Jakarta
Adhi Commuter Masuk Bursa Akhir Februari
Melalui penawaran perdana saham Adhi Commuter, perseroan menargetkan memperoleh dana Rp 288,8 miliar.
JAKARTA — Pengembang properti terintegrasi dengan transportasi massal PT Adhi Commuter Properti Tbk resmi memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa (15/2). Perseroan dapat segera mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Utama Adhi Commuter Rizkan Firman mengatakan, pernyataan efektif tersebut menunjukkan proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) perseroan terus berlangsung. Ia menargetkan, Adhi Commuter dapat melantai di bursa pada akhir bulan ini.
“Kami bersyukur tahapan demi tahapan proses IPO kami lalui. Kami memastikan saham IPO ADCP akan diminati investor seiring fundamental bisnis kami yang positif. Dengan potensi yang akan terus bertumbuh, mengingat konsep bisnis yang kami usung, yakni properti berkonsep transit oriented development (TOD) yang menempel ke simpul-simpul transportasi publik, khususnya kereta Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek,” kata Rizkan di Jakarta, Rabu (16/2).
Berdasarkan hasil bookbuilding, harga saham perusahaan yang nantinya menggunakan kode saham ADCP itu dalam IPO sebesar Rp 130 per saham dengan jumlah saham yang dilepas sebanyak 2,22 miliar saham atau setara 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. Melalui penawaran perdana saham itu, perseroan menargetkan memperoleh dana Rp 288,8 miliar.
Rizkan menambahkan, Adhi Commuter menyesuaikan jumlah saham yang dilepas dalam IPO. Hal itu merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memaksimalkan potensi bisnis perusahaan ke depannya yang masih banyak ruang terus bertumbuh mengingat mayoritas properti ADCP masih tahap pengembangan.
View this post on Instagram
“Untuk saat ini, kami memutuskan melakukan penyesuaian saham yang dilepas mengingat bisnis ADCP ke depannya akan semakin berkembang seiring beroperasinya LRT Jabodebek yang akan mendongkrak harga saham ADCP. Dengan begitu, kami akan menjajaki skema pendanaan lainnya melalui aksi korporasi berikutnya seiring perkembangan bisnis ke depan,” ujar Rizkan.
Sejumlah strategi bisnis yang akan mengikuti, antara lain, membangun aliansi strategis dengan sejumlah investor serta mitra untuk berbagai proyek yang dijalankan dan direncanakan, serta menjajaki berbagai opsi pembiayaan proyek yang efektif dan efisien.
Sekretaris Perusahaan Adhi Commuter Adi Sampurno mengatakan, pihaknya optimistis rencana IPO ADCP awal tahun ini akan menarik minat investor. Hal ini mengingat fundamental bisnis perusahaan yang berpotensi terus bertumbuh ditopang sejumlah faktor.
Faktor-faktor pendukung itu, antara lain, LRT yang akan mulai beroperasi pada tahun ini, yang nantinya akan menambah nilai plus untuk proyek-proyek ADCP yang berkonsep TOD, yakni terintegrasi dengan stasiun LRT dilengkapi fasilitas pendukung gaya hidup kaum urban yang akan mempermudah mobilitasnya. ADCP juga akan mendapatkan dana segar melalui IPO yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan portofolio bisnis.
“Dengan memperoleh dana dari IPO, diharapkan dapat mempercepat proses penyelesaian proyek. Dengan demikian, akan meningkatkan marketing sales perusahaan ke depannya yang tentunya akan menopang performa bisnis yang positif,” ujar Adi.
Selain itu, ia menambahkan, dukungan kuat dari induk usaha, yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk, juga turut menopang bisnis ADCP semakin kuat. Dukungan dari berbagai sisi, baik dari sisi keuangan melalui fasilitas pinjaman atau pendanaan, juga dari aspek-aspek lain, seperti menjembatani kerja sama ADCP dengan berbagai pihak lain, seperti dengan Telkom, yang baru-baru ini dilakukan.
Sementara itu, Direktur CIMB Niaga Sekuritas I Wayan Gemuh Kertaraharja menambahkan, proses menuju IPO untuk ADCP terus berjalan. Setelah mengantongi pernyataan efektif dari OJK pada 15 Februari 2022, ADCP mulai memasuki masa penawaran umum pada 16-21 Februari 2022, dilanjutkan penjatahan pada 21 Februari 2022 dan IPO di BEI pada 23 Februari 2022.
“Kami optimistis IPO ADCP berjalan lancar mengingat tahapan demi tahapan telah dilalui. Sebagai salah satu penjamin pelaksana emisi efek, kami turut mengawal suksesnya IPO perusahaan pengusung konsep properti TOD ini,” ujar Wayan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.