Kabar Ramadhan
Pesantren Ramadhan Diimbau Jaga Prokes
Pesantren Ramadhan merupakan salah satu tradisi kebaikan yang bisa terus dilaksanakan.
JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) mengimbau agar penyelenggaraan pesantren Ramadhan tetap menjaga protokol kesehatan (prokes). Penyelenggara pesantren Ramadhan, guru, serta santri diminta tetap waspada dan menjalankan prokes secara disiplin.
Meski kasus Covid-19 sudah cenderung terkendali, bukan berarti prokes bisa diabaikan. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag, Waryono Abdul Ghofur, mengatakan, prokes tetap diberlakukan di masjid besar maupun kecil.
“Di pesantren dan di lembaga pendidikan keagamaan, juga berlaku hal yang sama (prokes tetap diterapkan), jadi jangan sampai di Ramadhan ini kita malah sakit,” ujarnya kepada Republika, Selasa (5/4).
Dia mengatakan, sesuai dengan makna Ramadhan, umat Islam harus bisa menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang. “Salah satu hal yang dilarang (pada masa pandemi) adalah tidak menggunakan masker," ujar dia.
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ahmad Zubaidi menjelaskan pentingnya penyelenggaraan pesantren kilat Ramadhan untuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Menurut dia, pada saat tingkat spiritualitas meningkat pada Ramadhan sehingga pemahaman agama akan lebih mudah masuk.
"Bagi anak-anak tentu sangat penting untuk mengisi waktu-waktu kosong di bulan Ramadhan, yang biasanya sekolah banyak libur dan juga waktu-waktu kosong anak terisi semua," ujar Ahmad.
Para peserta pesantren Ramadhan akan digembleng mental jiwanya dengan ilmu-ilmu agama. Menurut dia, selama satu bulan, para peserta cukup untuk diberikan sejumlah materi keagamaan, di antaranya akidah, akhlak, dan sirah nabawiyah. Selain itu, juga penting untuk hafalan Alquran, hadis, dan doa.
Ahmad mengatakan, anak-anak juga perlu menghabiskan waktunya dengan kegiatan positif sehingga dapat mencapai puasa dengan sebaik-baiknya. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa juga perlu meluangkan waktu untuk mendalami ilmu agama.
“Mudah-mudahan di masjid-masjid diadakan kajian khusus yang cukup komprehensif, terkait kajian tasawuf, akhlak, akidah, saya kira itu penting," ujarnya.
Di Padang, sebanyak 125 ribu pelajar SD dan SMP akan mengikuti pesantren Ramadhan yang digelar pemerintah kota setempat pada 9-28 April 2022. Kegiatan tersebut dipusatkan di 1.270 masjid dan mushala.
"Kegiatan pesantren Ramadhan ini adalah memindahkan proses belajar yang selama ini di sekolah ke masjid dan lebih fokus pada pelajaran agama," kata Wali Kota Padang, Hendri Septa, dalam pencanangan pesantren Ramadhan di Padang, pada akhir Maret lalu.
Karena saat ini masih pandemi, pengawasan prokes akan diawasi oleh guru masing-masing. Materi pesantren Ramadhan mulai dari menghafal Alquran, zikir, kisah nabi, dan sahabat dengan tema mewujudkan generasi yang tangguh berbudaya yang mencintai masjid.
Pesantren Ramadhan diikuti pelajar mulai dari kelas 4 sampai 6 SD dan kelas pelajar SMP kelas 7 hingga 9 dimulai selepas Subuh hingga selepas Zuhur. Sementara, bagi pelajar non-Muslim selama Ramadhan kegiatan belajar dialihkan ke tempat ibadah masing-masing.
Dia mengatakan, pesantren Ramadhan merupakan komitmen Pemkot Padang agar para pelajar senantiasa bisa mengamalkan ajaran agamanya. "Ini adalah pelaksanaan ke-18 dan baru sekali tidak dilaksanakan pada 2020 karena ada pandemi Covid-19," kata dia.
Ustaz Abdul Somad yang turut hadir pada pencanangan tersebut menilai program pesantren Ramadhan merupakan salah satu yang bisa diwariskan kepada generasi muda saat ini oleh kepala daerah. "Saya sarankan kepada bupati, wali kota, gubernur, jabatan itu sebentar, paling lama dua periode, maka buatkan program yang bisa diwariskan kepada anak cucu, salah satunya pesantren Ramadhan," ujar dia.
Dia mengatakan, pelaksanaan pesantren Ramadhan merupakan salah satu tradisi kebaikan yang bisa terus dilaksanakan. "Para pelajar yang hari ini menjadi peserta pesantren Ramadhan adalah generasi bangsa yang akan menjadi pemimpin pada masa depan," kata dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mutiara Ramadhan
Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896
HIKMAH RAMADHAN
Memahami Makna Ramadhan
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.