Nasional
Republika Gelar Workshop Guru Menulis Guru Digital
Guru Menulis Guru Digital ini berlangsung secara virtual.
JAKARTA—Republika didukung Telkom Indonesia menggelar workshop penulisan yang diikuti ratusan pengajar dari berbagai daerah, Senin (28/2/2022). Lokakarya dengan tema “Guru Menulis Guru Digital” yang digelar ini merupakan edisi pertama dari lima seri rangkaian workshop yang akan berlangsung dari 28 Februari hingga 23 Maret.
Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai bentuk terima kasih kepada para guru yang terus berupaya mendidik anak bangsa di tengah kondisi sulit pandemi. Lokakarya ini juga disebutnya untuk mendukung para guru dalam menyiapkan generasi masa depan yang lebih baik.
“Pelatihan atau sharing ini menjadi bagian dari ucapan terima kasih untuk para guru yang sudah bekerja sangat keras untuk bisa memastikan pembelajaran tetap berjalan walaupun situasi sulit seperti ini. Kemudian juga menjaga anak-anak kita dipastikan tetap bisa menimba ilmu, untuk bisa mengakses sumber sumber ilmu pengetahuan,”jelas Irfan dalam sambutannya.
Menurutnya, workshop ini berfokus kepada dunia tulis menulis karena besarnya manfaat kemampuan menulis bagi seseorang. “Menulis itu sarana kita merapihkan cara berpikir kita, karena kita harus runut ketika ingin bercerita, dari apa ke mana kemudian bercerita dengan apa dan bagaimana, ada kronologi dan sistematikanya agar tulisan kita mudah dibaca oleh orang lain,"terangnya.
Workshop ini berfokus kepada dunia tulis menulis karena besarnya manfaat kemampuan menulis bagi seseorang.
“Ini (menulis) seperti olahraga, cuma yang kita olahragakan adalah otak, jiwa, emosi melalui kata-kata yang kita torehkan dalam tulisan. Mulai dari memilih kata-katanya semakin diolahragakan semakin sehat,”tambahnya.
Guru Menulis Guru Digital ini berlangsung secara virtual, dimulai dari pukul 13.00 WIB hingga 17.09 WIB. Ada tiga sesi materi yang disampaikan tiga pemateri. Pemateri pertama membahas tentang penulisan opini dan populer yang diberikan oleh reedaktur Republika, Karta Raharja Ucu.
Dalam penjelasannya, Karta menyebut menulis opini bukan sekadar merangkai kata menjadi sebuah kalimat tanpa makna. Sebuah opini harus bertujuan untuk menyebarkan gagasan dan ilmu pengetahuan yang ada di pikiran penulis.
“Kita sering kali salah mengira jika opini hanya berisi pendapat. Padahal opini bukan sekadar berisi curhatan semata. Ada riset mendalam sebagai penguat argumen penulis di sana,” tuturnya.
Dia juga membagikan enam resep menulis opini yang meliputi menguasai bidang, menemukan ide, menuliskan argumentasi, menguasai teknik penulisan, memperkaya diksi dan menemukan media massa yang sesuai dengan tulisan opini yang dibuat.
Materi terkait pembelajaran digital pada sesi kedua dijelaskan oleh SEO Specialist Riky Romadon. Dia menjelaskan manfat Ice Breaking Game untuk memulai pembelajaran, menggunakan template presentasi agar memudahkan guru hingga visualisasi materi pelajaran.
“Digitalisasi sekolah harus diimbangi dengan digitalisasi keahlian guru untuk distribusi ilmu yang lebih efektif,”terangnya.
Materi ketiga tentang blogging dan monetizing dijelaskan oleh Pimpinan Republika.co.id, Elba Damhuri. Menurutnya, guru-guru bisa mendapat penghasilan tambahan dari konten-konten yang dibuat, terutama di aset digital seperti blog.
Elba menekankan setiap konten harus bernilai informatif, memiliki ketertarikan khusus hingga mendapat loyalitas dan trafik atau page view. Dia juga memberi tips agar para konten kreator aktif blogging, aktif di media sosial, domain, YouTube dan aktif di komunitas blog.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.