Lubabah bint Harith | istimewa

Sirah

Lubabah, Perempuan Pemberani Pembela Budak

Lubabah berdiri mengambil sebuah tiang dari batu kemudian dipukulkannya ke Abu Lahab

Nabi Muhammad SAW memiliki seorang paman yang sangat disayanginya. Beliau adalah Abbas bin Abdul Muthalib. Cahaya Islam meliputi istri Abbas terlebih dahulu sebelum suaminya.

Ia adalah Lubabah binti Harits, yang juga merupakan sahabat karib Khadijah binti Khuwailid, istri tercinta Nabi. Lubabah disebut perempuan kedua yang memeluk Islam pertama kali setelah Khadijah.

Sosoknya menginspirasi banyak wanita di dunia. Namanya pun tercatat dalam sejarah sebagai salah satu Muslimah paling berani sepanjang masa. Ia adalah Lubabah binti al-Haris bin Huzn bin Bajir bin Hilaliyah atau dikenal dengan nama Lubabah al-Kubra. Banyak pula yang memanggilnya Ummu Fadhl.

Lubabah masuk Islam sebelum peristiwa hijrah. Sebagai mana dituturkan oleh putra beliau, Abdullah bin Abbas RA, "Aku dan ibuku adalah termasuk orang-orang yang tertindas dari wanita dan anak-anak." Dirinya bahkan salah satu dari empat wanita yang keimanannya dipersaksikan oleh Rasulullah. 

Keberanian Lubabah dalam membela agama Allah tak perlu diragukan lagi. Pasalnya, istri Abbas itu merupakan mujahidah yang berhasil memerangi sekaligus membunuh Abu Lahab si musuh Allah. Perlu diketahui, Abbas merupakan paman Nabi Muhammad SAW. Maka Lubabah bisa dibilang adalah bibi Ra su lullah.

 
Namanya pun tercatat dalam sejarah sebagai salah satu Muslimah paling berani sepanjang masa.
 
 

Diriwayatkan oleh Ibnu Ishak dari Ikrimah berkata, Abu Rafi' sahabat Rasulullah berkata, "Aku pernah menjadi budak Abbas, ketika Islam datang maka Abbas masuk Islam disusul oleh Ummu Fadhl, tetapi Abbas masih disegani kaumnya."

Saat pasukan tentara Quraisy dikalahkan dalam Perang Badar, Abu Rafi sempat disiksa oleh Abu Lahab ketika menjelaskan tentang kehebatan pasukan tentara Rasulullah SAW.

"Demi Allah, itu adalah malaikat. Tiba-tiba Abu Lahab mengepalkan tangannya dan memukul aku dengan pukulan yang keras. Aku telah membuatnya marah, kemudian dia menarikku dan membantingku ke tanah, selanjutnya dia dudukkan aku dan memukuliku sedangkan aku adalah laki-laki lemah," tutur Abu Rafi.

Melihat tindakan keji Abu Lahab, Lubabah berdiri mengambil sebuah tiang dari batu kemudian dipukulkannya ke Abu La hab hingga terluka parah. Ummu Fadhl lalu berkata, "Kamu hanya berani memukul orang lemah ketika tak ada majikannya."

Mendengar itu, Abu Lahab merasa terhina. Tujuh hari setelah peristiwa tersebut, Abu Lahab mati karena penyakit bisul yang dideritanya akibat pukulan itu.

Selain dikenal karena keberanian dan ketaatannya, Lubabah turut dikenal sebagai ibu yang paling beruntung kala itu. Alasannya, Allah mengaruniai beliau enam anak saleh serta pandai, yakni Fadhl, Abdullah al-Faqih, Ubaidullah al-Faqih, Ma'bad, Qatsam, dan Abdurrahman.

 
Selain dikenal karena keberanian dan ketaatannya, Lubabah turut di kenal sebagai ibu yang  paling beruntung kala itu.
 
 

"Tak pernah ada wanita mulia yang melahirkan dari bibit suaminya. Baik yang hidup di pegunungan maupun di dataran rendah, sebagaimana enam anak yang terlahir dari rahim Ummul Fadhl," kata Abdullah bin Yazid ketika mengisahkan Lubabah. 

Sang Mujahidah juga berperan sebagai ibu susu cucu Rasul. Ibnu Sa'd dalam ath-Thabaqat al-Kubra menceritakan, suatu hari Lubabah mendapatkan mimpi luar biasa, sehingga ia segera menemui Rasulullah.

"Wahai Rasulullah, saya bermimpi seolah-olah sebagian dari anggota tubuhmu berada di rumahku," kata Ummu Fadhl.

Rasulullah kemudian bersabda, "Mimpimu bagus, kelak Fatimah melahirkan seorang anak laki-laki yang nantinya engkau susui dengan susu yang engkau berikan untuk anakmu (Qatsam)."

Tak berselang lama, Fatimah lalu melahirkan Hasan bin Ali yang kemudian diasuh oleh Lubabah. Ia berkata, "Suata ketika aku mendatangi Rasulullah dengan membawa Hasan, Rasulullah langsung menggendong dan mencium bayi tersebut, tetapi tiba-tiba bayi itu mengencingi Rasulullah."

Nabi kemudian bersabda, "Wahai Ummu Fadhl, peganglah anak ini karena dia telah mengencingiku." Lubabah menjawab, "Maka aku ambil bayi tersebut dan aku cubit hingga dia menangis."

Saat melihat bayi Hasan menangis, Rasulullah berkata, "Wahai Ummu Fadhl, justru engkau yang menyusahkanku karena telah membuat anakku menangis." Selanjutnya Rasulullah meminta air dan dipercikkannya ke tempat yang terkena air kencing. Rasulullah bersabda, "Jika bayi laki laki maka percikilah dengan air, akan tetapi apabila bayi wanita maka cucilah."

Lubabah termasuk shahabiyah yang meriwayatkan hadis. Sebanyak 30 hadis diriwayatkannya. 

Disadur dari Harian Republika edisi 18 Oktober 2019

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.