Ekonomi
Kementan Dorong Ekspor Telur Tetas
Ekspor telur tetas juga menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam penerapan kompartemen bebas flu burung.
BOGOR -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong peningkatan ekspor produk peternakan, terutama telur ayam. Hal itu disampaikan Syahrul usai melepas ekspor telur tetas atau hatching egg (HE) parent stock ayam broiler PT CJ PIA ke Myanmar sebanyak 58.500 butir senilai Rp 3 miliar.
"Kami mengapresiasi kepada pelaku usaha yang terus semangat untuk memproduksi produk unggas, bahkan bisa memenuhi pasar ekspor," tutur Syahrul dalam acara pelepasan ekspor CJ PIA, pekan lalu.
Ia menjelaskan, upaya ekspor yang dilakukan oleh CJ PIA menunjukkan kemampuan peternak dalam negeri untuk bersaing di pasar global. Berdasarkan data BPS, kinerja ekspor komoditas peternakan pada Januari sampai Oktober 2021 mencapai 278 ribu ton dengan nilai 986 ribu dolar AS. Dibandingkan periode yang sama pada 2020, volume ekspor meningkat sebesar 4,53 persen dan nilai ekspor meningkat sebesar 33,74 persen.
Selain itu, ekspor telur tetas juga menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam penerapan kompartemen bebas flu burung yang telah dipublikasi pada situs Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE).
Syahrul menyampaikan, saat ini, ekspor bukan hanya dapat dilakukan oleh perusahaan skala besar. Peluang ekspor juga masih terbuka luas bagi pelaku usaha menengah, bahkan usaha kecil dan mikro di bidang peternakan.
"Melalui program Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor), kami targetkan pertumbuhan volume ekspor peternakan pada 2024 naik 300 persen menjadi 884.212 ton ke 100 negara tujuan" ujar Syahrul.
Untuk memanfaatkan peluang ekspor, Syahrul menyebutkan, perlu ada dukungan dari seluruh pemangku kepentingan terkait. Terutama, dalam penerapan standar-standar internasional mulai dari hulu ke hilir. Penerapan standar internasional diperlukan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk Indonesia.
"Selain itu, mampu mencari negara tujuan baru dan mengidentifikasi permintaan produk yang dibutuhkan oleh negara lain," tuturnya.
Manajer Operasional PT CJ PIA Nana Hadiatna mengatakan, pihaknya berupaya menjawab tantangan pemerintah untuk dapat mengekspor produk ke luar negeri. Terlebih lagi, saat ini, tingkat konsumsi masyarakat di dalam negeri masih relatif lemah.
“Ini menjadi pembuktian keseriusan kami dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produk sehingga dapat diekspor ke negara lain,” ujarnya.
View this post on Instagram
Bagikan telur gratis
Pinsar Petelur Nasional (PPN) Lampung bersama Pemkot Metro dan Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) membagikan 1 ton telur kepada masyarakat Kota Metro. Ketua PPN Lampung Yeni Sulistyowati mengatakan, telur ini akan dibagikan untuk anak-anak stunting yang ada di Kota Metro dan juga untuk masyarakat umum.
"Kegiatan ini kami laksanakan dalam rangka HKN dan pekan peduli antimikrobia dunia. Telur yang kami bagikan ini dari PPN Lampung sebanyak 600 kg dan dari GPMT sebanyak 400 kg. Selain dibagikan untuk anak stuntingjuga untuk masyarakat umum," kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin menjelaskan, pembagian telur ini merupakan bentuk kepedulian dunia usaha yaitu PPN dan GPMT sebagai salah satu aktor pembangunan atau pentahelix melalui Program Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan lbu (JAMA-PAI) demi mewujudkan Generasi Emas Metro Cemerlang (Gemerlang).
"Kegiatan ini juga untuk mendukung program JAMA-PAI kita. Ke depan melalui kegiatan ini diharapkan mampu memberikan makanan yang terbaik untuk anak Kota Metro, ini sangat penting sekali demi mewujudkan Kota Metro gemerlang," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, pembagian telur ini bertujuan untuk menggugah perhatian dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengonsumsi Pangan Asal Hewan (PAH) terutama telur yang bebas dari berbagai residu senyawa asing.Wahdi menambahkan, kegiatan juga sebagai upaya untuk mengurangi angka stunting Kota Metro.
Pasalnya, telur mengandung banyak vitamin, protein dan gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh."Kasus stunting di Kota Metro sebanyak 9,9 persen, melalui kegiatan ini semoga dapat mendukung program makan telur 2 butir sehari, guna mengurangi angka stunting di Kota Metro," tambahnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.