Ekonomi
Semen Indonesia Raup Pendapatan Rp 34,95 Triliun
Penjualan domestik Semen Indonesia pada tahun lalu (termasuk penjualan klinker) sebesar 32,2 juta ton.
JAKARTA — PT Semen Indonesia (Persero) Tbk meraup pendapatan Rp 34,95 triliun pada 2021. Pendapatan emiten berkode saham SMGR itu turun tipis 0,62 persen dari realisasi 2020 yang sebesar Rp 35,17 triliun.
Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal menjelaskan, pendapatan perseroan pada 2021 didominasi penjualan semen sebesar Rp 28,54 triliun. "Sedangkan, penjualan terakhir mencapai Rp 3,19 triliun atau tumbuh 10,38 persen dibandingkan 2020,” kata Donny melalui laporan keuangan yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (1/3).
Semen Indonesia mencatatkan total volume penjualan sebesar 40,5 juta ton sepanjang 2021. Volume penjualan tersebut naik 1,6 persen secara year-on-year (yoy). Sebagian besar penjualan Semen Indonesia dikontribusikan dari penjualan regional, sehingga meningkatkan porsi penjualan regional dan klinker.
Penjualan domestik Semen Indonesia pada tahun lalu (termasuk penjualan klinker) sebesar 32,2 juta ton, naik tipis 0,1 persen dari penjualan domestik pada 2020 yang sebesar 32,2 juta ton. Sedangkan, penjualan di regional mencetak angka 8,3 juta ton atau naik 7,7 persen secara tahunan.
Berdasarkan jenis produk, penjualan semen sepanjang tahun lalu sebesar 33,8 juta ton atau naik tipis 0,1 persen dari sebelumnya 33,7 juta ton pada 2020. Sementara itu, penjualan klinker tumbuh 9,4 persen menjadi 6,7 juta ton dari sebelumnya 6,1 juta ton.
Naiknya angka penjualan Semen Indonesia dibarengi kenaikan penjualan semen secara domestik. Permintaan nasional sepanjang 2021 tumbuh 4,3 persen secara tahunan menjadi 65,2 juta ton. Akan tetapi, angka pertumbuhan ini masih minus 6,8 persen dibandingkan periode sebelum pandemi Covid-19 atau 2019.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di BEI, laba kotor Semen Indonesia turun 7,36 persen yoy menjadi Rp 10,95 triliun pada 2021, dari sebelumnya sebesar Rp 11,82 triliun pada 2020.
Semen Indonesia juga mampu mengurangi beban penjualan sebesar 1,33 persen (yoy) menjadi Rp 2,96 triliun pada 2021, dari sebelumnya sebesar Rp 3 triliun pada 2020. Beban umum dan administrasi Semen Indonesia juga turun 6,32 persen (yoy) menjadi Rp 2,96 triliun pada 2021, dari sebelumnya Rp 3,16 triliun pada 2021.
Hingga akhir 2021, Semen Indonesia mencatatkan laba bersih Rp 2,02 triliun. Realisasi tersebut turun signifikan 27,33 persen (yoy) dari capaian pada 2020 yang mencapai Rp 2,78 triliun.
Donny menjelaskan, pada tahun ini perusahaan mencoba melakukan perbaikan keuangan. Salah satu proyek yang dilakukan pada tahun ini adalah pengolahan limbah produksi. Menggandeng Pemerintah Jepang, Semen Indonesia mengelola limbah dari Pabrik Narogong untuk menjadi bahan energi alternatif.
View this post on Instagram
Menurut Donny, teknologi ini merupakan solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan limbah industri, sekaligus membantu memecahkan permasalahan sampah domestik yang dihadapi oleh pemerintah daerah. "Salah satunya adalah ekonomi sirkular melalui teknologi pemanfaatan limbah industri dan sampah perkotaan untuk diubah menjadi energi alternatif terbarukan," ujar Donny.
Donny mengatakan, Semen Indonesia pada tahun ini telah mencanangkan strategic bussiness priority dengan inisiatif, salah satunya peningkatan operational excellence serta melakukan optimalisasi supply chain. Sinergi menjadi pendorong utama bagi perusahaan dalam menjalankan semua strategi dan inisiatif untuk mencapai target perusahaan.
“Kebersamaan menjadi kekuatan dalam menghadapi kondisi industri semen yang semakin berat, di mana peta persaingan semakin ketat dengan munculnya beberapa pemain baru. Apalagi, kondisi over supply semakin mempertajam tingkat kompetisi di market,” kata Donny.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta Semen Indonesia terus berinovasi dalam produk, layanan, serta teknologi dan digital untuk meningkatkan daya saing secara global.
"Sebagai salah satu BUMN semen terbesar di Asia Tenggara yang memiliki kontribusi besar bagi masyarakat dan Indonesia, saya terus mendorong agar Semen Indonesia dapat bertransformasi menjadi BUMN kelas dunia," kata Erick.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.