Olahraga
Mengintip Sedikit Kans Italia Bisa Berlaga di Qatar
Italia sudah ditaklukkan Makedonia Utara di semifinal play-off patch C.
ROMA -- Sebuah kabar mengejutkan terdengar dari panggung sepak bola internasional. Italia memiliki peluang berlaga pada Piala Dunia 2022. Sejatinya, Gli Azzurri sudah gagal meraih tiket ke Qatar 2022. Skuad polesan Roberto Mancini ditaklukkan Makedonia Utara di semifinal play-off patch C.
Lalu, mengapa belakangan terdengar informasi berbeda? Situasi bermula dari tindakan Iran yang melarang wanita masuk ke stadion. Tepatnya saat anak asuh Dragan Skocic bertemu Lebanon pada putaran ketiga babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup A zona Asia. Team Melli unggul 2-0 atas the Cedars di Emam Reza Stadium, Masyhad, Selasa (29/3).
Sekitar 2.000 wanita dilarang masuk ke tribun meski sudah membeli tiket. Keadaan ini bisa masuk kategori pelanggaran berulang. Pasalnya, sejak 2019, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) sudah meminta Iran agar memperbolehkan wanita memasuki stadion.
"Pendekatan yang paling ekstrem dari FIFA adalah mengeluarkan Iran dari Piala Dunia 2022," demikian laporan yang dikutip dari Football Italia, Kamis (31/3).
Ehsan Hajsafi dkk sudah memastikan diri melaju ke Qatar. Iran salah satu perwakilan dari Asia. Andai Team Melli dicoret, bakal ada penggantinya. Menurut aturan yang berlaku, tim nasional pengganti harus berstatus negara dengan koefisien tertinggi di peringkat FIFA. Italia berada di urutan keenam. Lima timnas di atas Gli Azzurri sudah lolos lewat jalur kualifikasi.
Itulah mengapa juara Eropa itu memiliki sedikit peluang berlaga di Qatar. Salah satu anggota Federasi Sepak Bola Iran, Mehrdad Seradschi, merespons kabar yang beredar. Lewat Twitter ia menggambarkan suasana hatinya.
"Berita yang mengkhawatirkan dari FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia," demikian cicitan Seradschi, dikutip dari Football Italia.
Menurut usatoday.com, beredar video menunjukkan ratusan penggemar wanita menyatakan protes. Aljazeera.com juga melaporkan kabar serupa. Dalam tayangan tersebut, penjaga keamanan mencegah para wanita yang sudah memegang tiket untuk memasuki tribun.
Televisi pemerintah setempat tidak melaporkan insiden itu. "Saya berharap mulai sekarang selama pertandingan kandang, para wanita tersayang kami juga dapat menonton sehingga kami dapat membuat mereka bahagia juga," kata bintang Iran Alireza Jahanbakhsh dikutip dari aljazeera.com.
Saat ditayangkan kembali, pernyataan Jahanbakhsh sudah diedit. Tak ada penyebutan kata wanita. Belum ada pihak yang benar-benar bertanggung jawab atas keputusan pelarangan ini.
Pada Rabu (30/3), Presiden Iran, Ebrahim Raisi, memerintahkan menteri dalam negerinya untuk menyelidiki serangan pepper-spray (semprotan merica) yang dilakukan petugas keamanan terhadap para wanita pemegang tiket itu. Ketua Parlemen, Mohammad Bagheri Ghalibaf, juga bertindak serupa. Ia meminta komisi perlemen mencari tahu apa yang terjadi.
FIFA telah lama meminta Iran memberikan jaminan agar wanita diizinkan menghadiri pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Sejatinya, ketentuan tersebut sudah mulai diikuti. Pada Januari tahun ini, lebih dari 2.000 wanita Iran menyaksikan duel antara anak asuh Dragan Skocic melawan Irak di Stadion Azadi, Teheran.
Itu pertandingan sepak bola internasional kedua yang bisa disaksikan langsung wanita Iran di Stadion setelah beberapa dekade. Sebelumnya, pada 2019, ratusan wanita negara tersebut menonton final Liga Champions antara klub setempat, Persepolis, vs tim asal Jepang, Kashima Antlers, di Teheran.
Sementara itu, FIFA akan menggelar undian (drawing) babak grup Piala Dunia 2022 di Exhibition and Convention Center, Doha, Qatar, pada Jumat (1/4).
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Kemeriahan Konten Ngabuburit
Semakin banyak orang yang beralih ke konten audio selama Ramadhan.
SELENGKAPNYAPersiapan Ramadhan Industri Digital
Para operator terus memperkuat jaringannya, untuk memastikan konektivitas tetap terjaga selama Ramadhan.
SELENGKAPNYA