Jakarta
Pemprov DKI Kaji Konser Musik di Masa PPKM
Konser musik mengundang kerumunan penonton dan perlu pengaturan khusus bagi penonton.
JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih melakukan evaluasi terkait uji coba pembukaan konser musik saat status PPKM di Ibu Kota sudah menjadi Level 1.
"Jadi, ini perlu evaluasi, diskusi yang cukup, jadi sabar dulu," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Selasa (16/11).
Meski kasus Covid-19 di Ibu Kota terkendali, kata dia, konser musik mengundang kerumunan penonton dan perlu pengaturan khusus bagi penonton. Untuk itu, pihaknya akan mengatur kapasitas yang diizinkan, luas arena konser, pengaturan jaga jarak antarpenonton hingga pengaturan protokol kesehatan.
"Prokes apa saja yang harus dipenuhi, ini semua harus dilalui. Dulu buka bioskop, kita kan lakukan uji coba dan berbagai ketentuan yang harus dipenuhi sebelumnya," kata dia.
Sejauh ini berbagai hiburan memang telah dibuka, termasuk persiapan untuk konser musik, hingga karaoke. Bahkan, lokasi yang berpotensi menimbulkan kerumunan lain, seperti tempat wisata juga disebutnya telah dimanfaatkan warga.
“Yang lain-lain yang dapat menimbulkan kerumunan itu, kita perhatikan lagi. Kita evaluasi bersama lagi,” kata Riza menambahkan.
Sebelumnya, Surat Keputusan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Nomor 676 Tahun 2021 mengatur kegiatan seni pertunjukan/pameran baik dalam dan luar ruangan diizinkan beroperasi dengan kapasitas maksimal 75 persen pengunjung dan jam operasional dimulai pukul 10.00-22.00 WIB.
Kemudian, kegiatan seni pertunjukan/temporer, seperti teater, musik, orkestra dibuka dengan kapasitas maksimal 50 persen penonton dan mengantongi rekomendasi Satgas Covid-19 dan Kepolisian.
Selain itu, wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi, mengatur tata kedatangan pengunjung dan tata letak tempat pertemuan/kegiatan mulai kursi, meja dan lorong dengan menerapkan 5M.
Anggota Fraksi PDIP DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak meminta agar kegiatan yang bersifat massal bisa diawasi lebih ketat. Pasalnya, penularan Covid-19 dinilai dia masih bisa masif meski vaksinasi telah dilakukan.
Dia menilai, vaksinasi memang terkesan sangat berdampak baik pada penurunan kasus Covid-19. Namun demikian, dirinya masih meragukan hingga kapan keampuhan itu bisa terjaga. “Soal kegiatan ekonomi, akan membaik seiring membaiknya kondisi pandemi,” ujar Gilbert.
Sementara itu, pengelola proyek Jakarta International Stadium (JIS) Jakarta Utara telah memasang 500 kursi berdesain tunggal (single seat) berwarna oranye di tribun penonton saat memasuki pekan ke-115 pembangunan. Manajer Proyek Jakarta International Stadium Arry Wibowo mengatakan, pemasangan tempat duduk dilakukan sejak sepekan kemarin dengan target 25 ribu kursi telah dipasang pada awal Desember nanti.
"Kalau total kapasitas stadion kan 82 ribu, kami targetkan, kalau per akhir bulan ini atau awal Desember kami targetkan terpasang kurang lebih 25 ribu. Semuanya single seat, satu penonton satu tempat duduk," ujar Arry.
Peluncuran awal lapangan utama JIS bersamaan dengan pertandingan Final Turnamen Persahabatan bertajuk "International Youth Championship 2021" yang akan menghadirkan tim muda Barcelona, Real Madrid, hingga Juventus.
Arry mengatakan, apabila penonton tertarik mendapatkan tampilan terbaik untuk menikmati pertandingan sepak bola ataupun nanti pada saat ada konser musik di JIS, masyarakat dapat memesan ruangan korporat yang adanya di lantai lima dan lantai enam sisi timur dan sisi barat stadion.
"Total keseluruhannya ada 52 corporate box di Jakarta International Stadium, masing-masing 13 di sisi timur dan barat stadion, lantai lima dan lantai enam," ujar Arry.
View this post on Instagram
Masih sepi
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor, Jawa Barat Yuno Abeta Lahay, pemesanan (booking) hotel satu bulan setengah jelang hari libur Natal dan Tahun Baru 2022 masih sepi.
"Untuk Natal dan Tahun Baru booking hotel tuh belum terlalu kelihatan ya, karena saat ini teman-teman pengelola hotel masih sibuk dengan pemesanan kegiatan meeting kementerian dan lembaga," kata Yuno.
Atas kondisi tersebut, menurut Yuno, sejauh ini PHRI belum mendapat indikator-indikator peningkatan pemesanan hotel untuk kepentingan lain, seperti kegiatan perusahaan, pemerintahan setempat, keluarga, ataupun individu. Rata-rata okupansi atas dominasi kepercayaan kegiatan kementerian dan lembaga di hotel-hotel Kota Bogor mencapai 80 persen pada hari kerja dan di atas 90 persen pada akhir pekan.
Berkat pelonggaran kegiatan masyarakat pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 bukan hanya di Kota Bogor, kata Yuno, cukup berdampak positif pada okupansi hotel. Namun, belum ada data mengenai pemesanan untuk libur akhir tahun.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.