Nasional
Vaksin Booster Jadi Syarat Masuk Ruang Publik
Pemerintah daerah diminta tidak kendur melaksanakan vaksinasi, terutama kelompok lansia.
JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengusulkan agar vaksinasi dosis ketiga (booster) menjadi syarat masuk ke ruang publik. Dengan begitu, akan mempercepat realisasi vaksinasi lanjuta itu di DKI Jakarta.
"Kalau vaksin ketiga menjadi syarat wajib untuk mudik, kami meminta Pemprov DKI percepat vaksinasi booster," kata Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo, Kamis (24/3).
Menurut Anggara, langkah itu dilakukan mengingat pencapaian vaksinasi booster di Jakarta tergolong rendah, yakni sekitar dua jutaan. "Tidak sampai 50 persen. Nah ini kan membingungkan. Padahal, akses vaksin di Jakarta lebih mudah daripada di daerah lain," ujar Anggara.
Anggara juga meminta Pemprov DKI menyosialisasikan secara masif soal vaksinasi booster dan melakukan ‘jemput bola’. "Tenang, kami akan dukung Pemprov DKI. Ini urusan kemanusiaan. Pemprov berhasil lakukan percepatan, kami pun turut senang," kata dia.
Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta per Rabu (23/3), vaksinasi dosis pertama di Jakarta mencapai 12,4 juta atau 123,5 persen dari target 10 juta. Kemudian, vaksinasi dosis kedua mencapai 10,5 juta atau sudah 104,4 persen. Sedangkan, realisasi vaksinasi dosis ketiga mencapai dua juta orang.
Sementara, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta juga menargetkan vaksinasi dosis ketiga atau booster dapat mencapai 75 persen pada Juni 2022. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menyebut, saat ini, capaian vaksinasi booster sudah mencapai 60 persen.
Kepala Dinkes Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan, pihaknya terus mempercepat capaian vaksinasi booster. Salah satunya, dengan memperbanyak penyediaan layanan vaksinasi booster.
Seperti layanan vaksinasi booster yang dibuka di Masjid Diponegoro, Kompleks Balai Kota Yogyakarta. Layanan vaksinasi di balai kota ini dibuka tiap Rabu dan Kamis. "Pemberian vaksinasi booster hari ini diberikan kepada 150 orang lansia maupun masyarakat umum yang berumur minimal 12 tahun ke atas," kata Emma.
Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Kalimantan Tengah juga sedang dipercepat. Perwakilan Tim Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Kalteng Agus Siswadi menyampaikan, untuk capaian vaksinasi secara keseluruhan pada dosis pertama sudah mencapai 95,62 persen atau 1.946.940 orang. Kemudian, dosis kedua sudah mencapai 75,88 persen atau 1.544.984 orang serta dosis ketiga atau booster mencapai 8,36 persen atau 170.203 orang.
“Untuk sasaran anak usia 6-11 tahun dosis pertama sudah mencapai 82,57 persen. Vaksinasi anak capaian sebanyak 224.497 anak di Kalteng yang sudah menerima vaksin dosis pertama," kata Agus.
Sementara itu, vaksinasi dosis kedua untuk anak sudah mencapai 51,72 persen atau sebanyak 140.614 orang. Adapun sasaran vaksinasi anak sebanyak 271.873 orang.
Jangan kendur
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dr Arman Bausat mengakui kesulitan memvaksinasi kelompok lanjut usia (lansia) untuk pengentasan Covid-19. “Sasarannya susah, tapi kita kejar terus melalui pendekatan kemasyarakatan, seperti melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat,” kata Arman.
Arman menyatakan, vaksinasi Covid-19 terus berjalan dan diupayakan terus meningkat, khususnya, di berbagai daerah dengan cakupan yang masih di bawah 60 persen dari semua jenis kelompok masyarakat. Saat ini, vaksinasi lansia di Sulawesi Selatan baru mencapai 69,31 persen dosis satu dan 43,27 persen dosis dua dari total target 753.919 orang hingga 22 Maret.
Sementara, pada cakupan vaksinasi lansia, hampir semua kabupaten/kota di Sulsel telah mencapai 60 persen dosis satu. Namun, untuk dosis dua terhitung masih minim. Hanya tiga kabupaten di Sulsel yang mencapai 60 persen untuk vaksinasi kedua pada lansia, yakni Kabupaten Luwu, Selayar, dan Tana Toraja.
Capaian terendah untuk wilayah Sulsel, yakni Bantaeng, Sinjai, dan Maros yang baru di angka sekitar 20 persen. Arman mengingatkan kepada pemimpin daerah bahwa vaksinasi Covid-19 tidak boleh kendur, harus tetap digencarkan, khususnya pada kaum rentan dan lansia.
"Mereka adalah masyarakat kita yang punya hak untuk dijaga kesehatannya, jangan lengah terhadap melandainya kasus. Vaksinasi Covid-19 harus terus digencarkan," kata dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.