Olahraga
Juventus VS Napoli: Duel Penghapus Rasa Kecewa
Juventus masih harus memperbaiki agresivitas dalam menyerang, khususnya dari para gelandang.
TURIN -- Juventus masih belum tampil memuaskan di Seri A Liga Italia setelah ditahan Napoli, 1-1, pada tengah pekan ini. Satu poin dari Partenopei membuat Bianconeri masih tertahan di peringkat kelima klasemen atau belum juga masuk empat besar setelah pekan ke-20.
Hasil imbang tersebut cukup mengecewakan, mengingat Napoli sebenarnya kehilangan sembilan pemain dan pelatihnya karena Covid-19, cedera, skors, dan tugas Piala Afrika. Akhir pekan ini, Juventus bakal kembali bertemu dengan lawan berat, AS Roma.
Si Nyonya Tua mau tidak mau harus menang ketika melawan Giallorossi. Sebab, Juve hanya berjarak dua poin dari Roma di peringkat ketujuh. Jika kalah, posisi Juventus bisa terancam. Oleh karena itu, pelatih Juve Massimiliano Allegri ingin mengambil sisi positif dari hasil imbang dengan Napoli untuk menjaga suasana ruang ganti tetap stabil.
"Kami harus melihat ini secara sportif. Saya ingin melihat (pemain) lebih tenang dan fokus di sepertiga akhir. Namun, beberapa di antaranya juga berkaitan dengan karakteristik para pemain," kata Allegri, dikutip dari Football-Italia, Jumat (7/1).
Menurut Allegri, Juventus masih harus memperbaiki agresivitas dalam menyerang, khususnya dari para gelandang. Selain harus lebih agresif, Bianconeri juga diminta lebih tajam di kotak penalti lawan serta memberikan umpan yang lebih akurat. Ia kecewa timnya berada di urutan kelima klasemen dengan hanya mencetak 28 gol.
"Jadi, kami tahu itu adalah sesuatu yang harus kami perbaiki. Para pemain perlu agresif, terkonsentrasi, dan meningkatkan aspek di mana kami bisa menguasai permainan," ujar Allegri.
Para pemain perlu agresif, terkonsentrasi, dan meningkatkan aspek di mana kami bisa menguasai permainanMASSIMILIANO ALLEGRI
Sama seperti Juventus. Roma juga menelan kekecewaan sebelum laga lanjutan Seri A Liga Italia kontra Juve di Stadion Olimpico, Senin (10/1) dini hari WIB. Roma dikalahkan AC Milan, 1-3, sehingga tertahan di peringkat ketujuh klasemen dengan mengemas 32 poin. Poin Roma sama dengan Fiorentina di posisi keenam yang unggul selisih gol.
Pasukan Serigala Roma itu kalah dengan penampilan yang membuat juru taktik Roma Jose Mourinho geleng-geleng kepala. Sebab, Milan mencetak gol karena kesalahan para pemain Roma sendiri.
"Karena itu, kinerja tim kami berada di level yang sangat rendah. Jika Anda melihat dua gol pembuka (melawan Milan), kami memberikan bola dengan sangat murah. Kualitasnya benar-benar kurang. Ini harus diperbaiki," ucap Mourinho.
Melawan Juventus, Mourinho mengakui, skuad-nya berada di tingkat menengah sehingga wajar berada di papan tengah. Hasil buruk melawan Milan, lanjut dia, bukanlah masalah taktik, melainkan kesalahan individu. Namun, ia tidak ingin terlalu memikirkan hasil negatif tersebut dan segera menatap pertandingan berikutnya melawan skuad si Nyonya Tua.
Juventus bukan lawan mudah bagi Roma. Sebab, dalam empat pertemuan terakhir, Roma hanya sekali menang, dua kali kalah, dan sekali imbang. Namun, jika menang, Roma akan langsung memperbaiki posisi di papan klasemen. "Itu akan sulit. Kami memiliki beberapa kesulitan dan akan mencoba meningkatkannya," ujar Mourinho.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.