Geni
Monolog 22 Tahun Musik Andien
Kala itu, Andien membawakan 12 lagu dengan tiga fase perjalanan.
OLEH RAHMA SULISTYA
Andien merayakan 22 tahun perjalanannya menapaki dunia musik. Seolah tidak ingin melewatkan momen spesial tersebut begitu saja, Andien menggelar “Melodi Monolog: Dan Lalu” pada tanggal cantik 22-2-2022.
Kala itu, Andien membawakan 12 lagu dengan tiga fase perjalanan. “Melodi Monolog” yang saat ini masih bisa disaksikan di platform Vidio dibuka dengan fase “Mulai”, dibuka dengan tembang “Berlayar”. Andien berada di atas perahu dengan latar Hutan De Djawatan, Banyuwangi, Jawa Timur.
Andien mengenakan gaun berwarna putih gading, perahu putihnya sangat kontras di antara pohon trembesi yang besar dan unik. Andien mendaur ulang gaun yang ia pakai dalam pertunjukan ini. Gaun itu adalah gabungan empat gaun yang dipakai Andien di konser-konsernya terdahulu.
Suasana di lagu pertama ini tampak dibuat mendung, mengikuti liriknya yang merenung. Dalam fase “Mulai”, juga ada tiga lagu lainnya yang dibawakan Andien, namun dengan suasana yang cerah, “Gemintang”, “Sahabat Setia”, dan “Indahnya Dunia”.
Masuk ke fase “Lerai”, dua lagu yang dibawakan Andien adalah “Detik Tak Bertepi” dan “Selamat Jalan Kekasihku”. Untuk makin mendukung atmosfer magis dan sureal, Andien berinteraksi dengan penari-penari arahan koreografer muda Alisa Soelaeman.
Fase terakhir “Sampai” dibuka dengan lagu “Belahan Jantungku”. Tampak Andien merebahkan diri di atas sebuah kasur putih.
Suasana malam dengan lampu-lampu tidur antik menjadi ornamen dalam fase ini. Seolah menggambarkan bagaimana Andien mengalami jatuh cinta dan bertemu banyak orang terbaik dalam hidupnya.
Lagu-lagu berikutnya adalah “Everything In Between”, “Teristimewa”, “Milikmu Selalu”, “Moving On”, dan “Pulang” menjadi lagu penutup. Keseluruhan 12 lagu yang dibawakan Andien adalah lagu-lagu lama jagoannya yang dinyanyikan ulang.
“Melodi Monolog: Dan Lalu” disutradarai oleh Shadtoto Prasetio; sutradara dan creative director yang khas dengan pengadeganan dramatis. Pertunjukan ini memang dekat dengan bumi dan alam yang menurut Andien adalah tempat memulai segalanya.
Andien membawakan lagu-lagunya dari periode 2000-2021. Lagu-lagu Andien dalam konser ini terdengar memiliki nuansa yang berbeda dari versi asli karena diaransemen ulang oleh music director Lie Indra Perkasa.
Lie mengemas konsep musik perjalanan 22 tahun Andien berkarya ini ke dalam dimensi yang lebih mendalam dan spiritual. Pemilihan kostum yang digunakan adalah daur ulang. Alasannya, karena Andien ingin mendukung sustainable fashion dengan memberitahu masyarakat bahwa pakaian daur ulang itu indah dan punya nilai tersendiri.
“Pakaian upcycle dalam konser ini juga menyimbolkan tentang perjalanan manusia yang tanpa disadari terus berulang, sampai nanti waktu kita selesai,” ujar Andien.
Sumber inspirasi Andien dalam berkarya adalah rasa. “Rasa itu berkaitan dengan apa yang aku alami, atau sesuatu yang aku lihat, atau berdasarkan imajinasiku,” ujar Andien. Rasa itu dia manifestasikan menjadi sebuah tulisan atau karya, hingga akhirnya bisa bermusik dengan konsisten selama 22 tahun.
Menteri BUMN Erick Thohir juga menyambut baik karya Andien ini. Menurut dia, semua lagu Andien memiliki makna filosofis, apalagi keteguhan dan semangatnya juga sejalan dengan semangat BUMN yang juga sering melakukan kolaborasi.
“Semangat Andien dalam berkarya banyak mewakili semangat BUMN yang aktif berkolaborasi dengan generasi profesionalisme untuk bertransformasi. Sukses untuk 'Melodi Monolog: Dan Lalu',” kata Erick.
Andien mengawali kariernya pada 2000. Debutnya sebagai penyanyi jaz membuat Andien merasa beruntung karena bisa membuatnya berkolaborasi dengan berbagai macam musisi dari berbagai genre. Elfa Secioria, Indra Lesmana, Tohpati, Andi Rianto, dan Candra Darusman adalah sederet musisi besar Tanah Air yang pernah memproduksi musik Andien.
Andien hingga kini telah memilki tujuh album. Dia juga meraih berbagai penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI). di antaranya, kategori Penyanyi Wanita Terbaik, Penyanyi Jaz Terbaik, Album Jaz Terbaik, Penyanyi Pendatang Baru Terbaik, dan Penyanyi R&B Terbaik.
Selain perannya sebagai penyanyi, Andien juga dikenal sebagai sosok yang begitu erat dengan isu sosial, budaya, keluarga, kesehatan, hingga lingkungan. Dia mendirikan yayasan yang bergerak di bidang fashion berkelanjutan bernama Setali yang kerap mengampanyekan mengenai isu reduce, reuse, dan recycle.
“Aku berharap semoga semakin mampu menjadi katalis rasa dari para pendengar dan menebarkan manfaat yang semakin dalam lewat karya-karyaku,” ujar Andien.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.