Kabar Utama
DKI Tambah Kapasitas Ruang Rawat
Transmisi lokal varian omikron di Jakarta tercatat terus mengalami peningkatan.
JAKARTA – Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk perawatan pasien Covid-19 di DKI Jakarta menyentuh angka 56 persen. Keterisian yang terus meningkat akibat lonjakan kasus positif dalam beberapa hari terakhir memaksa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah kapasitas tempat tidur perawatan.
Penambahan harian kasus Covid-19 di Indonesia pada Ahad (30/1) telah menembus angka 12.422 orang. Lebih dari separuh kasus tersebut disumbang oleh Provinsi DKI Jakarta, yakni sebanyak 6.613 kasus. Penyumbang kedua terbanyak adalah Jawa Barat dengan 2.584 kasus, lalu disusul Banten dengan 1.740 kasus. Sementara itu, kasus aktif kini tercatat sudah lebih dari 60 ribu orang.
“Kita siap menambah fasilitas kesehatan, seperti pada puncak-puncaknya di bulan Juni, Juli, Agustus di tahun 2021. Dan, alhamdulillah, DKI bisa dengan cepat menyiapkan,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, di Jakarta, Ahad (30/1).
Riza mengatakan, BOR sebesar 56 persen atau 2.426 bed terisi ini tercatat meningkat dari hari ke hari. Pada Sabtu (29/1), BOR tercatat 54 persen, sedangkan ICU sudah terisi 19 persen. Namun, tingkat keterisian itu belum dihitung dari kapasitas maksimal tempat perawatan di DKI Jakarta yang bisa mencapai 11 ribu tempat tidur.
Menurut Riza, DKI Jakarta sudah belajar dari pengalaman pada saat gelombang kedua Covid-19 pertengahan 2021 lalu. Ketika itu, pemprov memaksimalkan kapasitas rumah sakit yang ada di Ibu Kota, bahkan sampai mendirikan tenda di pelataran rumah sakit. “Kalau terpaksa ada pemasangan tenda penambahan bed, kami siap. Insya Allah, sistem sudah dibangun, tinggal menambahkan kapasitas,” kata dia.
Politikus Gerindra itu menambahkan, transmisi lokal varian omikron di Jakarta juga tercatat terus mengalami peningkatan. Saat ini, transmisi lokal varian virus teranyar penyebab Covid-19 itu sudah mencapai 45,6 persen dan dalam beberapa hari lagi diprediksi bisa melebihi transmisi dari luar negeri atau kasus impor.
“(Kasus omikron) sudah mencapai 2.526 orang. Ini menarik, kasus lokal meningkat sudah mencapai 1.152 (orang) atau 45,6 persen,” ujar Riza.
Selain bersiap menambah kapasitas tempat perawatan, Pemprov DKI juga melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran yang lebih luas lagi. Pemprov telah meningkatkan berbagai fasilitas tenaga kesehatan, melakukan evaluasi, dan mengoptimalkan satgas di berbagai sektor.
“Kalau melihat di DKI Jakarta, ada restoran, pasar, mal, kantor. Sekalipun kantor kita sendiri yang melanggar prokes, laporkan kepada kami segera, hari itu akan kami tindak beri sanksi. Kami tidak akan segan mencabut izin dari unit yang melanggar,” ujar Riza.
Riza meminta agar warga DKI Jakarta tetap mewaspadai varian omikron meski disebut tak seganas varian delta. Sebab, omikron sudah terbukti berakibat fatal terhadap orang dengan komorbid dan berujung kematian.
Rumah Susun (Rusun) Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, disiapkan untuk menjadi tempat isolasi tambahan bagi pasien Covid-19. Hal itu dilakukan setelah jumlah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, melonjak.
Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto selaku panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (pangkogasgabpad) Satgas Covid-19 Jakarta bersama Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan meninjau langsung kesiapan Rumah Susun Daan Mogot. “Rusun ini akan disiapkan dengan optimal, baik dari pengamanan dan sarana-prasarana,” kata Untung.
Terdapat sebanyak 500 kamar yang akan disiapkan sebagai tempat isolasi cadangan bagi pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG). Ratusan kamar itu berada di dua tower Rusun Daan Mogot. Untung berharap Rusun Daan Mogot dapat menjadi tempat isolasi cadangan jika RSDC Wisma Atlet Kemayoran dan Wisma Atlet Pademangan tidak mampu lagi menerima pasien.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menganalisis, ada banyak faktor yang menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Lonjakan yang terjadi merupakan akumulasi dari masa libur Natal dan tahun baru (Nataru) hingga kasus impor yang menyerbu Indonesia. “Campur aduk semuanya,” ujar Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban.
Zubairi mengatakan, dari beberapa data yang ia dapat, tidak hanya kasus baru harian yang melonjak, tapi juga angka perawatan di rumah sakit sudah di atas 30 persen. Bahkan, positivity rate Indonesia yang semula sekitar 0,3 persen telah naik hingga di atas 10 persen. Angka itu tergolong tidak aman karena Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) menyebut positivity rate yang aman adalah di bawah 5 persen.
Zubairi memperkirakan, jumlah kasus varu Covid-19 akan terus meningkat. Trennya bisa dilihat dari perbandingan jumlah kasus harian Covid-19 per 1 Januari 2022 yang masih sekitar 274 kasus dengan kasus kini yang sudah di atas 10 ribu kasus harian.
Selain itu, Zubairi meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan jumlah tes. Data menunjukkan, dari total tes Covid-19 yang dikumpulkan, ternyata lebih dari 50 persen berasal dari DKI Jakarta. “Provinsi lain ke mana? Mohon kepada pemerintah daerah lainnya untuk meningkatkan jumlah tes Covid-19,” ujar dia.
RS Diaktivasi dan Oksigen Disiapkan
Berbagai daerah melakukan sejumlah langkah antisipatif untuk menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19. Pemerintah daerah (pemda) mulai mengaktivasi rumah sakit (RS), yang pernah digunakan saat menghadapi varian delta pertengahan tahun lalu, hingga menyiapkan oksigen untuk pasien Covid-19 yang membutuhkan.
Pemkot Bogor kembali mengaktivasi perluasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor di kawasan GOR Pajajaran, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Opsi ini dipilih sebagai salah satu bentuk antisipasi akan datangnya Covid-19 varian omikron. Rumah sakit perluasan itu sebelumnya diketahui sebagai Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, tak hanya gedung rumah sakit, tapi Pemkot Bogor juga akan menyiagakan dokter, tenaga kesehatan (nakes), tabung oksigen, serta ruang isolasi bertekanan negatif. “Jadi itu simbol kesiapan Pemkot Bogor menghadapi omikron, yang kelihatannya semakin hari semakin mengkhawatirkan,” kata Dedie, Ahad (30/1).
View this post on Instagram
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bogor pada Sabtu (29/1), pasien positif Covid-19 di Kota Bogor bertambah 84 orang. Sehingga, total pasien Covid-19 yang ada di Kota Bogor yang masih dirawat atau kasus aktif ada 351 orang.
Dari total 500 tempat tidur atau bed di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bogor, 99 bed atau 19,8 persen sudah dihuni oleh pasien Covid-19. Sedangkan di pusat isolasi Pusdiklatwas BPKP Ciawi, Kabupaten Bogor, sudah terisi 29 dari 100 tempat tidur yang tersedia.
Sementara itu, RSUD Kota Bogor saat ini kembali menyiapkan gedung baru Blok 3 sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19 varian omikron. Kepala Bidang Pengembangan Bisnis dan Pengendalian RSUD Kota Bogor, Armein Sjuhary Rowi mengatakan, jika terjadi lonjakan kasus yang cukup signifikan, RSUD Kota Bogor menyiapkan seluruh lantai yang berada di Blok 3 untuk digunakan merawat pasien Covid-19.
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok melaporkan terjadi peningkatan penyebaran kasus Covid-19 di Kota Depok. Wali Kota Depok, Mohammad Idris, memastikan ketersediaan tabung oksigen masih aman.
“Kita juga sudah kerja sama paten dengan beberapa perusahaan untuk pengisian tabung-tabung oksigen bagi rumah sakit-rumah sakit di Kota Depok,” ujarnya.
Menurut Idris, Pemkot Depok sedang menyiapkan skema tempat isolasi terpusat (isoter) berbasis masyarakat atau RW untuk pasien isolasi mandiri. Persiapan isoter berbasis RW tersebut disiapkan karena Covid-19 varian omikron memiliki gejala yang ringan, bahkan warga dapat terkena tanpa disertai gejala.
View this post on Instagram
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengecek kesiapan fasilitas RSUD Linggajati di Kabupaten Kuningan. Selain mengecek fasilitas rumah sakit, gubernur yang biasa disapa Kang Emil itu juga melihat pelaksanaan vaksinasi booster bagi para tenaga kesehatan. Kang Emil pun mengapresiasi langkah antisipatif yang sudah dilakukan RSUD Linggajati ataupun pelaksanaan vaksinasi booster.
Selain itu, Kang Emil juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas. “Jangan terlalu khawatir, tapi tetap waspada. Waspada dengan protokol kesehatan. Kita monitor fatalitasnya yang memang menurut kajiannya, omikron ini fatalitas dan hospitalisasinya rendah,” katanya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.