Nasional
Tren Kematian Covid Belum Terkendali
Meski kasus Covid-19 menurun, tren kematian di Jawa Bali maupun di luar Jawa Bali masih relatif belum terkendali
JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, jumlah kematian masih menunjukkan peningkatan yaitu sekitar 16,78 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Meski kasus menurun, hingga kini tren kematian di Jawa Bali maupun di luar Jawa Bali masih relatif belum terkendali.
Angka kematian namun jauh lebih lebih kecil dibandingkan pada gelombang delta pada tahun lalu. "Angka ini tentunya tetap menjadi alarm bagi kita semua untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan juga mempercepat pencapaian target vaksinasi terutama pada kelompok kelompok rentan yaitu orang yang dengan komorbid dan juga orang dengan kelompok lansia," tegas Nadia dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/3).
Data nasional menunjukkan bahwa lansia dengan Covid-19 memiliki risiko 3,5 kali lipat untuk meninggal dibandingkan dengan yang bukan lansia. Bahkan, lebih tinggi lagi pada lansia dengan penyakit penyerta seperti diabetes, darah tinggi dan gagal ginjal.
"Jika melihat data kumulatif dari 21 Januari sampai dengan 6 Maret 2022 70 persen dari 8.239 pasien yang meninggal di rumah sakit adalah belum mendapatkan vaksinasi lengkap. Sebanyak 56 persen di antaranya lansia dan 51 persennya adalah mereka yang memiliki komorbid yang paling banyak adalah diabetes melitus," ungkapnya.
Nadia menekankan, perlindungan yang diberikan dengan tiga dosis vaksin adalah mengurangi risiko kematian sebanyak 86 persen. Sementara perlindungan dengan dua dosis vaksin ini akan mengurangi risiko kematian sampai dengan 60 persen. "Tetapi kalau kita hanya mendapatkan satu dosis itu vaksinasi ini resiko kematian akan hanya berkurang 29 persen," tuturnya.
Kemarin, terdapat penambahan 401 kasus kematian Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Total kasus kematian kini mencapai 150.831.
Saat ini positivity rate nasional dalam sepekan terakhir sebesar 13,56 persen. Angkanya menurun dari data akhir Februari 2022 yang menyentuh angka 16,3 persen.
Sementara positivity rate harian pada 7 Maret 2022 tercatat di angka 9,93 persen. Nadia mengatakan positivity rate harian ini merupakan terendah dalam 10 hari terakhir. "Pada tanggal 7 Maret kemarin dan mencatat positivity rate pertama kali di bawah 10 persen yakni 9,93 persen dalam 30 hari terakhir ini, " katanya.
Harapannya, Indonesia bisa terus menekan angka positivity rate hingga di bawah 5 persen seperti pada akhir tahun lalu. Berdasarkan data hingga Senin (7/3) kemarin, sudah ada 24 daerah yang menunjukkan penurunan jumlah kasus konfirmasi Covid-19. Sisanya tinggal 10 daerah yang masih mengalami peningkatan.
"24 daerah tadi sudah menunjukkan penurunan jumlah kasus konfirmasi. Saat ini kita sudah upayakan untuk mengendalikan agar tentunya terjadi kelandaian dari kasus-kasus di provinsi atau daerah yang masih mengalami peningkatan, " tutur Nadia.
Oleh karena itu, lanjutnya, diperlukan kerjasama semua elemen masyarakat untuk membantu menjaga protokol kesehatan. Serta mengikuti program vaksinasi hingga lengkap dua dosis serta melanjutkan dengan vaksinasi booster.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.