Model memakai busana karya Najua Yanti pada gelaran Muslim Fashion Festival 2020 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (20/2). Ajang ini diikuti sejumlah desainer fashion muslim tanah air seperti Riri Rengganis, Ina Priyono, Lia Mustafa, Neera Alat | Republika/Thoudy Badai

Modis

Kearifan lokal di Busana Muslim

Target Indonesia menjadi pusat modest fashion dunia dapat terwujud dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

Perkembangan industri busana tertutup (modest fashion) semakin mendapat tempat di hati para pencinta mode global. Sebagai negara dengan jumlah pemeluk Islam terbanyak di dunia, Indonesia berpeluang besar untuk menjadi kiblat modest fashion global. Kesempatan itu juga bisa menjadi salah satu ikhtiar untuk memperkenalkan kain khas Nusantara di mata dunia.

President Global Modest Fashion Week Association Nur Asia Uno menyampaikan, kelayakan Indonesia sebagai kiblat modest fashion. Terlebih lagi, Nusantara memiliki kekayaan leluhur berupa kain yang khas di tiap-tiap daerah.

"Banyak kain nusantara yang dipakai sama brand top dunia. Jadi, kita harus tunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia layak menjadi pusat modest fashion," kata perempuan yang akrab disapa Mpok Nur, bulan lalu.

Dia pun menantang para desainer untuk membuat koleksi yang menonjolkan budaya Indonesia yang kekinian. Dia yakin, banyak desainer Indonesia yang mampu membuat terobosan tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by JENAHARA (@jenaharaofficial)

Menurut Nur, ia juga telah berdiskusi dengan desainer Jenahara tentang mendesain batik atau motif khas nusantara yang kekinian untuk menarik minat generasi muda. Jenahara pun sepakat dengan hal ini. 

Namun, dia juga mengajak masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri agar ekosistem modest fashion lebih gemilang. "Jangan sekadar slogan, karena produk dalam negeri juga keren, nggak kalah dengan produk luar."

Jeny Tjahyawati selaku Founder Indonesia Modest Fashion Week mendukung karya-karya desainer Tanah Air dalam mengolah karya bernuansa kearifan lokal. Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) juga mendukung industri terkait untuk melahirkan karya berkualitas.

Kreativitas desainer modest Indonesia berdaya saing global dalam karya-karya apik mereka. “Dengan sentuhan material lokal, tentunya menjadi daya tarik tersendiri tidak saja bagi modest fashion, tetapi juga promosi efektif bagi Indonesia di kancah dunia,” papar Jenny.

Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga menargetkan, pada 2025 Indonesia menjadi pusat modest fashion dunia. Hal itu diyakini bisa terwujud dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. "Kami siap mengorkestrakan dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi," kata Direktur Kuliner, Kriya, Desain, dan Fashion Kemenparekraf, Yuke Sri Rahayu, dalam kesempatan yang sama.

Yuke menjelaskan, inovasi perlu dilakukan dari hulu ke hilir, mulai dari desainnya, distribusinya, terus juga konservasi. Pelaku bisnis modest fashion juga harus gerak cepat menghadapi setiap perubahan, seperti pandemi Covid-19. "Sudah cukup banyak yang mulai online pemasaran nya, dan itu cara kita untuk menang di era Covid-19."

Kolaborasi juga diperlukan untuk lebih besar membuka pasar fashion global. Itu sebabnya, para desainer diharapkan bisa memperkuat kolaborasinya dengan pihak terkait, di dalam ataupun luar negeri. "Sekarang kita sudah ada Global Modest Fashion Week Association dengan anggota Indonesia, Amerika, Rusia, Australia, Maroko. Yakin cita-cita kita bisa terwujud," kata Yuke.

Sementara itu, di tempat terpisah, influencer Tania Inggita menyebut, saat ini fashion Muslim sudah banyak di pasaran. Karena itu, Muslimah yang ingin berbusana tertutup dan berhijab tak perlu kebingungan lagi. "Buat yang baru berhijab, pasti ada transisi. Sebenarnya nggak susah atau ribet. Banyak gaya busana yang bisa dipilih dan tertutup," kata Tania dalam acara bersama Aqillah by Ria, bulan lalu.

Aqillah by Ria memang merupakan salah satu jenama busana Muslimah yang ikut meramaikan pasar modest fashion nasional. Ria Anjelina, sebagai Founder Aqillah by Ria, menyebutkan kehadirannya ingin memberikan kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan busana yang sesuai karakternya.

