Nasional
Menkominfo: Masyarakat Antusias dengan Booster
63 persen masyarakat Indonesia menyatakan pentingnya mendapatkan vaksinasi booster.
JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate mengatakan, masyarakat menyambut baik program vaksinasi dosis ketiga atau booster. Hal itu ditunjukkan oleh survei terbaru South East Asia (SEA) Ahead gelombang ke-5, yang diumumkan oleh Ipsos, perusahaan penelitian pasar atau market research global.
Pada hasil survei tersebut, diketahui bahwa 63 persen masyarakat Indonesia menyatakan pentingnya mendapatkan vaksinasi booster. Sementara, 85 persen masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama dan kedua menyatakan ingin mendapat suntikan booster bila disediakan oleh pemerintah tanpa berbayar.
Masih dari Ipsos, 62 persen masyarakat menyatakan setuju menjadikan vaksinasi sebagai syarat melakukan aktivitas publik. “Hasil yang baik tersebut semoga juga akan tecermin pada pelaksanaan vaksinasi booster di lapangan,” kata Johnny berharap, Sabtu (15/1).
Johnny mengatakan, kesadaran dan pemahaman publik sangat diperlukan dalam mendukung vaksinasi booster. Ia memastikan, vaksinasi booster bisa didapatkan warga tanpa biaya.
Vaksin booster, kata dia, penting karena mempertahankan tingkat kekebalan, memperpanjang masa perlindungan, dan mengendalikan penularan Covid-19. Terlebih, penyebaran varian omikron masih mengancam terjadinya gelombang peningkatan kasus berikutnya. “Karena itu, kami terus mengedukasi masyarakat secara masif supaya pemahaman akan pentingnya manfaat vaksinasi booster ini semakin meluas,” tutur Johnny.
Saat ini, sejumlah daerah telah memulai vaksinasi booster. Namun, mereka masih memprioritaskan untuk lanjut usia dan yang memiliki penyakit penyerta. Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pada Sabtu (15/1), sebanyak 1.338.222 penduduk di Tanah Air telah mendapatkan booster.
Di Kota Sukabumi, animo warga mengikuti vaksinasi booster cukup tinggi. Hal tersebut berdasarkan evaluasi vaksinasi booster sejak Rabu (12/1). ''Animo warga untuk vaksinasi booster tinggi,'' ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Sukabumi, Lulis Delawati, kemarin.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi meminta lansia yang sudah mendapatkan undangan untuk mengikuti vaksinasi booster. Pemerintah Kota Yogyakarta sendiri akan melaksanakan kick off vaksin booster, Senin (17/1) besok.
Vaksinasi booster ini diprioritaskan bagi lansia, terutama yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Partisipasi lansia ini diharapkan dalam rangka melancarkan kegiatan vaksinasi booster khususnya di Kota Yogyakarta. "Yang diberi undangan atau sudah terdaftar di aplikasi PeduliLindungi mulai besok sudah bisa mendapatkan vaksin tersebut," kata Heroe di Kelurahan Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Ahad (16/1).
Sementara itu, bagi lansia yang belum mendapatkan undangan diminta untuk bersabar. Hal ini, kata Heroe, dikarenakan ketersediaan vaksin yang terbatas. "Jika ibu atau bapak belum mendapatkan undangan vaksin booster, maka segera menghubungi lurah dan nanti akan segera dijadwalkan," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani sebelumnya mengatakan bahwa ditargetkan 24 ribu lansia yang divaksin booster Januari ini. Lansia penerima vaksin merupakan mereka yang telah mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap minimal enam bulan sebelumnya.
"Rencana tanggal 17 Januari kami mulai kick off yang vaksinasi booster. Tapi prioritas yang lansia dulu karena yang risiko tinggi. Selain lansia, kemudian vaksinasi booster diberikan kepada yang mempunyai penyakit immunocompromised terkait daya tahan tubuh," kata Emma.
Vaksin booster yang diberikan untuk sementara ini yaitu AstraZeneca. Terkait dengan ketersediaan vaksin, Emma menyebut, masih mencukupi. "Vaksin cukup, cuma alat suntiknya yang ada sekarang yang dosis 0,5 dan 0,3 cc karena untuk booster dosis separuhnya. Dari pusat juga pengadaan itu, tapi nanti kami sambil jalan menggunakan alat suntik yang ada dulu," jelas Emma.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.