Kabar Utama
Bandara Juanda Bersiap Layani Umrah
Keberangkatan jamaah umrah melalui Bandara Juanda akan segera dilakukan.
JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) dan para pemangku kepentingan terkait, mematangkan rencana perluasan pintu keberangkatan jamaah umrah melalui Bandara Juanda, Surabaya. Saat ini, pemberangkatan umrah hanya bisa dilakukan melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief menyebut, keberangkatan jamaah umrah melalui Bandara Juanda akan segera dilakukan. "Segera. Terkait bandara, satgas yang handle. Kemenag hanya memfasilitasi jamaah," kata Hilman kepada Republika, Selasa (15/2).
Hilman mengatakan, Kemenag telah menyiapkan kisaran anggaran terkait persiapan pelaksanaan keberangkatan jamaah melalui Bandara Juanda. Hal ini juga akan dibahas dengan Komisi VIII DPR. Kendati demikian, Hilman enggan memberitahukan komponen apa saja yang telah diperhitungkan tersebut.
Meski pintu keberangkatan umrah diperluas, Hilman menegaskan, skema kebijakan satu pintu atau one gate policy (OGP) akan tetap diberlakukan. Skema ini digunakan Kementerian Agama dengan tujuan memastikan kondisi kesehatan jamaah umrah dan melakukan pengecekan kesiapan dokumen mereka.
Asrama Haji Sukolilo di Surabaya disebut sedang disiapkan sebagai lokasi karantina untuk skema tersebut. Namun, ia belum bisa memastikan kapasitasnya, mengingat bangunan tersebut juga digunakan untuk fungsi lainnya. "Insya Allah sedang disiapkan. Masih ditata karena sudah dipakai sebagian untuk para PMI," ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan, pada Senin (14/2) menyampaikan, pemerintah akan kembali menyesuaikan regulasi pintu keluar-masuk internasional di wilayah Jawa-Bali, termasuk membuka Bandara Juanda Surabaya untuk perjalanan umrah.
Bandara Juanda juga disebut akan menerima kedatangan warga negara asing (WNA) dan warga negara Indonesia (WNI), yang bukan berstatus sebagai pekerja migran Indonesia. Kemudian, Bandara I Gusti Ngurah Rai dan pintu laut di Bali akan dibuka untuk WNA dan WNI yang bukan berstatus pekerja migran Indonesia dengan segala tujuan, tidak hanya wisatawan.
Humas PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, Yuristo Ardi Hanggoro menyatakan, Bandara Juanda siap dijadikan sebagai pintu keberangkatan bagi jamaah umrah. Apalagi, menurut dia, Bandara Juanda telah memiliki pengalaman melayani penerbangan internasional di tengah pandemi Covid-19.
Bandara Juanda berkali-kali dijadikan sebagai pintu masuk gelombang kepulangan pekerja migran Indonesia (PMI) yang hendak kembali ke kampung halamannya. Namun, menurut Yuristo, tetap harus ada beberapa penyesuaian untuk pemberangkatan jamaah umrah.
"Secara sarana dan fasilitas, prinsip kami siap (jadi pintu keberangkatan jamaah umrah). Tapi memang harus ada penyesuaian jika dibanding dengan PMI, yang bisa diprediksi maksimal 150 penumpang," katanya kepada Republika, Selasa (15/2).
Yuristo mengatakan, saat ini pihaknya pihaknya masih melakukan pembahasan, baik di tingkat internal maupun dengan stakeholder terkait, untuk mempersiapkan Bandara Juanda sebagai pintu keberangkatan jamaah umrah. Maka itu, menurut Yuristo, pihaknya belum bisa memberikan gambaran lebih detail terkait persiapan dibukanya Bandara Juanda untuk penerbangan umrah.
"Saat ini kami sedang melakukan serangkaian pembahasan, baik di internal maupun dengan stakeholder terkait," ujarnya.
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP Amphuri) mengapresiasi rencana pemerintah membuka Bandara Juanda sebagai keberangkatan umrah. Ketua DPP Amphuri, Firman M Nur, berharap pemerintah juga segera membuka bandara-bandara lain di seluruh Indonesia untuk keberangkatan umrah.
Hal itu, menurut dia, dapat meringankan beban jamaah dalam segi biaya karena tidak harus ke Ibu Kota. "Ini untuk memberikan kemudahan bagi jamaah umrah. Biaya yang harus dikeluarkan jamaah menjadi lebih ringan karena tidak harus ke Jakarta," katanya.
Firman memastikan jika bandara-bandara lain dibuka, tidak akan terjadi penumpukan jamaah umrah di Bandara Soekarno-Hatta. Dia menyatakan, hal ini juga bisa mengurangi risiko penyebaran Covid-19, seiring berkurangnya kerumunan jamaah akibat penumpukan di bandara.
"Dengan demikian, akan berkurang penumpukan jamaah di satu embarkasi saja, dan semakin menekan biaya dan efisiensi waktu, juga tenaga jamaah," katanya.
Firman berharap, Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) tetap menjalankan proses pelaporan dan skrining kesehatan yang ketat. Hal ini sesuai dengan ketentuan One Gate Policy yang telah ditetapkan Kemenag. Calon jamaah umrah juga mesti terus diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan.
Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi), Syam Resfiadi mengatakan, jamaah dan PPIU sudah sangat menginginkan bandara lain dibuka untuk keberangkatan umrah. "Memang itu yang diinginkan PPIU agar ada penyebaran jamaah, jangan ngumpul di satu titik," katanya kepada Republika, kemarin.
Syam berpendapat, one gate policy (OGP) sebaiknya dihapus. Alasannya, kebijakan itu sebelumnya disepakati untuk diterapkan sementara, bukan menjadi kebijakan tetap. "Karena OGP sudah lewat dari satu bulan," ujarnya.
Meski demikian, ia memahami, kebijakan dibuka atau tidaknya bandara lain untuk keberangkatan umrah itu bergantung pemerintah, melalui Satgas Covid-19. Penyelenggara perjalanan ibadah umrah yang merupakan bagian dari masyarakat, akan tetap patuh atas semua kebijakan satgas.
Dia mengatakan, banyak keuntungan atau manfaat yang dirasakan jamaah jika bandara lain juga dibuka untuk keberangkatan umrah. "Manfaatnya, antara lain jamaah tidak mengeluarkan biaya untuk berangkat ke Jakarta. Begitu juga, sektor usaha di daerah, terutama hotel bisa tetap survive pada masa pandemi," katanya.
Syam mamastikan, Sapuhi menyambut baik dan mengapresiasi rencana pemerintah membuka Bandara Juanda untuk penerbangan umrah. Dia juga mengharapkan, bandara lain juga segera dibuka untuk umrah.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.