Bodetabek
Bima Arya yang Ingin Memopulerkan Lari Trail dan Pariwisata
Bima Arya menyinggung jika Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno ditunjuk menjadi dewan pembina ALTI.
Pengurus Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) periode 2021-2025 sudah resmi dilantik. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto ditunjuk sebagai ketua umum ALTI untuk masa bakti lima tahun. Bima terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional dan Raker Pengurus Pusat ALTI di Kota Bogor, Senin (7/2).
Bima pun bertekad melalui ALTI bakal memopulerkan olahraga lari trail agar bisa masuk ke ranah pariwisata sekaligus sarana kampanye lingkungan hidup. Saat ini, sambung dia, sudah terbentuk pengurus daerah ALTI di 12 provinsi.
Dia menuturkan, ingin menggairahkan olahraga lari trail di masyarakat Indonesia yang antusiasmenya terus naik belakangan ini. "Jadi, kita ingin memasyarakatkan, memopulerkan olahraga lari trail ini. Jadi, ini bukan sekadar lari, ini dekat dengan alam, rekreasi, tourism, dan lingkungan hidup. Jadi, kita ingin menggairahkan ini,” kata Bima di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/2).
Dia pun optimistis, pengurus ALTI bisa meluas hingga terbentuk di 20 sampai 25 provinsi sampai 2025. Bima juga mempunyai target pribadi, ALTI dapat terdaftar di Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Dengan begitu, diharapkan olahraga lari trail bisa masuk pertandingan ekshibisi di Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan datang.
Bima menyinggung jika Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ditunjuk menjadi dewan pembina ALTI. Dengan keterlibatan Sandiaga, ia sangat berharap, banyak daerah tertarik bergabung ALTI sekaligus untuk mendapat legitimasi dan dukungan. Karena itu, ia siap memopulerkan jenis olahraga tersebut ke arah yang sifatnya rekreasional.
View this post on Instagram
"Untuk para pemula dengan jarak tempuh, durasi, serta elevasi yang lebih bersahabat supaya populer di kalangan SMA, kampus, pencinta yang bisa memulai dari awal," kata Bima.
Ketua Harian ALTI Muhammad Farhan mengungkapkan, pengurus sedang melakukan penjajakan agar organisasinya bisa tergabung dalam KONI. Hanya saja, ia menyadari, ada beberapa syarat administrasi yang harus dipenuhi ALTI. Di antaranya, ALTI harus memiliki pengurus di 15 provinsi, memperoleh dua kejuaraan nasional beruntun, dan menyelenggarakan acara di PON sebagai sebuah ekshibisi. "Seperti di beberapa cabang olahraga yang kita lihat di PON Papua kemarin," kata anggota Fraksi Nasdem DPRD tersebut.
Farhan menerangkan, perbedaan lari trail dan konvensional adalah medan lari, seperti area off road. Sebagian besar medan yang digunakan untuk lari berupa ladang, sawah, pantai, gunung, jalan tanah, dan lainnya di luar jalan raya. "Jadi, rasanya lebih menantang. Ini kita lari tadi cuma tujuh kilometer, tapi rasanya seperti di 15 kilometer jalan raya. Diperkirakan 10 persen road, sisanya off road," ucap Farhan.
Ketua Umum KORMI Hayono Isman menyambut baik hasil Musyawarah Nasional ALTI yang menetapkan pengurus periode 2021-2025. Dia meyakini, Ketua Umum ALTI Bima Arya Sugiarto bakal memopulerkan olahraga yang memuat unsur turisme tersebut.
"Di bawah kepemimpinan pengurus yang baru, harapan saya selaku ketua umum KORMI tentu ALTI menjadi kekuatan karena kita punya Indonesia Bugar 2045. Jadi, ALTI saya harap berkontribusi," ucap Hayono.
Dia mengatakan, ALTI saat ini sudah memiliki 12 pengurus tingkat provinsi. Hal itu berarti ALTI mampu memenuhi syarat menjadi anggota penuh KORMI. Sehingga, olahraga lari trail bisa ikut Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) 2022 bersama 76 induk olahraga lainnya.
"Jadi, nanti ALTI berhimpun di KORMI, ALTI akan masuk komisi olahraga petualangan dan tantangan. Kita ada tiga komisi, komisi olahraga tradisional dan kreasi budaya, komisi kesehatan dan kebugaran, dan komisi olahraga petualangan dan tantangan," ucap Hayono.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.