Bodetabek
Pemkot Bogor Bakal Terapkan Ganjil Genap Lagi
Ganjil Genap dimaksudkan menekan mobilitas masyarakat dan ruang gerak Covid-19.
BOGOR — Polresta Bogor Kota mempertimbangkan untuk menerapkan kembali sistem ganjil-genap kendaraan bermotor pada akhir pekan. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengurangi mobilitas masyarakat dan mengantisipasi masuknya Covid-19 varian omikron ke Kota Bogor.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengatakan, sistem ganjil-genap kendaraan bermotor bisa segera diterapkan jika kondisi lalu lintas dan kerumunan di Kota Bogor terpantau padat.
“Kita akan lihat kondisinya. Kalau padat kami akan langsung berlakukan ganjil-genap kembali agar masyarakat sadar kita semuanya harus waspada,” kata Susatyo, Rabu (12/1).
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto tak menampik omikron bisa masuk ke Kota Bogor kapan saja. Apalagi, saat ini di wilayah tetangga Kota Bogor, yakni di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, ditemukan satu kasus omikron yang diduga terpapar dari transportasi umum di Jakarta.
“Saya kira di (Kota) Bogor juga nanti akan ada kasusnya, karena sulit untuk menghindar. Delta saja kita sulit menghindar, omikron ini penyebarannya lebih cepat dari delta, jadi sulit untuk menghindar,” kata Bima Arya.
Maka, dia tak gentar menerapkan kembali arahan dari pemerintah pusat untuk kembali menggencarkan 3T (pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment). Apalagi, pelacakan atau penelusuran juga penting.
Meskipun secara data di Kota Bogor penambahan kasus Covid-19 masih landai, ditambah dengan tingkat keterisian rumah sakit hanya terisi sembilan dari 428 tempat tidur isolasi yang tersedia, Bima Arya tetap terus menggencarkan 3T.
“Kemudian RW siaga kita aktivasi kembali. Jadi kalau ada sedikit gejala dari warga patut dicurigai omikron, jadi semuanya diaktivasi. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor disiagakan, semua disiagakan,” kata dia.
View this post on Instagram
CCTV JPO
Sementara, Pemkot Bogor bersama Polresta Bogor Kota akan memasang kamera CCTV di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Stasiun Bogor, tepatnya di Jalan Kapten Muslihat, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Pemasangan CCTV ini dilakukan untuk mengantisipasi aksi pencopetan di JPO tersebut, seperti yang kerap diadukan masyarakat.
Kasatpol PP Kota Bogor, Agustian Syach, mengatakan kamera CCTV tersebut mulai dipasang pada Selasa (11/1). Dimana pemasangan dimulai dengan membuka spanduk-spanduk yang menutupi JPO.
“Kami koordinasi dengan Polresta Bogor Kota, kita cek bareng ke JPO. Kita buka spanduk-spanduk yang menutupi JPO, supaya pandangan dari jalan ke JPO enggak terhalang sama spanduk,” ujar Agustian, Rabu.
Agustian menjelaskan, ada dua titik CCTV yang dipasang di JPO tersebut. Ditambah dengan pemasangan lampu JPO, lantaran selama ini jembatan yang digunakan penumpang kereta rel listrik (KRL) dari Stasiun Bogor ini terlihat gelap.
Selain itu, kata dia, akan ada tim gabungan Polresta Bogor Kota dan Satpol PP Kota Bogor yang bergantian menjaga lokasi tersebut. Untuk mengantisipasi adanya informasi terkait pedagang yang terlibat aksi pencopetan, Agustian juga menyapu bersih para pedagang yang kerap berjualan di JPO. Sehingga, ke depan para pedagang yang kerap berjualan masker, buah, makanan ringan, dan lainnya dilarang berdagang di sana.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Dhoni Erwanto mengatakan, laporan terkait aksi pencopetan yang masuk ke Polresta Bogor Kota tergolong minim. Hanya saja, ia memastikan akan terus meningkatkan pengawasan di tempat-tempat rawan copet.
“Kalau laporan di Polresta minim. Beberapa laporan sudah selesai P21. Tapi yang pasti kami selalu serius melakukan pengawasan terkait tempat-tempat rawan,” kata Dhoni.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.