Nasional
Erick Thohir Masuk Lima Besar Capres Potensial
Survei temukan Erick Thohir potensial dari empat aspek penilaian.
JAKARTA -- Survei Politika Research and Consulting dan Parameter Politik Indonesia menempatkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam lima besar calon presiden (capres) potensial 2024. Erick masuk dalam lima besar dari empat aspek penilaian.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, Erick masuk lima besar di empat aspek. Yaitu aspek visioner, intelektualitas, stabilitas emosi, dan gaya kepemimpinan. Erick mendapatkan nilai 6,59 di aspek visioner di bawah Ganjar Pranowo (7,41), Anies Baswedan (7,15), Sandiaga Uno (7,01), dan Ridwan Kamil (6,95).
"Ganjar Pranowo relatif tinggi. Angka yang dimiliki Ganjar itu 7,51, disusul oleh Anies Baswedan yang mendapatkan angka 7,32, kemudian disusul Sandiaga 7,20. Kemudian disusul oleh Ridwan Kamil 7,14, kemudian disusul Erick Thohir 6,88," kata Adi, Ahad (6/3).
Di aspek intelektualitas, Erick juga masuk lima besar dengan nilai 7,17. Erick unggul dari Prabowo Subianto, Andika Perkasa, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, dan Agus Harimurti Yudhoyono yang nilai rata-ratanya 6.
Pada aspek stabilitas emosi, Erick mendapatkan nilai 7,03 di urutan ke-5. begitu juga aspek di aspek gaya kepemimpinan, Erick mendapatkan penilaian di angka 6,37. Selain itu Erick juga masuk tiga besar tokoh dengan kapabilitas diplomasi terbaik dengan 7,63 di bawah Anies dengan 7,78 dan Sandiaga 7,71.
Dalam survei tersebut, Politika Research and Consulting dan Parameter Politik Indonesia menguji 11 aspek terhadap 11 nama capres 2024. Kesebelas aspek tersebut antara lain visioner, kepemimpinan politik, intelektualitas, keterampilan politik, keterampilan komunikasi politik, stabilitas emosi, gaya kepemimpinan, nasionalisme dan religiusitas, penampilan, integritas moral, dan kapabilitas.
Survei dilakukan Januari 2022 terhadap para tokoh dari berbagai kalangan. Pengukuran dalam survei KOL menggunakan skala likerts. Nilai maksimal adalah 10 dan nilai minimal 1. Survei dilakukan terhadap 207 tokoh di 34 provinsi di Indonesia.
Sejumlah nama lainnya terhitung unggul dalam aspek-aspek tersendiri. Misalnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mendapat nilai paling tinggi sebagai calon presiden yang paling memiliki pesona (charming) dari sisi penampilan dengan 7,92.
Sedangkan pada aspek penampilan berkharisma dan berwibawa, Ganjar Pranowo mendapat angka paling tinggi dengan 7,75. Disusul Anies Baswedan 7,55, Andika Perkasa 7,43, Ridwan Kamil 7,43, Prabowo Subianto 7,38, dan Sandiaga Uno 7,38.
Survei juga menemukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai satu-satunya capres potensial yang berada di luar lingkar kekuasaan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Namun Anies dianggap tidak bisa memanfaatkan kelompok yang kontra terhadap pemerintah lantaran kelompok-kelompok tersebut tidak serta merta memilih Anies.
"Artinya kalau ada presentase masyarakat yang kecewa terhadap pemerintah, oposan sikap politiknya, otomatis dukung Anies dong karena dari 10 nama ini orangnya Istana semua, all Jokowi's men. Hanya menyisakan Anies Baswedan. Problemnya orang yang oposan, kritis, orang yang tidak puas terhadap pemerintah tidak mampu dikonversi total oleh Anies," kata Adi.
Dia mencontohkan elektabilitas Anies cenderung kecil jika dalam survei diikutkan variabel lain yang juga di luar lingkar kekuasaan seperti Ustaz Abdul Somad dan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
"Artinya pemilih kritis yang selama ini ada, tidak semua ke Anies. Dia terdistribusi ke tokoh-lain. Artinya orang yang selama ini anti terhadap pemerintah, tidak puas terhadap kinerja Jokowi, tidak otomatis lari ke Anies Baswedan," ujarnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Dekat dengan Pemuda NU, Erick Semakin Kuat Jadi Capres 2024
Program Menteri BUMN Erick Thohir membangun pesantren dan menguatkan ekonomi yang digerakkan santri.
SELENGKAPNYA