Resonansi
Di Balik Suami yang Hebat
Di balik kesuksesan seorang suami, ada istri yang hebat.
Oleh ASMA NADIA
OLEH ASMA NADIA
Di balik kesuksesan seorang suami, ada istri yang hebat. Para istri tentu setuju dengan pepatah di atas. Benar, pada kesuksesan seorang lelaki ada jejak dan pengorbanan panjang istri yang mendampingi.
Para suami mampu membangun kariernya, bisa mencurahkan konsentrasi penuh, dan sigap menyelesaikan persoalan yang dihadapi di kantor atau institusinya karena memiliki istri yang selalu siap memberikan dukungan seratus persen.
Perempuan yang mereka nikahi, dengan mandiri menyelesaikan persoalan rumah tangga, tidak hanya tugas sehari-hari termasuk berbagai kendala terkait air, listrik, dan atap yang bocor misalnya.
Di genggaman tangan mereka, tersambung kontak para tukang yang harus dihubungi sesuai kafaahnya saat terjadi masalah teknis rumah tangga.
Dengan begitu sebagian suami bahkan tak tahu, hanya beberapa jam sebelum mereka tiba di rumah, sejatinya ada masalah tak ringan yang baru saja selesai. Tak ada jejak keberantakan. Ketika para suami pulang, rumah sudah berdenyut teratur seperti biasa.
Di genggaman tangan mereka, tersambung kontak para tukang yang harus dihubungi sesuai kafaahnya saat terjadi masalah teknis rumah tangga.
Rapi, wangi dan menyejukkan, hingga sosok tiang keluarga itu bisa beristirahat dengan tenang.
Di balik kesuksesan seorang suami, ada istri yang tangguh. Tanpa mengeluh, mereka menyelesaikan berbagai isu termasuk masalah anak di sekolah, yang kadang membuat pihak sekolah mengirimkan surat peringatan.
Sebagian besar istri, biasanya memilih menyimpan problematika yang ada dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Penting sekali menjaga ketenangan pikiran suami. Persoalan yang dihadapi di kantor tentu sudah menyita waktu, tenaga, dan pikiran.
Tak perlulah ditambah keluhan; si kakak asik mengobrol di kelas ketika guru mengajar atau jika ananda ketahuan mencontek, memiliki nilai rapor merah, menjadi korban atau sebaliknya justru pelaku perundungan, terlibat perkelahian, dan lain-lain.
Istri yang baik senantiasa meletakkan fokus pada kebahagiaan imam keluarga, ketenangan pikiran, dan kenyamanan istirahatnya. Permasalahan yang mampu diselesaikan sendiri niscaya tak perlu merepotkan para suami.
Mereka memahami lelah kepala keluarga untuk mencari nafkah. Agar cicilan rumah tak terlambat, biaya sekolah anak lancar dibayarkan, berbagai kebutuhan rumah tangga yang kian mencekik leher tercukupi, kesejahteraan keluarga berangsur terpenuhi kian baik.
Istri yang baik senantiasa meletakkan fokus pada kebahagiaan imam keluarga, ketenangan pikiran, dan kenyamanan istirahatnya.
Di balik kesuksesan seorang suami, ada istri yang setia. Terlepas apakah mereka tipe perempuan yang terbiasa lemah lembut atau di antaranya tampil gagah dan bisa diandalkan, mereka tetap setia mendampingi.
Tidak berpaling meski saat ayah dari anak-anak berhadapan dengan takdir yang tak selalu indah. Suami mengalami mutasi ke bagian yang mengurangi pendapatan keluarga, hingga PHK. Atau ketika sakit hingga tak mampu lagi menyokong tonggak kehidupan.
Bukan air mata, atau keluh kesah dan omelan, yang umumnya hadir dari lisan para perempuan kuat ini, melainkan kesungguhan untuk tak meninggalkan. Tetap di samping suami, dalam suka maupun kesedihan.
Di balik seorang suami hebat, ada istri salihah. Sosok anggun yang tak lupa mengiringi langkah suami saat berangkat dengan senyum tulus. Hari-harinya penuh doa. Bukan hanya yang terucap dari lisannya sendiri, ia pun biasanya melibatkan anak-anak.
Mengajak para buah hati turut mendoakan agar usaha atau pekerjaan ayah lancar. Agar proyek yang sedang diamanahkan di pundak ayah, mulus.
Tak cuma doa, ada ibadah yang ditegakkan, selain bentuk ketaatannya pribadi kepada Allah, juga sebagai bakti kepada suami. Shalat Dhuha, sedekah, puasa Senin Kemis, shalat Hajat dan shalat malam tak lupa dibiasakan.
Jika Allah ridha, semoga Dia mengijabah doa-doa dan setiap harapan yang dilangitkan seorang istri, demi suami mereka.
Di balik suami yang hebat, ada istri yang terbiasa bersikap santun. Posisi yang diraih suami bukan sesuatu yang dicapai dengan satu ucapan simsalabim.
Ada keringat dan tenaga, perjuangan panjang, mengalami jatuh dan bangun, serta pengorbanan luar biasa, termasuk waktu saat profesi suami menuntutnya berpisah dengan keluarga di rumah, demi cita-cita bersama.
Para istri yang bijak mengerti, seiring posisi suami yang kian tinggi, kian besar pula tanggung jawab istri untuk menjaga kehormatan pendamping mereka.
Para istri yang bijak mengerti, seiring posisi suami yang kian tinggi, kian besar pula tanggung jawab istri untuk menjaga kehormatan pendamping mereka.
Pun para perempuan di balik suami-suami hebat ini menyadari, pencapaian suami walaupun berimbas pada fasilitas dan kemudahan yang bisa dinikmati keluarga, tetaplah bukan pencapaian pribadi sang istri.
Karenanya tidak pada tempatnya jika istri --lalu merasa berhak bersikap arogan, kasar, dan bebas mencaci maki orang lain-- seperti kasus yang saat ini viral semata mengandalkan dan merasa terlindungi kekuasaan suami.
Istri-istri di balik lelaki yang hebat, mengerti. Mereka harus menjaga citra kepala keluarga. Kebaikan dan sikap lemah lembut serta kesantunannya, akan mengharumkan nama suami.
Sebaliknya, ucapan dan tindakan sebagian istri yang di luar batas, sangat mungkin meletakkan kerja keras, pencapaian, dan perjuangan bertahun-tahun suami di ujung tanduk, bahkan menghancurkannya, dalam sekedipan mata.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.