Kabar Utama
Jakarta Dibuat Sepi Ketika Nataru
Kami akan buat Jakarta sepi di malam tahun baru walaupun saat ini sudah PPKM Level 1.
JAKARTA -- Kondisi Ibu Kota DKI Jakarta bakal dibuat sepi pada saat menjelang malam pergantian tahun mendatang. Sejumlah titik di wilayah Jakarta pun bakal disterilkan dari keramaian, salah satunya melalui patroli crowd free night alias malam tanpa kerumunan.
"Kami akan buat Jakarta sepi di malam tahun baru walaupun saat ini sudah PPKM Level 1," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (30/11).
Purnomo Yogo menjelaskan, crowd free night tidak hanya dilakukan pada malam tahun baru saja, tetapi juga pada saat malam Natal 2021. Rencananya penerapan crowd free night akan berlangsung pukul 19.00 WIB hingga 04.00 WIB.
Untuk memetakan titik keramaian pada saat malam pergantian tahun, kata Sambodo, pihaknya akan koordinasi dengan Satlantas wilayah dan bidang intelijen. Sementara untuk wilayah yang sudah terpetakan di antaranya, Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, Kota Tua, Banjir Kanal Timur (BKT), Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kemayoran, Kemang, dan Barito.
"Lokasi-lokasi yang sering jadi perayaan pergantian tahun akan kami laksanakan crowd free night," terang Sambodo. Kendati demikian, menurut Sambodo, pihaknya tidak akan melakukan penyekatan pada libur Natal dan tahun baru.
Sebagai ganti, pihaknya hanya akan mengadakan poin pemeriksaan di beberapa pintu masuk wilayah DKI Jakarta. Untuk skema pelaksanaan pemeriksaan, pihaknya menunggu aturan dari Kementerian Dalam Negeri.
"Kami tunggu pemerintah apakah pemeriksaan SIKM atau cukup dengan PeduliLindungi atau tempel stiker, detail akan kami sampaikan jelang 24 Desember saat dimulai Operasi Lilin," kata Sambodo.
Menurut Sambodo, kegiatan ini sebagai upaya untuk mengimplementasikan keputusan pemerintah pusat yang akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di seluruh Indonesia pada periode Nataru. Rencananya, PPKM Level 3 akan berlaku mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Polri bersama TNI akan menerjunkan 179 ribu lebih personel pengamanan dalam Operasi Lilin 2021. Operasi tahunan ini sekaligus sebagai tim gabungan Polri-TNI dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru 2022 serta PPKM Level 3 di seluruh Indonesia.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono menjelaskan, total 179.814 personel gabungan itu terdiri dari 103.109 petugas Polri. Sebanyak 19.017 lainnya adalah personel TNI. “Sisanya, petugas atau personel dari pemda maupun mitra kepolisian lainnya,” ujar Rusdi, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (29/11).
Selain menerjunkan personel gabungan, tim Operasi Lilin juga mendirikan pos-pos pengamanan dan pelayanan. Ada 3.184 pos pengamanan yang didirikan. Tim gabungan juga mendirikan 1.113 pos pelayanan. “Pos pengamanan dan pos pelayanan ini menjadi bagian penting terkait kebijakan pemerintah dalam pengamanan Nataru 2021 agar dapat berjalan dengan baik,” ujar Rusdi.
Rusdi menjelaskan, para personel pengamanan dalam Operasi Lilin 2021 itu nantinya juga menjadi lini terdepan penetapan PPKM Level 3. Status darurat sudah ditetapkan pemerintah untuk mengantisipasi gelombang ketiga penyebaran virus korona, selama libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Pemerintah dalam status PPKM Level 3 kembali melarang terbatas sejumlah aktivitas luar warga dalam melakukan perayaan yang mengundang banyak orang, pun memastikan aktivitas terbatas lalu lintas dan perjalanan orang.
Rusdi mengatakan, pembatasan untuk memastikan penyebaran Covid-19 tak lagi meningkat. Rusdi membandingkan, pada libur Nataru 2020-2021 yang mengalami peningkatan penularan Covid-19 sebanyak 101 persen. Sedangkan liburan Idul Fitri 2020 dan 2021 yang berdampak pada penularan positif Covid-19 mencapai 56 ribu orang lebih.
Pengalaman tersebut, kata Rusdi, memberikan contoh aktivitas luaran yang dilakukan warga pada saat perayaan hari besar Nataru 2021 perlu kembali diperketat. “Tentunya, kita semua harus sama-sama belajar jangan sampai peningkatan jumlah tertular ini, terjadi di libur Nataru tahun ini. Karena itu, kita harus belakar dari yang sebelum-sebelumnya,” ujar Rusdi.
Sementara, Kabupaten Banyumas akan mewajibkan pendatang untuk swab test secara acak pada momen libur Nataru. Kapolresta Banyumas Kombes M Firman L Hakim mengatakan, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan pos untuk pemeriksaan pendatang.
Pos-pos pemeriksaan tersebut akan dimulai dari RT/RW. Apabila terdeteksi Covid-19, nantinya orang tersebut akan dibawa ke tempat karantina. "Nanti dirujuk ke karantina, makanya kita sudah siapkan karantina terpusat. Bahkan ada karantina yang sampai tingkat kelurahan," ujar Kapolres saat ditemui di Kompleks Kantor Bupati Banyumas, Selasa (30/11).
Menurutnya, pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro sangat penting untuk menjaga masyarakat agar tetap aman selama libur Nataru. Oleh karena itu, kelompok kerja dari Polri, TNI dan Pemda akan berupaya untuk melakukan pengamanan dan pengecekan pengunjung. Adapun yang akan dicek yakni identitas, daerah asal, tempat menginap hingga lama berkunjung.
Pihaknya masih belum dapat memprediksi berapa jumlah pengunjung. Karena berdasarkan pengalaman saat Lebaran, justru pemudik yang kembali malah mencapai 4.600 lebih dibandingkan prediksi 1.600 pemudik.
"Kita belum tahu seberapa besar. Kita tidak menahan penduduk untuk berkunjung, kita harap sama-sama jaga kesehatan, jaga wilayah, amankan wilayah," katanya.
Saat ini pokja masih membahas pengamanan arus lalu lintas, sehingga ia belum bisa merinci posisi titik-titik rawan. Titik-titik rawan tersebut tidak hanya terkait lalu lintas atau kecelakaan lalu lintas, tetapi juga rawan tindak pidana. "Pengamanan akan kita mulai sehabis Pilkades tanggal 15, tanggal 17 mulainya," kata Kapolres.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.