Kabar Utama
ICMI akan Turun ke Desa
ICMI harus terus menjadi rumah bersama umat Islam di Indonesia.
BANDUNG -- Rektor IPB University Arif Satria terpilih menjadi ketua umum (Ketum) Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) periode 2021-2026. Ia berjanji ICMI akan hadir di tengah masyarakat untuk membantu mencari solusi atas berbagai persoalan.
"ICMI akan memperkuat daya transformasi dengan mendorong berbagai program konkret di masyarakat, khususnya di perdesaan. Jadi, ICMI akan turun desa dan akan membangun beberapa learning centre sebagai sumber inspirasi bagi masyarakat," tutur dia kepada Republika, setelah penutupan agenda Muktamar ke-7 dan Milad ke-31 ICMI Tahun 2021, di Bandung, Jawa Barat, Senin (6/12).
Arif menjelaskan, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah inspirasi dan optimisme. Untuk itu, ICMI harus hadir di berbagai tempat untuk membuat masyarakat makin percaya diri dan kreatif dalam memecahkan masalah.
ICMI harus memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat melalui program yang riil, konkret, berkelanjutan, dan membawa daya transformasi. "Karena yang diperlukan oleh masyarakat perdesaan adalah percepatan transformasi. Bagaimana skenario percepatan transformasi masyarakat desa di era Revolusi 4.0 dan seperti apa? Saya kira ICMI harus hadir seperti itu," kata Arif.
Ia juga menyatakan akan terus mempertegas karakteristik keislaman, keindonesiaan, dan kecendekiaan. Sebab, tiga hal itu akan menjadi modal untuk proses transformasi bangsa Indonesia. Dia mengingatkan, persoalan bangsa saat ini sangat kompleks dan penuh ketidakpastian seiring disrupsi yang terjadi secara global.
"ICMI harus terus memperkuat kecendekiaan yang memiliki daya transformasi. Kecendekiaan yang secara konkret menghasilkan solusi atas berbagai persoalan kebangsaan yang ada," ucapnya.
Selain memperkuat daya transformasi di perdesaan, lanjut Arif, ICMI juga perlu memberikan kontribusi dalam pengambilan kebijakan pemerintah. Mulai dari pemerintah kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat. Menurut dia, ICMI sudah semestinya bisa mewarnai kebijakan pemerintah dengan kecendekiaannya.
Arif menekankan, ICMI harus terus menjadi rumah bersama umat Islam di Indonesia. Bagaimanapun, ICMI adalah bagian dari umat Islam di Indonesia sehingga harus menjadi penghubung agar terjadi konektivitas di antara berbagai organisasi kemasyarakatan yang berbasis keislaman.
Dengan begitu, akan terajut kolaborasi dan sinergi dalam merespons tantangan perubahan sekarang ini.
"Tantangan perubahan sekarang ini membutuhkan kolaborasi dan sinergi. ICMI bersama ormas-ormas Islam yang lain siap untuk melakukan langkah-langkah kolaboratif untuk merespons perubahan," ungkapnya.
Arif Satria terpilih menjadi ketua umum ICMI dalam rangkaian agenda Muktamar ICMI yang digelar di Bandung pada 4-6 Desember 2021. Ia dikukuhkan pada Senin (6/12) pagi. Arif adalah seorang guru besar ekologi-politik sekaligus rektor IPB University.
Pemilihan tersebut dimulai dengan pengusulan nama dari organisasi wilayah (orwil). Dalam proses itu terpilih 70 nama, lalu dikerucutkan menjadi 15 nama berdasarkan suara terbanyak. Sebayak 15 nama itu dipilih kembali oleh pemilik hak suara untuk mendapatkan tujuh nama sebagai formatur.
Pemegang hak suara ialah sembilan orang dari pengurus pusat, lima dari masing-masing orwil dengan kehadiran 31 orwil, satu dari masing-masing organisasi daerah (orda), dan satu dari pengurus badan otonom ICMI. Dari tujuh nama yang terpilih menjadi formatur, nama dengan suara terbanyak otomatis menjadi ketum ICMI dan enam nama lain menjadi wakil ketua umum atau mengisi posisi strategis lainnya.
Tujuh nama berdasarkan urutan suara terbanyak ialah Arif Satria (206 suara), Ilham Akbar Habibie (201), Mohammad Najib (143), Zulkifli Hasan (140), Priyo Budi Santoso (118), Jafar Hafsah (102), dan Andi Anzhar Cakra Wijaya (101).
Muktamar ICMI kali ini mengangkat tema "Membangun Indonesia Bermartabat Menuju Indonesia Emas 2045". Agenda dalam muktamar tersebut selain pemilihan ketum ialah penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Pengurus ICMI Pusat periode 2015-2021, penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ICMI, penetapan garis besar program kerja, pedoman pokok, dan kebijakan organisasi ICMI, serta pemilihan Majelis Pengurus ICMI.
Ketua umum ICMI terdahulu, Jimly Asshiddiqie, menyampaikan, ICMI pada masa kepengurusan baru selama lima tahun ke depan harus menghadirkan peran yang juga baru. Meski begitu, dia mengatakan, peran intelektual harus terus dilakukan dengan membina kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan di kampus dan menggerakkan pikiran-pikiran cerdas.
"Imtak (iman dan takwa) dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) itu harus seimbang tanpa harus dituntut mengambil peran politik yang lebih jauh," kata dia seusai agenda penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Pengurus ICMI Pusat periode 2015-2021, di Bandung, Ahad (5/12).
Jimly juga mengingatkan agar organisasi yang didirikan pada 7 Desember 1990 itu jangan sampai dimanfaatkan untuk memperoleh kekayaan dan jabatan tertentu. "Besarkan ICMI, jangan mengambil darinya. Berikan yang Anda bisa sumbangkan untuk membesarkan ICMI supaya ICMI terus memberi manfaat bagi bangsa dan negara," ujarnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak ICMI untuk sama-sama membangun Indonesia. Salah satunya dengan memberikan nasihat kepada pemerintah pusat maupun Pemprov Jabar.
“Kita, bangsa ini, sedang di persimpangan jalan oleh Covid, oleh disrupsi macam-macam. Butuh nasihat dari orang-orang alim, orang-orang yang punya ilmu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, di Kota Bandung, Senin (6/12). “Sehingga kami bisa mengambil keputusan yang maslahat dan terbaik untuk masyarakat," ujarnya lagi.
Emil juga mengucapkan selamat kepada Arif Satria yang terpilih sebagai ketua umum ICMI periode 2021-2026. "Saya sangat bahagia, muktamar ICMI berjalan dengan lancar di Bandung, Jawa Barat. Lebih bahagia lagi, sahabat saya, Profesor Arif Satria, terpilih sebagai ketua umum ICMI," kata Emil.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.