Bodetabek
Investasi Migor Bodong Menyasar Warga Tangerang
Kepolisian terus menerima laporan masyarakat terkait penipuan investasi minyak goreng.
TANGERANG -- Puluhan warga RT/RW 07/08, Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten dikabarkan mengalami penipuan investasi minyak goreng. Kerugian yang ditanggung para korban disinyalir mencapai hingga miliaran rupiah.
Berdasarkan keterangan warga yang menjadi korban penipuan tersebut, pelakunya merupakan salah satu warga di wilayah itu, seorang perempuan berinisial RF (45 tahun). Yang bersangkutan telah menjalankan bisnis investasi sembako selama sekitar tiga tahun.
Salah satu korban Marlina Naenggolan (66 tahun) mengungkapkan, mulanya dirinya ditawari oleh RF untuk bisnis sembako. RF menjanjikan bisa menyediakan berbagai jenis sembako seperti minyak goreng, mi instan, gula, beras, dan telur dengan harga yang relatif lebih murah.
“Kita purchase order (PO) dengan harga Rp 135 ribu per karton. Normalnya, sudah Rp 200 ribu lebih. Siapa sih orang yang enggak tergiur,” ujar Marlina, Jumat (10/12).
Marlina menuturkan, telah berinvestasi sebesar Rp 325 juta untuk bisnis tersebut. Dia menyebut, bisnis itu berlandaskan sistem kepercayaan dan tidak ada kuitansi atau lainnya sebagai bukti transaksi.
Pasalnya, bisnis itu pada awalnya berjalan dengan lancar, dimana sehabis menyetorkan sejumlah uang pada saat PO, beberapa bulan kemudian barang datang. Namun, belakangan bisnis itu tersendat.
Saat jatuh tempo pada November 2021, barang tidak juga datang. Sehingga, warga yang berinvestasi merasa geram, dan akhirnya terkuak bahwa RF menggunakan sistem jual rugi pada barang dagangannya.
Widi, warga lainnya yang juga jadi korban mengalami kerugian sebanyak Rp 70 juta. Dia mengaku, tergiur lantaran bisnis tersebut dinilai lancar dan menguntungkan.
Menurut pengakuan warga, mereka tergiur lantaran harga minyak goreng yang dipatok lebih murah dari pasaran. Padahal, harga di pasaran untuk satu liter minyak goreng saat ini dipatok dengan harga Rp 30 ribu.
“Saya investasi baru berjalan lima bulan, awalnya lancar, bagus, pas baru titik menuju jatuh tempo ada kejadian (penipuan investasi),” tutur Widi.
Widi menyebut, jumlah warga yang menjadi korban akibat penipuan investasi yang dilakukan oleh RF sebanyak 80 orang. Adapun kerugian diperkirakan mencapai hingga Rp 60 miliar secara keseluruhan.
Sementara itu, pihak kepolisian terus menerima laporan dari masyarakat terkait penipuan investasi minyak goreng yang terjadi di Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang. Namun, polisi mencatat, sudah ada 60 pelapor terkait kasus tersebut.
Kapolsek Jatiuwung Kompol Zazali Haryono mengatakan, pelaku sudah ditangkap dan saat ini tengah menjalani proses pemeriksaan. Pihak kepolisian, kata dia, juga terus melakukan pendataan dan membuka laporan bagi warga yang menjadi korban penipuan investasi tersebut.
Dia menyebut, warga yang melaporkan kasus penipuan investasi sembako ini, kemungkinan akan terus bertambah. “Kita terus mlakukan penyelidikan-penyelidikan,” tutur Zazali.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.