Khazanah
Menag Minta Peningkatan Pelayanan Haji dan Umrah
Asosiasi berharap lebih banyak bandara untuk pemberangkatan jamaah umrah.
JAKARTA — Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghendaki Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama menghadirkan inovasi-inovasi untuk meningkatkan kinerja pelayanan ibadah haji dan umrah.
Dia berharap Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama yang berlangsung 16 sampai 18 Maret 2022 memunculkan inovasi untuk meningkatkan kinerja pelayanan haji dan umrah.
"Rakernas Ditjen PHU ini diharapkan muncul inovasi-inovasi yang menjadi pilar peningkatan kinerja dan produktivitas yang berorientasi pada peningkatan pelayanan keumatan, khususnya pada bidang haji dan umrah," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta, Kamis.
Rakernas Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah membahas capaian kinerja direktorat jenderal sepanjang 2021 dan upaya peningkatan kinerja tahun 2022.
Menteri Agama mengatakan bahwaprogram-program prioritas Kementerian Agama dalam bidang pelayanan haji dan umrah juga dibahas dalam rapat kerja nasional tersebut.
Program prioritas yang dia maksud mencakup transformasi digital dalam penyelenggaraan pelayanan jamaah, pemberdayaan masjid dalam penyelenggaraan manasik haji,serta penguatan kapasitas sumber daya manusia. "Semoga Rakernas ini memberikan optimisme bahwa kita akan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada jamaah di masa mendatang," kata Yaqut.
PPIU Harapkan Bandara Lain Dibuka untuk Umrah
Dibukanya kembali Bandara Juanda, Surabaya, untuk penerbangan umrah disambut gembira kalangan penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU). Mereka berharap, dalam waktu dekat akan lebih banyak lagi bandara yang dibuka untuk penerbangan umrah.
"Kami berharap secara bertahap dibuka juga embarkasi umrah di Medan dan Makassar sehingga pelayanan saat keberangkatan dan kedatangan jamaah lebih tertangani secara baik," kata Juru Bicara Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umroh (Forum Sathu), Muharom Ahmad, kepada Republika, Selasa (15/3).
Muharom atas nama organisasi dan jamaah menyampaikan apresiasi kepada pemerintah yang telah membuka Bandara Juanda, Surabaya, untuk penerbangan umrah. Menurut dia, apa yang dilakukan pemerintah ini patut disyukuri oleh semua pihak.
Akan banyak manfaat yang bisa dipetik ketika bandara-bandara selain Soekarno-Hatta dibuka untuk umrah. “Selain akan memudahkan bagi jamaah dari wilayah timur, juga memudahkan penanganan dalam rangka monitoring dan pengawasan kesehatan jamaah, baik jelang berangkat maupun saat ketibaan dari perjalanan umrah," katanya.
Hal senada disampaikan Ketua Himpunan Penyelenggara Umroh dan Haji (Himpuh), Budi Darmawan. "Secara prinsip, kami berharap semua embarkasi harus segera dibuka untuk menangani umrah," ujarnya.
Hal itu, menurut dia, penting demi kemudahan dan kenyamanan jamaah umrah, terutama yang tinggal di daerah-daerah terpencil. Secara teknis, menurut dia, Bandara Soekarno-Hatta tidak lagi bisa menampung seluruh jamaah umrah secara bersamaan. Untuk itu, sudah sewajarnya pemerintah membuka seluruh bandara di Indonesia.
"Supaya tidak bertumpuk di Jakarta dan kasihan jamaah Jawa Timur harus ke Jakarta dulu, capek, Lelah. Kalau sekarang sudah langsung memotong waktu dan mempermudah jamaah," katanya.
Sementara itu, maskapai nasional Garuda Indonesia mulai melayani penerbangan umrah langsung dari Surabaya menuju Madinah. Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan, layanan tersebut menjadi komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia dalam memastikan hadirnya konektivitas penerbangan tanpa transit bagi calon jamaah umrah dari wilayah asal.
“Penerbangan perdana umrah dari Surabaya ini, Garuda Indonesia mengangkut sedikitnya 220 calon jamaah umrah melalui penerbangan langsung tanpa transit rute Surabaya-Madinah,” kata Irfan dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (15/3).
Penerbangan dari Surabaya tersebut melengkapi layanan penerbangan umrah yang dilayani melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sebelumnya penerbangan umrah telah dibuka kembali pada Januari 2022.
Dia memastikan, penerbangan umrah dari Surabaya akan dilayani satu kali setiap dua pekan dengan menggunakan armada Airbus A330-300. “Armada ini memiliki kapasitas 24 penumpang kelas bisnis dan 263 penumpang kelas ekonomi,” ujar Irfan.
Irfan mengatakan, dengan dilayaninya penerbangan umrah dari Surabaya diharapkan dapat memberikan pilihan yang lebih beragam bagi calon jamaah. Khususnya untuk berangkat ke Tanah Suci tanpa melalui transit terlebih dahulu di Jakarta.
“Kiranya penerbangan ini tidak hanya akan dapat menjawab ekspektasi para jamaah terhadap perjalanan ibadah yang aman dan nyaman, tapi juga dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi Jawa Timur, khususnya bagi pelaku sektor penyedia jasa perjalanan umrah,” kata Irfan.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.