Internasional
Utusan Khusus ASEAN Tiba di Myanmar
Oposisi pemerintah militer Myanmar berang dengan langkah tersebut.
NAYPYIDAW -- Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar yaitu Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn, tiba di Myanmar, Senin (21/3). Ia bersama delegasi termasuk Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi, dijadwalkan berada di Myanmar selama tiga hari.
Delegasi ASEAN mulai menggelar pertemuan dengan pemerintah militer Myanmar untuk mengakhiri gejolak politik di negara itu. Prak Sokhonn menjadi utusan khusus ASEAN sejak negaranya, Kamboja, menjabat sebagai ketua bergilir ASEAN. Pemerintah Kamboja tidak mengungkapkan jadwal Prak Sokhonn.
"Demi memastikan proses kunjungan berjalan lancar," kata juru bicaranya, Senin.
Media junta Myanmar menunjukkan rekaman pertemuan Sokhonn dengan pemimpin junta Min Aung Hlaing dalam kunjungan yang berlangsung tiga hari. Kunjungan ini bertujuan untuk memulai proses perdamaian yang telah disepakati para jenderal Myanmar tahun lalu.
Keterangan junta Myanmar menyebutkan, pertemuan Prak Sokhonn dan Min Aung Hlaing membahas penerapan konsensus lima poin, syarat pengiriman bantuan kemanusiaan, dan kerja sama dengan ASEAN. Pada kesempatan itu, junta Myanmar juga memaparkan versi mereka tentang proses pengambilalihan kekuasaan di Myanmar pada 1 Februari 2021 silam.
"Pertemuan itu adalah langkah awal," kata pernyataan junta.
Mayoritas anggota ASEAN frustasi dengan lemahnya kemajuan yang telah dicapai dan melarang junta menghadiri pertemuan blok regional tersebut. Sejumlah media independen Myanmar melaporkan, Prak Sokhonn juga akan bertemu dengan partai politik tapi tidak diketahui partai politik apa. Namun, pertemuan dengan perwakilan dari kelompok minoritas bersenjata telah dibatalkan.
Radio Free Asia mengutip sumber yang mengatakan, utusan ASEAN itu akan bertemu dengan perwakilan partai National League for Democracy (NLD). Pertemuan tersebut belum dapat dikonfirmasi.
Sementara pemimpin NLD Aung San Suu Kyi masih ditahan sejak kudeta 1 Februari 2021. Laman Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) menuliskan, hingga 18 Maret, sekurangnya 1.687 orang tewas di tangan junta.
Oposisi marah
Oposisi pemerintah militer Myanmar berang dengan langkah tersebut. Menurut mereka, pertemuan ini menunjukkan hormat pada militer dan mengabaikan kehendak rakyat.
General Strike Coordination Body mengeluarkan pernyataan atas nama 36 lembaga swadaya masyarakat dan organisasi pemerintah. Kelompok itu mengatakan, rekomendasi menteri-menteri luar negeri ASEAN bulan lalu diabaikan oleh Utusan Khusus ASEAN yang mendukung junta.
"Jelas kunjungan ke Myanmar oleh utusan ASEAN menunjukkan tidak menghormati suara dan tuntutan rakyat Myanmar," kata kelompok tersebut.
General Strike Coordination Body menggambarkan ASEAN "memalukan." Di Kalay, sebelah barat laut Myanmar pengunjuk rasa mengabaikan peringatkan pasukan keamanan dengan menggelar unjuk rasa.
Berdasarkan foto-foto di media sosial, poster dan spanduk yang dibawa para pengunjuk rasa bertuliskan mereka tidak menerima utusan khusus ASEAN.
Dalam laporannya pekan lalu, PBB mengatakan serangan terhadap rakyat sipil yang dilakukan angkatan bersenjata sejak kudeta merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Junta Myanmar belum merespons laporan tersebut.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.