Nasional
Hospitalisasi Rumah Sakit Masih Stabil
Sejumlah daerah melaporkan tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 masih terkendali.
JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan kondisi hospitalisasi atau perawatan di rumah sakit masih stabil. Keterpakaian tempat tidur baik untuk isolasi maupun perawatan intensif masih belum sebanyak gelombang delta pada Juli-Agustus 2021.
“Angka keterisian tempat tidur isolasi dan intensif untuk perawatan Covid-19 masih di angka 38 persen, masih sama seperti kapasitas Senin (21/2)," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan, Rabu (23/2).
Nadia mengatakan, strategi isolasi mandiri serta dukungan pelayanan telemedisin meringankan beban rumah sakit dan tenaga kesehatan kita secara efektif hingga 71 persen. “Tempat tidur isolasi dan intensif di rumah sakit pun harus efektif digunakan hanya untuk perawatan pasien bergejala sedang hingga kritis,” kata dia.
Sejumlah daerah juga melaporkan tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 masih terkendali. Sebanyak 580 pasien positif Covid-19 di Lampung yang masih dirawat di beberapa rumah sakit rujukan hingga kemarin, sedangkan kapasitas tempat tidur khusus pasien Covid-19 sebanyak 1.910 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dr Reihana mengatakan, masih tersedia 1.330 unit tempat tidur di rumah sakit rujukan. Angka tersebut masih sangat jauh jika dibandingkan keterisian tempat tidur yang mencapai 82 persen ketika gelombang kedua tahun lalu.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga melaporkan, rata-rata tingkat hunian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RS rujukan Covid-19 di Jatim, yakni 32,64 persen per pekan.
“BOR Isolasi di RS menunjukan angka 40 persen, untuk BOR ICU RS mencapai 34 persen, BOR Isolasi Terpusat (Isoter) mencapai 23 persen, dan BOR RS darurat Covid-19 mencapai 17 persen. Standar WHO adalah di bawah 60 persen," kata Khofifah.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melaporkan, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi per kemarin turun dari 50 orang menjadi 39 orang. Direktur Utama RSUD Kota Mataram dr Ni Ketut Eka Nurhayati mengatakan, sebanyak 39 pasien Covid-19 yang masih dirawat tersebut rata-rata pasien lansia dengan komorbid.
Bahkan, enam di antaranya saat ini berada di ruang ICU dan menggunakan oksigen. "Selain itu ada juga dua pasien positif Covid-19 merupakan ibu hamil dan melahirkan," katanya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menggunakan 140 rumah sakit rujukan untuk merawat pasien yang mengidap Demam Berdarah (DB) disertai Covid-19. "Pasien mengalami infeksi bersamaan DB dan Covid-19, bisa tetap dirawat di rumah sakit layanan Covid-19," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia.
Dinas Kesehatan DKI memastikan juga siap untuk merawat pasien DB tanpa disertai Covid-19. "Rumah sakit siap dengan merawat pasien DB kecuali beberapa rumah sakit yang masih full (penuh) untuk Covid-19," imbuhnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.