“Kita menyediakan semua kebutuhan dengan koleksi mukena, tunik, gamis, outer, one set, celana, rok, sandal, lengkap semuanya untuk menunjang penampilan supaya nyaman dan merasa spesial,”  kata Ria. Jenama yang muncul sejak 2020 ini merupakan kelanjutan dari kiprah Ria setelah 22 tahun dengan Aqillah Scarf-nya.

Perempuan Minang ini memberi sentuhan khas Bukittinggi, Sumatra Barat, dalam koleksinya sebagai ciri unik Aqillah by Ria. Dia pun memadukan kenyamanan dan sentuhan khasnya dengan tagline "Every Touch Is Special". Dia hadir dengan berkolaborasi bersama jenama kosmetik Wardah dalam produk Wardah Instaperfect, Wardah Last All Day Lip Paint. 

 
Dengan sentuhan material lokal, tentunya menjadi daya tarik tersendiri tidak saja bagi modest fashion, tetapi juga promosi efektif bagi Indonesia di kancah dunia.
JENY TJAHYAWATI, Founder Indonesia Modest Fashion Week.
 
 

 

Meriahkan World Hijab Day

photo
Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan ibadah (ilustrasi) - (Dok Muslim Pro )

World Hijab Day atau Hari Hijab Sedunia adalah acara tahunan yang dirayakan setiap tanggal 1 Februari. Perayaan digelar untuk mengampanyekan solidaritas, rasa saling menghormati, serta menghilangkan diskriminasi terhadap wanita Muslim, terutama yang menggunakan hijab.

Hadirnya World Hijab Day juga diharapkan dapat menumbuhkan toleransi dan pemahaman agama dengan cara mengajak para perempuan untuk lebih mengenal Islam, serta terus meningkatkan ibadah setiap hari. Kampanye ini juga kerap kali dilakukan oleh komunitas muslimah hingga beberapa tokoh berpengaruh di media sosial.

Jihan Salsabila, seorang konten kreator yang juga istri dari Ustadz Syam, menyampaikan pandangannya mengenai berhijab. Menurutnya, berhijab adalah salah satu bentuk menjalankan perintah Allah SWT bagi kaum muslimah. Mengenakan hijab juga merupakan bentuk takwa dan iman seorang hamba terhadap segala perintah-Nya.

Dengan menggunakan hijab, menurutnya, kita telah berhasil dalam mematuhi aturan dan kewajiban dari-Nya. Jihan juga menyampaikan bahwa berhijab telah memberinya ketenangan batin serta pikiran, hingga limpahan berkah dari Allah SWT, inilah yang membuatnya memutuskan untuk terus istiqomah dalam berhijab. “Aku mendapatkan banyak berkah dan nikmat dalam hidup dari Allah, jadi rasanya nggak mungkin kalau aku nggak mematuhi aturan- Nya,” tegas Jihan.

Sebagai influencer yang aktif membahas konten-konten terkait agama Islam, Jihan juga kerap kali memanfaatkan Muslim Pro dalam aktivitas keagamaannya, seperti mengaji dan berdzikir lewat smartphone hingga mendapatkan inspirasi dan pengetahuan baru seputar Islam.

Jihan mengungkapkan, dengan hadirnya aplikasi seperti Muslim Pro, dapat menjadi langkah awal dari peningkatan ibadah setiap umat Muslim.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Muslim Pro (@muslimproofficial)

Aplikasi yang telah digunakan hingga lebih dari 120 juta umat Muslim di seluruh dunia ini, telah menciptakan komunitas yang kokoh dan menghubungkan umat Muslim dengan aktivitas-aktivitas keagamaan. Lewat Muslim Pro, Anda dapat memiliki akses pribadi dan terintegrasi terhadap banyak hal, seperti salat, dzikir hingga berdoa. 

Tak heran, jika Muslim Pro menjadi teman bagi para Muslimah di manapun berada. Ada berbagai fitur dalam aplikasi Muslim Pro dorong produktivitas umat Muslim, di antaranya seperti Stories atau Cerita, Tasbih, Inspirasi serta Pelacak.

Fitur Stories atau Cerita yang ada dalam Muslim Pro tidak jauh berbeda dengan fitur Stories pada sosial media lain. Di sini, Anda bisa melihat berbagai konten dan informasi seputar Islam. 

Mulai dari, informasi tentang masjid-masjid indah, tempat-tempat bersejarah hingga kuis dengan beragam pengetahuan baru. Selanjutnya, fitur Tasbih dalam aplikasi Muslim Pro berupa tasbih digital yang dapat kita manfaatkan ketika sedang berdzikir. Jadi, Anda tak perlu kesusahan menghitung saat membaca dzikir. Menariknya, kita juga dapat menentukan target tasbih sesuai dzikir yang akan dibaca.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat