Nasional
Gejala Ringan Omikron tak Berlaku Bagi Lansia
Peningkatan kasus positif Covid-19 yang sangat tinggi ini tidak diikuti lonjakan kasus kematian.
JAKARTA – Dokter Spesialis Penyakit paru dari RSUP Persahabatan Erlina Burhan meminta warga agar tidak meremehkan omikron yang gejalanya dianggap ringan. Sebab, gejala ringan omikron tidak berlaku bagi lansia.
Erlina menjelaskan, penyakit yang ditimbulkan oleh omikron memang lebih ringan daripada delta. Namun, hal ini perlu diwaspadai karena gejala ringan terjadi pada kelompok mereka yang sehat dan muda.
Untuk kelompok tertentu, seperti orang lanjut usia, anak-anak balita yang belum divaksinasi, orang dengan komorbid atau penyakit bawaan yang kronis dan tidak terkendali, akan mengalami gejala berat sehingga perlu dirawat di rumah sakit. Dengan sistem imun yang turun, orang-orang dengan kelompok tersebut dapat mudah tertular, apalagi jika lansia dengan komorbid belum divaksinasi.
“Jangan terlalu meremehkan karena ada kelompok-kelompok yang rentan yang harus kita lindungi,” ujar Erlina dalam webinar pada Kamis (3/2).
Saat ini, kasus Covid-19 semakin meningkat, pertambahan kasus harian kemarin mencapai 27.197 kasus baru, sedangkan jumlah kasus aktif mencapai 115.275. “Virus ini tertular karena ada interaksi antar manusia. Jadi, kalau tidak penting-penting banget, janganlah bepergian. Saya juga sarankan jangan makan bersama di kantor, melainkan makan sendiri-sendiri di ruangannya masing-masing. Karena pada saat makan, kita buka masker dan kemungkinan penularan tinggi,” kata Erlina.
Untuk menekan angka kenaikan kasus, Erlina menyarankan agar masyarakat kembali meningkatkan protokol kesehatan. Selain itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti makan makanan bergizi, dan istirahat yang cukup.
Konsumsi suplemen imunomodulator dan vitamin juga dapat dipertimbangkan untuk membantu meningkatkan imunitas. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi RSCM Prof Iris Rengganis mengatakan, suplemen imunomodulator berfungsi untuk memodulasi atau mempengaruhi sistem imun tubuh menjadi lebih baik.
Ia mengatakan, suplemen penguat imun dikonsumsi sebelum tubuh terkena penyakit, bukan sebaliknya. “Tentu harus sebelum sakit karena ini kan pencegahan, vaksin juga kan dilakukan sebelum sakit untuk pencegahan,” kata dia.
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan kabar baik di tengah kenaikan kasus positif nasional yang saat ini tengah mengalami lonjakan menjadi 56 ribu kasus dalam satu pekan ini. Wiku menyebut, peningkatan kasus positif yang sangat tinggi ini tidak diikuti dengan lonjakan kasus kematian.
“Kabar baiknya, peningkatan kasus positif yang sangat tinggi tidak diikuti oleh peningkatan kematian yang sama tingginya,” ujar Wiku saat konferensi pers melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, dikutip pada Kamis (3/2).
Meskipun begitu, kasus kematian saat ini mengalami kenaikan 14 kali lipat jika dibandingkan 1 Januari lalu. Namun, jumlahnya masih jauh lebih sedikit jika dibandingkan kasus kematian pada gelombang pertama di akhir 2020 lalu.
Dengan jumlah kasus positif yang sama, kata Wiku, jumlah kematian harian saat ini sebanyak 28 kematian. Sedangkan pada gelombang pertama, kasus kematian mencapai hingga lebih dari 300 orang dalam sehari.
Wiku mengatakan, bertambahnya jumlah kasus kematian akibat Covid-19 menandakan varian Omicron masih bisa menjadi ancaman bagi kelompok rentan, seperti lansia dan pasien dengan komorbid. Ia melanjutkan, tren kematian yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tren pada gelombang pertama dengan jumlah kasus positif yang sama menunjukan bahwa sebagian besar kasus positif yang ada memiliki peluang kesembuhan yang lebih besar.
“Bahkan pada pasien positif Omicron, 90 mengalami gejala ringan dan asimtomatik atau tanpa gejala. Untuk itu pemerintah berkomitmen untuk terus mengupayakan peningkatan kesembuhan bagi pasien Covid-19,” ujar dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.