lebih lanjut, guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menjelaskan, Ramadhan adalah bulan di mana manusia diberikan kesempatan untuk berbuat baik. Sebagaimana disebutkan di dalam hadis, jika masuk bulan Ramadhan, dibukalah pintu-pintu surga, ditutup rapat pintu neraka, dan setan-setan dibelenggu.
“Menurut sebagian ulama, pada bulan Ramadhan juga terdapat Lailatul Qadar. Pada malam Qadar, Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk mendapatkan kemuliaan dengan beribadah. Pahala ibadah pada malam Qadar lebih utama dibandingkan dengan seribu bulan,” jelas dia.
Sementara itu, Ketua Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU), KH Mahbub Maafi menjelaskan, Ramadhan disebut juga sebagai syahrur rahmah atau bulan rahmat. Karena, menurut dia, di bulan suci ini Allah menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan petunjuk bagi umat Islam.
“Risalah ini dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat untuk seluruh semesta, untuk disebarkan kepada seluruh umat manusia. Itu adalah rahmat yang luar biasa yang patut kita syukuri,” ujar Kiai Mahbub.
Menurut dia, memang sangat banyak bentuk kasih sayang Allah yang diberikan di bulan Ramadhan. Di antaranya adalah adalah pintu-pintu surga dibuka, pintu ampunan Allah terbuka lebar, dan banyak amalan-amalan yang lebih besar pahalanya pada bulan puasa.
“Misalnya bersedekah pahalanya lebih besar dibandingkan pada bulan-bulan lain, begitu juga membaca Alquran. Jadi, pahalanya pun ditingkatkan dibandingkan bulan-bulan yang lain,” kata Kiai Mahbub.
Ramadhan adalah saat yang tepat untuk menumbuhkan jiwa kasih sayang. Dalam sebuah hadis juga disebutkan, “Irhamu man fil ardli yarhamkum man fis sama”. Artinya, “Sayangilah semua yang ada di bumi, maka semua yang ada di langit akan menyayangimu.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
Kiai Mahbub menjelaskan, pada bulan puasa umat Islam sebenarnya juga diajarkan untuk meningkatkan kasih sayang. Saat berpuasa, menurut dia, umat Islam harus menahan syahwat perut mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Dengan lapar dan haus sepanjang hari selama sebulan, diharapkan bisa tumbuh jiwa kasih sayang terhadap orang sekitar yang kurang beruntung. Kasih sayang kepada mereka akan menjadi mesin pendorong untuk bersimpati dan berempati dalam bentuk berbagi rezeki kepada sesama.
“Diharapkan dari sini kita bisa merasakan penderitaan orang-orang yang lemah. Dari sini, kemudian muncul kasih sayang kita kepada pihak-pihak yang lemah. Itu bagian dari hikmah Allah SWT mewajibkan kita untuk melakukan ibadah puasa,” jelas Kiai Mahbub.
Rasulullah SAW juga mendorong umat Islam untuk berbagi, bersedekah, dengan memberi makan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa dengan menjanjikan pahala seperti orang yang berpuasa itu. “Pada bulan Ramadhan itu anjuran untuk bersedekah, untuk membantu pihak lain yang lemah itu diharapkan ditingkatkan lagi,” kata dia.
Selain itu, Kiai Mahbub juga berharap proses latihan untuk meningkatkan kasih sayang di bulan Ramadahan itu juga bisa berdampak pada bulan-bulan setelahnya. Karena, menurut dia, salah satu indikator puasa yang diterima oleh Allah SWT adalah dengan menjadi pribadi yang lebih baik di bulan-bulan setelah Ramadhan.
“Diharapkan setelah Ramadhan itu kita juga menjadi lebih baik daripada sebelumnya, menjadi orang yang lebih perhatian kepada kelompok atau kalangan yang lemah, menjadi orang yang lebih menyayangi kepada orang-orang tertindas.’’
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mutiara Ramadhan
Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896
HIKMAH RAMADHAN
Memahami Makna Ramadhan
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.