Ekonomi
Krakatau Steel Suntik Dana ke Krakatau Posco
Krakatau Steel terus melakukan transformasi bisnis dan restrukturisasi di tengah utang yang menggunung.
JAKARTA — PT Krakatau Steel (Persero) Tbk akan menyuntik modal kepada PT Krakatau Posca (PTKP). Nilai atas rencana transaksi aksi korporasi tersebut mencapai 265 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,78 triliun.
"Penambahan penyertaan modal rencananya akan dilakukan dalam bentuk aktiva tetap yang terdiri atas beberapa lima bidang tanah dan pabrik Hot Strip Mill (HSM) 2," kata manajemen Krakatau Steel di Jakarta, Kamis (20/1).
Dari transaksi tersebut, Krakatau Steel akan memperoleh 422.800 saham baru Seri B dengan nilai nominal 166 dolar AS. Nilai untuk 422.800 saham baru Seri B adalah sebesar 70.184.800 dolar AS atau sekitar Rp 1,00 triliun.
Rencana penambahan penyertaan modal ini merupakan suatu transaksi material yang nilainya melewati batasan nilai transaksi material, yaitu lebih dari 50 persen dari nilai ekuitas Krakatau Steel atau setara dengan 65 persen dari nilai ekuitas Krakatau Steel berdasarkan laporan keuangan konsolidasian perseroan.
"Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian perseroan per 30 Juni 2021, nilai ekuitas Perseroan adalah 408.995.000 atau sekitar Rp 5,84 triliun," kata manajemen Krakatau Steel.
Rencana transaksi ini diproyeksikan akan memberi sejumlah manfaat terhadap Krakatau Steel, antara lain meningkatkan kepemilikan saham perseroan di PTKP. Dengan demikian, perseroan berpotensi mendapatkan pendapatan atas peningkatan kinerja PTKP sesuai dengan kepemilikan saham Perseroan.
"Transaksi ini juga akan memperbaiki posisi keuangan perseroan dengan mengalihkan seluruh kewajiban perseroan kepada PTKP terhadap Commerzbank-AKA sebesar 246.987.322 dolar AS atau sekitar Rp 3,53 triliun," tulis manajemen Krakatau Steel.
Karakatau Steel juga akan memperoleh kompensasi tunai dari PTKP sebesar 90 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,28 triliun yang akan dimanfaatkan Perseroan dalam restrukturisasi dan mendukung modal kerja. Terakhir, emiten berkode saham KRAS itu akan memperoleh kompensasi nontunai berupa penghapusan kewajiban derivatif perseroan pada pasal 3.4 Perjanjian Kerja sama (JVA).
Krakatau Steel terus melakukan transformasi bisnis dan restrukturisasi di tengah utang yang menggunung. Langkah restrukturisasi terbukti mendongkrak kinerja produsen baja pelat merah itu.
Krakatau Steel mencatatkan kinerja positif sampai kuartal III 2021 dengan meraup laba bersih Rp 853 miliar per September 2021. Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, keuntungan yang diperoleh Krakatau Steel disebabkan peningkatan penjualan, peningkatan efisiensi, serta kontribusi anak perusahaan yang merupakan hasil transformasi secara menyeluruh di Krakatau Steel Group.
Secara volume, Silmy mengatakan, angka penjualan produk baja utama, yaitu hot rolled coil dan cold rolled coil serta produk pipa baja, long product ataupun pelat baja mengalami peningkatan 26,9 persen menjadi 1.592.282 ton dibandingkan periode yang sama tahun 2020, sebesar 1.162.532 ton.
Sepanjang 2021, Silmy mengatakan, Krakatau Steel telah mencatatkan kinerja positif yang terus meningkat. Tren ini membuat manajemen Krakatau Steel optimistis pada akhir 2021 akan membukukan kinerja yang baik.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.