Foto para pengungsi di Kabupaten Puncak Jaya yang melarikan diri dari pertempuran TNI/Polri dan kelompok separatis bersenjata TPNPB pada November 2021. | istimewa

Nusantara

KKB Serang Mapolsek Sugapa di Intan Jaya

TPNPB klaim tewaskan tiga anggota TNI.

JAKARTA -- Kontak senjata antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan pihak TNI-Polri kembali terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Kamis (18/11). Kaops Satgas Nemangkawi, Brigjen Pol Ramdani Hidayat mengatakan, KKB melakukan penyerangan tepatnya di Kantor Polsek Sugapa.

"Betul terjadi penyerangan terhadap kantor polsek di Intan Jaya. Yang diserang Polsek Sugapa," kata Ramdani saat dihubungi Republika, Jumat (19/11).

Menurut Ramdani, KKB melepaskan tembakan sebanyak empat kali yang mengarah ke Polsek Sugapa. Aparat keamanan yang berjaga di lokasi tersebut, sambungnya, sempat melakukan tembakan balasan.

Namun, karena jarak yang cukup jauh, insiden baku tembak itu hanya berlangsung sebentar. Ramdani pun memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dari anggota TNI-Polri ataupun masyarakat sipil.

"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa baik dari masyarakat maupun dari TNI-Polri. Kalau dari KKB kita belum tahu," jelas dia.

photo
Foto para pengungsi di Kabupaten Puncak Jaya yang melarikan diri dari pertempuran TNI/Polri dan kelompok separatis bersenjata TPNPB pada November 2021. - (istimewa)

Pihak kepolisian sempat mengamankan dua orang terkait penembakan yang dilakukan KKB ke Mapolsek Sugapa. Namun, menurut Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, kedua orang , yakni OJ (20) dan NT (18) dipulangkan karena dinilai tidak ada kaitannya dengan KKB.

“Dua orang yang diamankan dilakukan tracing oleh Satgas Nemangkawi tidak ada keterkaitan dengan KKB. Rencananya akan dipulangkan," kata Ramadhan dalam konferensi pers di Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Jumat.

Ramadhan menerangkan, tak lama setelah penembakan terhadap Mapolsek Sugapa, Satgas Nemangkawi lalu melakukan penelusuran menggunakan drone dan terpantau lima orang membawa tiga pucuk senjata api laras panjang berjalan dan berkumpul di rumah hijau dekat hanoi (rumah adat Papua) di bawah Tower Telkomsel Bilogai. Petugas lalu melakukan pemeriksaan ke rumah tersebut dan diamankan dua orang, OJ dan NT.

Sementara itu, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom mengatakan, berdasarkan laporan Komandan Operasi TPNPB Kodap 8 Intan Jaya Undius Kogeya, pihaknya berhasil menembak lima anggota TNI-Polri.

"Dalam kontak senjata ini kami TPNPB berhasil tembak lima anggota TNI-Polri, empat tewas dan satu luka-luka. Dan pihak TPNPB Kodap 8 Intan Jaya belum ada yang korban," ujar Sebby dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta.

Selain itu, Sebby mengeklaim, Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni juga sempat meminta kepada TPNPB-OPM agar menghentikan perang. Ia pun mengeklaim, bahwa Natalis hendak memberikan uang sebesar Rp 1,6 miliar kepada TPNPB-OPM untuk berdamai dan menghentikan perang.

"Kami tolak, karena saya perang bukan untuk minta uang dan project, tetapi kami perang dengan tuntutan hanya satu, yaitu perang untuk menuntut hak politik kemerdekaan bagi Bangsa Papua dari kolonialisme Indonesia," tutur Sebby.

Sejak dua tahun belakangan, konflik di Papua meningkat karena dipicu oleh kian aktifnya pergerakan kelompok separatis TPNPB yang telah dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh pemerintah. Sejauh ini, Operasi Nemangkawi yang dilakukan TNI-Polri belum berhasil menumpas kelompok bersenjata itu.

Konflik terkini adalah saling tembak yang terjadi di Sugapa, Intan Jaya, sejak akhir Oktober lalu. Rumah-rumah warga dibakar, bandara dirusak, dan dua anak tertembak, satu di antaranya meninggal. Menurut rangkuman pihak gereja setempat, sejauh ini sebanyak 5.859 warga masih mengungsi.

Sebelumnya, terjadi juga perluasan konflik ke Papua Barat yang ditandai penyerangan Posramil Maybrat. Sebanyak empat prajurit TNI gugur dalam serangan yang dilakukan puluhan orang dengan senjata tajam itu. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat