Kabar Utama
Luhut Minta Alur Jamaah Umrah Diatur
Pengaturan karena ada peningkatan jamaah umrah di tengah merebaknya Covid varian omikron.
JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta agar alur keberangkatan dan kedatangan jamaah umrah diatur sebaik mungkin. Menurut Luhut, pengaturan yang lebih baik perlu dilakukan karena ada peningkatan jamaah umrah di tengah merebaknya virus korona varian omikron.
Permintaan itu ia sampaikan menyusul adanya temuan jamaah terkena Covid-19 dalam dua kali kepulangan umrah. Luhut yang juga wakil ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menyampaikan permintaan tersebut dalam rapat koordinasi evaluasi PPKM Jawa-Bali dengan seluruh gubernur dan jajaran pimpinan daerah pada Kamis (20/1).
Secara khusus, pesan itu disampaikan Luhut kepada Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Diatur kedatangan antarkloter agar tidak terjadi penumpukan," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/1).
Luhut turut meminta Kementerian Agama dan pihak terkait untuk terus memantau kapasitas asrama haji. Demikian pula dengan hotel-hotel yang menjadi tempat karantina bagi jamaah umrah. "Kapasitas dan kelaikan hotel serta wisma haji harus dapat dipastikan dengan baik," ujar Luhut lagi.
Indonesia memberangkatkan kembali jamaah umrah sejak 8 Januari. Meski ada ancaman omikron, pemerintah tetap memberangkatkan jamaah dengan memberlakukan berbagai kebijakan untuk meminimalkan risiko penularan. Beberapa kebijakan yang diterapkan adalah sistem keberangkatan satu pintu (one gate policy) dan karantina sebelum dan sesudah umrah.
Per Senin (17/1), tercatat ada 414 jamaah umrah yang telah kembali ke Tanah Air. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87 jamaah di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. Pemerintah masih mencari titik penularan para jamaah. Sebelumnya, para jamaah tersebut sudah dinyatakan negatif Covid-19 dalam tes PCR di Arab Saudi sebelum kembali ke Indonesia.
Kementerian Agama menyatakan terus memantau jamaah dari keberangkatan hingga kepulangan ke Tanah Air. Pemantauan tersebut untuk memastikan umrah pada masa pandemi berjalan lancar. "Kita atur tiap hari," kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin saat dihubungi Republika, Jumat (21/1).
Nur Arifin tidak menjelaskan seperti apa teknis pengaturan dan pengawasan yang dilakukan. Namun, ia memastikan, keberangkatan jamaah umrah dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten, masih ada sampai saat ini.
Ia mengatakan, ada 500 jamaah umrah yang berangkat pada Jumat (21/1). Menurut Nur Arifin, jumlah tersebut sudah dibatasi oleh Kemenag. Pembatasan bertujuan menghindari penumpukan jamaah saat berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta.
Nur Arifin menambahkan, Kementerian Agama menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga Kemenag masih dipercaya sebagai pihak yang mengatur usaha di sektor umrah. Kemenag, kata dia, bakal terus meningkatkan pelayanan kepada jamaah umrah sejak berangkat ke Saudi sampai kembali lagi di Tanah Air.
View this post on Instagram
Peningkatan pelayanan agar jamaah tidak terpapar Covid-19. "Dengan senang hati dan kami menyatakan siap untuk meningkatkan layanan keberangkatan dan pemulangan jamaah umrah agar jamaah semakin tertib dan terhindar dari penyebaran omikron," katanya.
Nur Arifin mengatakan, Kemenag telah menjadikan asrama haji sebagai tempat karantina untuk keberangkatan dan saat kepulangan. Menurut dia, itu sesuai dengan apa yang disampaikan Menteri Agama Menag Yaqut Cholil Qoumas saat rapat di DPR. "Juga kami berterima kasih asrama haji dipercaya menjadi tempat karantina," katanya.
Dia menegaskan, kelaikan asrama haji sebagai tempat karantina telah disurvei oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). BNPB menyatakan, asrama haji laik menjadi tempat karantina. "Kami sedang rapat membahas kesiapan asrama haji sebagai tempat karantina agar sesuai standar," katanya.
Salah satu asrama haji yang disiapkan sebagai tempat karantina bagi kepulangan jamaah umrah adalah Asrama Haji Bekasi. Pada Rabu (19/1), Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU), Saiful Mujab, telah meninjau Asrama Haji Bekasi.
Saat ini, penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) masih menggunakan hotel-hotel yang direkomendasikan Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 sebagai tempat karantina.
Ke depannya, Kemenag akan memberlakukan dua pintu keberangkatan dan kepulangan jamaah umrah, yakni Asrama Haji Pondok Gede sebagai pintu keberangkatan jamaah umrah dan Asrama Haji Bekasi sebagai lokasi karantina kepulangan jamaah umrah.
Oleh karena itu, Saiful ingin Asrama Haji Bekasi segera berbenah diri menata protokol kesehatannya, yaitu sejak dari pintu masuk sampai fasilitas saat jamaah umrah berada di kamar. "Saya minta betul Asrama Haji Bekasi untuk menata dari prokes, mulai dari pintu masuk dan kamarnya, pencahayaan, sirkulasi udara, serta kebersihannya yang baik. Nanti akan dilihat Satgas Covid-19," kata dia
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.