Nasional
Cegah Omikron, PTM Daerah Diawasi Ketat
PTM di beberapa daerah dilakukan secara bertahap. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah penyebaran Covid-19, khususnya Omikron.
SURABAYA—Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sejumlah daerah dipantau secara ketat. Kepala daerah hingga instansi dinas pendidikan melakukan inspeksi mendadak di sejumlah sekolah untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dilakukan secara disiplin.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama pimpinan dan anggota DPRD Kota Surabaya meninjau pelaksanaan PTM 100 persen di SMPN 19 Surabaya. Dari hasil tinjauan tersebut, Eri menyatakan, pelaksanaan PTM di pekan pertama sudah sesuai dengan apa yang diharapkan. Misalnya, di sekolah telah tersedia tempat cuci tangan, alat pengukur suhu, hingga barcode PeduliLindungi.
Selain itu, ada jarak antarbangku minimal satu meter atau 100 sentimeter. Karena ada jarak, PTM 100 persen digelar dalam dua sif pada pukul 06.30-10.00 WIB dan 10.00-13.00 WIB. “Insya Allah, sambil berjalan, kami dari Pemkot dan DPRD sambil evaluasi akan kita wajibkan semua masuk 100 persen, tapi tetap dengan dua sif. Kenapa dua sif? Kita meyakinkan kepada wali murid bahwa persyaratan yang satu meter juga kita lakukan, jadi nggak ada tumpuk-tumpukan,” ujarnya, Senin (10/1).
Dalam pelaksanaan PTM ini, kata dia, pelajar tidak diberikan waktu istirahat untuk ke luar kelas. Sehingga, semua aktivitas dilakukan di dalam kelas. Bahkan, kantin dan perpustakaan untuk sementara ditutup agar memudahkan guru mengontrol para siswa dan lebih mudah melakukan evaluasi.
Di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Polres setempat menyebar anggota pembinaan masyarakat (binmas) untuk berkoordinasi dengan sekolah penyelenggara PTM 100 persen. Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika HA memastikan, keamanan para peserta didik dan seluruh pengajar menjadi perhatian Polres Semarang.
"Terkait hal ini, Polres Semarang menurunkan anggota binmas guna me-monitor dan melaksanakan pengawasan bersama dengan sekolah, guna memastikan disiplin protokol kesehatan tetap berjalan dan dilaksanakan dengan baik di sekolah," tegasnya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (10/1).
View this post on Instagram
Di Jawa Barat, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menegaskan, PTM 100 persen dilakukan bertahap. Kepala Disdik Kota Bandung Hikmat Ginanjar mengatakan, sebanyak 330 sekolah berbagai jenjang di Kota Bandung sudah mulai PTM, Senin (10/1).
"Kita sudah melaksanakan, ada 330 tahap pertama ini harus segera menyesuaikan pembelajaran awalnya 75 persen menjadi 100 persen. Mudah-mudahan, bisa berjalan dengan sesuai yang diharapkan," ujarnya saat meninjau pelaksanaan PTM di SMPN 43 Bandung.
Sekolah yang masuk tahap dua sebanyak 1.677 masih melaksanakan PTM dengan kapasitas 75 persen. Sedangkan, tahap ketiga sebanyak 632 masih sebesar 50 persen. Kepala SMPN 43 Khaerawati mengatakan, ada 886 siswa dari 28 rombongan belajar yang mengikuti PTM 100 persen.
Pihaknya juga menugaskan guru di lapangan untuk mengantar anak yang hendak ke toilet dan mengawal saat hendak pulang. Khaerawati mengatakan, pihaknya meminta guru agar tidak membuka peluang jeda di ruang kelas dan tidak terdapat istirahat.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.