Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 Yahya Cholil Staquf memberikan sambutan saat penutupan Muktamar NU ke-34 di UIN Raden Intan, Lampung, Jumat (24/12/2021). Pada Muktamar NU ke-34 itu terpilih Yahya Cholil Staquf sebagai Ke | ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

Laporan Utama

Gus Yahya, dari Krapyak Menuju PBNU

Terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU menarik untuk disimak.

OLEH IMAS DAMAYANTI

 

Terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU menarik untuk disimak. Kiai yang akrab disapa Gus Yahya ini disebut-sebut sebagai murid paling dekat bagi almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dari aktivitas hingga pemikirannya. Lantas bagaimana perjalanan pendidikan pemimpin kapal besar NU ini?

Mulai menimba ilmu di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak sejak 1979, Gus Yahya menghabiskan tabarukan selama 15 tahun di sana. Waktu yang lama itu ditempuh Gus Yahya guna memperoleh keberkahan dari KH Ali Maksum (pemimpin Ponpes Al-Munawwir).

“Saya itu masuk ke Krapyak tahun 1979, keluar 1994. Jadi saya tabarukan selama 15 tahun, tua di Krapyak saya,” kata Gus Yahya melalui video yang disiarkan Al-Munawwir TV, Selasa (28/12).

Gus Yahya menyebut, Pondok Pesantren Al-Munawwir memiliki kesan tersendiri baginya dan keluarga. Sebelum menimba ilmu di sana, ayah dan paman Gus Yahya telah terlebih dahulu menimba ilmu di pesantren tersebut. Saat kali pertama dirinya diantar sang ayah ke pesantren, ia diminta untuk mereguk keberkahan dari sang kiai alih-alih hanya menimba ilmu semata.

Sehingga dia menjadi saksi bagaimana sang ayah dan paman-pamannya mereguk keberkahan dari para kiai. Untuk itulah, ia mengikuti jejak para pendahulunya dengan mengabdikan diri sebagai santri kepada para kiai.

Gus Yahya menyebut, sebagai seorang santri hal pertama yang dilakukan adalah melakukan ikhtiar belajar semata-mata untuk mengharapkan keridhaan Allah. Hal itu dinilai yang menjadi utama, sebelum seseorang memahami bahwa setiap pribadi memiliki maqomnya masing-masing seiring dengan perjalanan yang ia lalui.

“Setiap maqam punya afdhalul-amal yang berbeda-beda. Afdhalul-amal untuk (orang) alim ya taklim, untuk muta’alim ya ta’alum. Sehingga ta’alum itu ndak boleh ada motivasi selain litighoi mardhatillah (meraih keridhaan Allah),” kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (republikaonline)

Beragam aktivitas Gus Yahya di NU  semata-mata dilakukan demi mengharap  keberkahan dari para guru dan kiai. Saat menempuh perjalanan hidup selanjutnya,  tak ada cita-cita dibenak Gus Yahya untuk menjadi anggota dewan pertimbangan presiden (wantimpres) ataupun juru bicara.

“Bahwa ketika ada manzilah (kedudukan) itu, ya kita terima sebagai suatu tanggung jawab yang harus kita laksanakan sekuat-kuatnya,” ujar dia.

Gus Yahya memang disebut-sebut sebagai ‘duplikasi’ pemikiran Gus Dur. Mustasyar Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Tunisia, Zuhairi Misrawi,  menyebut bahwa sosok Gus Yahya begitu identik dan mengingatkan kembali bangsa ini terhadap Gus Dur.

Gagasan besar seperti Islam yang humanis ala Gus Dur disebut akan kembali digaungkan lebih keras oleh Gus Yahya. “Gus Yahya dalam beberapa kesempatan menegaskan bahwa inilah saatnya kita mengakhiri politik identitas. Kita harus hidup rukun, toleran, gotong-royong,” kata dia.

photo
Calon Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (kedua kanan) menyatakan kesiapan usai terpilih dalam pencalonan Ketua Umum PBNU pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Universitas Lampung, Lampung, Jumat (24/12/2021). Said Aqil Siroj dan Yahya Cholil Staquf terpilih dalam pencalonan Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 pada Muktamar ke-34 NU usai meraih lebih dari 99 suara. - ( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.)

Ketua Umum Serikat Sarjana Muslim Indonesia (Sesmi) Awaludin menyampaikan, pengalaman Gus Yahya yang aktif di berbagai lembaga menjadi salah satu indikator kelayakan dalam memimpin PBNU. Gus Yahya yang pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) hingga juru bicara Gus Dur memang aktif menjadi pembicara di dalam maupun luar negeri.

Dalam satu kesempatan, Gus Yahya bahkan pernah menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC), di Israel. Yang mana, kata Awaludin, hal itu kental menyuarakan konsep rahmat dan memberikan solusi bagi konflik yang terjadi di dunia yang disebabkan agama.

“Di bawah kepemimpinan Gus Yahya, kita berhadap NU bisa lebih moderat lagi dalam menyikapi berbagai isu. Baik isu agama maupun kemanusiaan,” kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

NU Jadi Perekat Umat dan Bangsa

NU Sebagai ormas besar harus bisa merangkul semua kekuatan umat.

SELENGKAPNYA