Internasional
WHO Minta Ukraina Musnahkan Patogen
WHO khawatir patogen itu bocor dan lepas ke masyarakat jika laboratorium diserang Rusia.
JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menganjurkan Ukraina untuk menghancurkan patogen-patogen dengan tingkat ancaman tinggi yang berada di laboratorium kesehatan masyarakat di negara tersebut. Hal itu guna menghindari potensi terjadinya pelepasan atau kebocoran jika diserang Rusia.
“WHO telah sangat merekomendasikan kepada Kementerian Kesehatan di Ukraina dan badan-badan lain yang bertanggung jawab untuk menghancurkan patogen ancaman tinggi untuk mencegah potensi tumpahan,” kata WHO dalam pernyataan kepada Reuters, Kamis (10/3).
WHO tidak mengungkap kapan rekomendasi itu dibuat. Mereka tak menginformasikan secara spesifik tentang jenis patogen atau racun yang disimpan di laboratorium Ukraina. WHO tak menjawab pertanyaan tentang apakah rekomendasinya diikuti.
Pejabat Ukraina di Kiev belum memberikan komentar atas imbauan WHO tersebut. Seperti banyak negara lain, Ukraina memiliki laboratorium kesehatan masyarakat. Fasilitas itu digunakan untuk meneliti cara mengurangi ancaman penyakit berbahaya yang menyerang hewan dan manusia, termasuk yang terbaru, Covid-19.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengeklaim, pihaknya memiliki dokumen yang menunjukkan Kementerian Kesehatan Ukraina telah memerintahkan penghancuran sampel wabah, kolera, antraks, dan patogen lainnya. Perintah penghancuran dirilis sebelum Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Zakharova mengungkapkan, dokumen yang digali pasukan Rusia di Ukraina memperlihatkan upaya darurat untuk menghapus bukti program biologis militer. Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon dituduh membiayai kegiatan tersebut.
Sementara, Wakil Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dmitry Chumakov mendesak media Barat untuk meliput berita tentang laboratorium biologi rahasia di Ukraina.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric pada Kamis menegaskan kembali bahwa WHO telah bekerja dengan Pemerintah Ukraina. WHO, katanya, tidak menemukan aktivitas Ukraina yang bertentangan dengan kewajiban perjanjian internasionalnya, termasuk senjata kimia atau senjata biologis.
Sidang DK PBB
Dewan Keamanan (DK) PBB menjadwalkan pertemuan atas permintaan Rusia pada Jumat (11/3) waktu AS. Pertemuan ini untuk membahas klaim program senjata biologis militer milik AS di Ukraina.
Permintaan Rusia diumumkan pada Kamis (10/3) sore dalam sebuah cicitan di Twitter oleh Wakil Pertama Duta Besar Rusia Dmitry Polyansky. Permintaan ini menyusul penolakan AS atas tuduhan Rusia bahwa Ukraina menjalankan laboratorium kimia dan biologi dengan dukungan AS.
Russian Mission asked for a meeting of #SecurityCouncil for 11 March to discuss the military biological activities of the US on the territory of #Ukraine https://t.co/51LOJwi6zy — Dmitry Polyanskiy (@Dpol_un) March 10, 2022
Klaim Rusia tersebut dibantah keras Ukraina dan AS. "Ini persis seperti dalih palsu Rusia yang mungkin memulai untuk membenarkan serangan senjata biologi atau kimia. Kami tidak akan membiarkan Rusia menggunakan Dewan Keamanan PBB sebagai tempat untuk mempromosikan disinformasi mereka," ujar Juru Bicara Misi AS untuk PBB, Olivia Dalton.
Dalton mengatakan, Rusia memiliki sejarah yang terdokumentasi dengan baik dalam penggunaan senjata kimia. Rusia telah lama mempertahankan program senjata biologis yang melanggar hukum internasional.
AS selama berbulan-bulan telah memperingatkan tentang operasi pengkambinghitaman oleh Rusia. Komunitas internasional selama bertahun-tahun telah menilai bahwa Rusia menggunakan senjata kimia dalam melakukan upaya pembunuhan terhadap para musuh Presiden Vladimir Putin. Salah satunya yaitu terlibat dalam insiden peracunan terhadap kritikus Kremlin Alexei Navalny, dan mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Putin Sanksi Balik Negara Barat
Krisis Ukraina dan Rusia mengancam ketahanan pangan global di tengah pandemi yang berkepanjangan.
SELENGKAPNYADampak Sanksi terhadap Rusia Terasa Hingga ke Bali
Bali adalah tujuan liburan populer bagi turis Rusia. Ribuan turis Rusia berlibur ke Bali sebelum pandemi Covid-19.
SELENGKAPNYAPerang Rusia-Ukraina: Sisi Muslim (1)
Pemerintah Indonesia seolah gagap merespons invasi Rusia ke Ukraina.
SELENGKAPNYA