Kabar Utama
Masjid At-Thohir, Bakti Anak untuk Ayahanda
Jokowi berharap, Masjid At-Thohir tidak hanya dimanfatkan sebagai tempat ibadah.
OLEH MUHYIDDIN
Rumah ibadah megah nan indah di area berbentuk seperti semenanjung yang berbatasan langsung dengan sungai itu telah diresmikan. Masjid berarsitektur Timur Tengah yang berada di Jalan Mochamad Thohir, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, tersebut menjadi penanda penting wujud darma bakti anak-anak kepada ayahandanya.
Masjid At-Thohir diresmikan Presiden Joko Widodo pada Rabu (9/3) sore. Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti oleh presiden dengan didampingi keluarga besar Thohir. Seperti tampak pada namanya, masjid didirikan oleh Garibaldi Thohir dan adiknya, Erick Thohir, yang tak lain merupakan kedua putra dari almarhum Mochamad Teddy Thohir.
“Masjid ini menjadi semakin indah dan penuh makna karena dibangun sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian putra-putri bapak almarhum Haji Mochamad Thohir,” ujar Jokowi saat peresmian di Masjid At Thohir, Rabu (9/3).
Presiden mengatakan, arsitektur Masjid At-Thohir menggunakan konsep pentingnya keluarga dalam Islam untuk membentuk karakter yang Islami. Kehadiran seorang imam atau seorang ayah dalam keluarga yang memandu dan membimbing keluarganya disimbolkan dengan kubah-kubah yang berada di atas masjid.
Masjid ini dibangun dari keinginan almarhum Mochamad Thohir sebelum meninggal dunia. Peletakan batu pertama Masjid At-Thohir telah dilakukan pada 31 Maret 2018. Di atas masjid ini, ada 29 kubah yang dikelilingi oleh empat menara yang menjulang tinggi. Kubah-kubah itu menjadi simbol pentingnya sebuah keluarga dalam Islam.
Kubah paling besar di atas masjid disimbolkan sebagai sosok ayah sebagai pemimpin keluarga, yaitu almarhum Mochamad Thohir. Sedangkan tiga kubah berukuran sedang di sekitarnya menunjukkan satu putri dan dua putranya, yakni Vitaya, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, dan Erick Thohir. Sementara, beberapa kubah yang berukuran kecil dilambangkan sebagai cucu almarhum.
Ibu menjadi sosok terpenting dalam seluruh anggota keluarga. Kehadirannya disimbokan sebagai pondasi bangunan masjid yang menopang bangunan hingga kubah-kubah di atas. Simbol-simbol keluarga ini dikelilingi oleh empat menara yang melambangkan empat sisi arah mata angin, seperti halnya Islam yang terus dikumandangkan ke seluruh penjuru.
Jokowi berharap, Masjid At-Thohir tidak hanya dimanfatkan sebagai tempat ibadah, tapi juga dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang keislaman, menjadi pusat dakwah yang modern, mencerdaskan, mencerahkan, dan menjadi tempat yang teduh untuk mempererat tali silaturrahim antarsesama manusia.
“Saya juga titip pesan agar Masjid At-Thohir ini menjadi simbol dalam memperkuat toleransi, memperkuat moderasi beragama, sehingga dapat menjadi rujukan dan inspirasi bagi kemajuan bangsa, menunjukkan Islam yang rahmat bagi semesta alam, Islam yang rahmatan lil alamin,” kata Jokowi.
Ketua Yayasan Mochamad Thohir, Garibaldi Thohir, mengatakan, kehadiran Presiden Jokowi menjadi suatu kebahagiaan bagi keluarga besar almarhum Haji Mochamad Thohir. “Peresmian ini menjadi momentum yang bersejarah untuk kami, untuk ibu kami, putra-putri kami, cucu dan cicit dari almarhum Haji Mochamad Thohir,” kata pria yang akrab disapa Boy Thohir itu.
Dia menceritakan, semasa hidupnya almarhum memang mempunyai visi untuk membangun masjid di kawasan ini. Lokasi masjid pada awalnya tidak mempunyai akses jalan sama sekali, serta hanya merupakan perkebunan karet yang kurang produktif.
View this post on Instagram
Sang ayah, kata Boy, ingin menjadikan kawasan ini sebagai permukiman disertai lapangan golf. “Karena beliau hobi golf, yang indah dan asri, dan dilengkapi oleh sarana dan prasana fasilitas umum, fasilitas sosial, masjid dan sebagainya,” kata dia.
Pada 1992, almarhum sering membawa anak-anaknya untuk melihat pembangunan di kawasan ini. “Untuk itulah kami membangun Masjid At-Thohir di kawasan ini. Masjid ini juga menjadi bukti nyata kami sebagai anak-anak beliau bahwa kami sangat mencintai beliau dan insya Allah menjadi wujud bakti kami untuk almarhum,” ujar dia.
Namun, Boy Thohir bersama saudara-saudaranya menyadari bahwa apa yang dilakukannya ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan jasa-jasa besar almarhum kepada anak-anaknya. Dia juga tak lupa untuk berterima kasih kepada ibundanya yang kini telah berusia 82 tahun, Edna Thohir, yang selalu kokoh menjadi pondasi keluarga Thohir.
“Kami sangat berharap agar Masjid At-Thohir ini akan memberi peran penting dan bermanfaat luas dan juga bisa memakmurkan masyarakat luas seperti pesan almarhum kepada kami,” ujar dia.
Erick Thohir berharap, selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga bisa mengapreasi generasi milenial. Pada Kamis (10/3) malam, Masjid At-Thohir akan menampilkan video mapping, sebuah teknik yang menggunakan pencahayaan dan proyeksi sehingga dapat menciptakan ilusi optis pada objek-objek.
“Pada malam hari masjid ini akan ada videografi yang di mana ini juga kan, untuk Sabtu dan Ahad menjadi tempat wisata religi yang sangat positif juga kita harapkan, sehingga sebagai rumah ibadah juga bisa membangun ekonomi dan sekitarnya, UMKM dan lain-lainnya,” kata menteri BUMN ini.
Yayasan Mochamad Thohir sendiri memang fokus dalam pembangunan masjid. Keluarga besar Thohir juga berkontribusi membangun masjid di Los Angeles, Kalifornia.
“Kalau program daripada Yayasan Mochamad Thohir saya lebih berfokus kepada bagaimana membantu daripada ekonomi umat, di mana kita melakukan bantuan pembangunan fasilitas olahraga di desa-desa, lalu kita juga memberi bantuan daripada pendidikan, atau juga bantuan kepada UMKM,” ujar Erick.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.