Tajuk
Pastikan Keselamatan Anak
Keselamatan dan kesehatan anak-anak harus menjadi prioritas utama.
Setelah hampir dua tahun belajar di rumah secara daring, dua pekan terakhir ini, para pelajar di Tanah Air kembali menuntut ilmu di ruang kelas. Kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen tentu disambut gembira oleh para siswa dan orang tua.
Belajar daring di rumah tak hanya membosankan bagi siswa, tetapi juga memberatkan bagi sebagian besar orang tua. Terlebih, efektivitas belajar daring pun dipertanyakan.
Akibat pandemi Covid-19 yang memaksa kegiatan belajar dan mengajar harus dilakukan secara daring, Indonesia pun menghadapi ancaman learning loss. Karena itu, digelarnya kembali PTM 100 persen memberikan harapan dan angin segar bagi dunia pendidikan di Tanah Air.
Sayangnya, baru beberapa pekan PTM 100 persen berlangsung, Covid-19 melalui varian omikron kembali mengancam. Hingga Jumat (21/1), jumlah kasus varian asal Afrika itu sudah melampaui 1.000 kasus. Berdasarkan data Kemenkes, ada 1.078 kasus omikron yang terlacak di Indonesia. Sebanyak 756 kasus dialami pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan 257 tercatat hasil transmisi lokal.
Kian bertambahnya kasus Covid-19 varian omikron ini tentu harus menjadi perhatian dan kewaspadaan semua elemen. Terlebih, saat ini anak-anak telah kembali bersekolah dengan kapasitas ruang kelas mencapai 100 persen. Apalagi, di sejumlah sekolah ditemukan adanya siswa dan guru yang postif Covid-19.
Kian bertambahnya kasus Covid-19 varian omikron ini tentu harus menjadi perhatian dan kewaspadaan semua elemen.
Tak heran jika epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mewanti-wanti agar aktivitas PTM di sekolah bisa dihentikan sementara hingga awal Maret 2022. Menurut Dicky, pilihan itu perlu diambil untuk melindungi keselamatan anak-anak. Terlebih, kata dia, varian omikron dan bisa menyebabkan kematian pada anak-anak yang terinfeksi virus tersebut.
Dicky menyebut angka kematian anak akibat Covid-19 di Afrika Selatan meningkat setelah varian omikron menyerang. Menurut dia, dua bulan sebelum omikron menyebar, angka kematian anak di Afrika Selatan mencapai 35 kasus. Namun, pertengahan bulan ini sudah bertambah menjadi 61 kasus kematian anak.
Tentu masukan pakar ini perlu dipertimbangkan. Keselamatan dan kesehatan anak-anak harus menjadi prioritas utama.
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyatakan, penerapan PTM akan disesuaikan dengan kondisi Covid-19 di Indonesia. "Kita akan terus sesuaikan dengan kondisi, apabila situasi masih terkendali tidak apa 100 persen, tapi daerah-daerah tertentu mungkin ya itu akan kita sesuaikan nanti," ujar Wapres di sela kunjungan kerja ke Serang, Banten, Kamis (20/1).
Kebijakan gas dan rem memang bisa diterapkan dalam kebijakan PTM 100 persen. Ketika kasus sudah mulai meningkat, kebijakan PTM 100 persen bisa dihentikan. Pola belajar hibrida yang selama ini telah dijalankan bisa diterapkan. Karena itu, pemerintah daerah harus benar-benar memantau keadaan dengan baik.
Kebijakan gas dan rem memang bisa diterapkan dalam kebijakan PTM 100 persen.
Pemberlakuan PTM 100 persen yang telah dijalani beberapa pekan ini juga harus terus dievaluasi. Terutama terkait penerapan protokol kesehatan siswa tak hanya selama berada di sekolah, tapi dalam perjalanan pergi dan pulang ke sekolah. Hasil pemantauan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan, selama mengikuti PTM anak-anak sangat sulit untuk menjaga jarak.
Memang bukan hal mudah untuk mengatur anak-anak agar tak berkerumum. Namun, pihak sekolah harus terus mengingatkan penerapan prokes ini. Selain meminta agar anak-anak tak berkerumun, pihak sekolah harus mewajibkan mereka mencuci tangan sebelum masuk dan saat akan pulang. Dan, tentu saja anak-anak harus terus diwajibkan menggunakan masker.
Selain saat belajar, titik kritis kebijakan PTM 100 persen ini ada pada saat jam pulang sekolah. Kerumunan massa kerap terjadi di luar sekolah. Hal ini harus menjadi perhatian para kepala daerah. Karena itu, perlu ada satu petugas yang mengingatkan para siswa agar langsung pulang dan tak berkerumun.
Selain saat belajar, titik kritis kebijakan PTM 100 persen ini ada pada saat jam pulang sekolah.
Orang tua juga memiliki peran penting untuk menjaga agar PTM 100 persen ini aman bagi anak-anak. Para orang tua bisa mengantar dan menjemput anak-anaknya. Selain itu, para orang tua juga harus memastikan kesehatan anaknya. Bila kondisi anaknya kurang fit, orang tua sebaiknya tak mengizinkan anaknya ke sekolah.
Perlu kerja sama dari berbagai pihak agar aktivitas PTM 100 persen pada masa pandemi ini bisa berlangsung dengan aman dan lancar. Perlu pula kedisiplinan semua elemen untuk kembali mengetatkan prokes. Dengan cara inilah kita berharap varian omikron tak meluas penularannya di Tanah Air.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.