JENEWA -- Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM) di Teritori Palestina, Michael Lynk, mengatakan, masyarakat internasional harus meminta pertanggungjawaban Israel atas pendudukannya terhadap Palestina. Ini merupakan tahun kelima sejak Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menyerukan diakhirinya semua kegiatan permukiman di wilayah Palestina.

"Pada ulang tahun kelima adopsi Resolusi 2334 oleh Dewan Keamanan (DK) PBB, masyarakat internasional harus menganggap serius kata-kata dan hukumnya sendiri," ujar Lynk pekan lalu, dilansir Middle East Monitor, Sabtu (25/12).

Resolusi 2334, diadopsi oleh DK PBB pada 23 Desember 2016, menetapkan permukiman Israel sebagai "pelanggaran mencolok di bawah hukum internasional".

"Tanpa intervensi internasional yang tegas untuk memaksakan pertanggungjawaban atas pendudukan yang tidak bertanggung jawab, tidak ada harapan hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan mengakhiri konflik akan terwujud kapan saja di masa mendatang," kata Lynk dikutip Anadolu Agency.

Lynk mengatakan, Resolusi DK PBB 2334 menyatakan bahwa permukiman Israel merupakan pelanggaran di bawah hukum internasional. Menurut resolusi tersebut semua kegiatan permukiman di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur harus sepenuhnya dihentikan.

"Jika resolusi ini benar-benar ditegakkan oleh komunitas internasional, dan dipatuhi oleh Israel, kemungkinan besar kita akan berada di ambang perdamaian yang adil dan abadi," ujar Lynk.

Lynk mengatakan, Israel menentang resolusi itu dan kekerasan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina untuk mempertahankan pendudukan telah meningkat. Namun, masyarakat internasional tidak memiliki strategi untuk mengakhiri pendudukan militer terpanjang di dunia.

Lynk mencatat bahwa dalam 20 laporan yang disampaikan kepada Dewan Keamanan sejak Resolusi diadopsi, Sekretaris Jenderal atau perwakilannya telah menyatakan, Israel tidak mematuhi salah satu arahan Dewan Keamanan PBB.

Menurut Lynk, statistik menyatakan, pada 2016 ketika Resolusi 2334 diadopsi, jumlah pemukim Yahudi mencapai 400 ribu orang di Tepi Barat dan 218 ribu orang di Yerusalem Timur. Lima tahun kemudian, jumlahnya meningkat menjadk 475 ribu pemukim di Tepi Barat dan 230 ribu pemukim  di Yerusalem Timur.

"Kenyataan dinamis di lapangan ini berpacu jauh di depan kritik hangat komunitas internasional atas tindakan Israel yang melanggar hukum," ujar Lynk.

Pendudukan Israel dapat diakhiri dengan pendekatan berdasarkan akuntabilitas dan kesetaraan. Termasuk di dalamnya, hak penuh untuk semua yang dapat menciptakan kemungkinan masa depan yang makmur dan bersama bagi orang Palestina dan Israel. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat