Warga berjalan menuju halte bus TransJakarta di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (15/11/2021). Pemerintah menyatakan status level PPKM di luar Jawa Bali tidak berubah dan tetap yang berlaku hingga pekan depan serta masih mengkaji soal penanganan CO | ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

Jakarta

Kasus Covid-19 Baru di DKI Bertambah

Pandemi Covid-19 memang membawa banyak tantangan di seluruh dunia.

JAKARTA — Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan, pihaknya telah melakukan sebanyak 17.445 orang dites PCR untuk mendiagnosa kasus baru dengan hasil 92 positif dan 17.353 negatif.

Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 30.897 orang dites, dengan hasil 8 positif dan 30.889 negatif. “Target ini (tes Covid-19) di Jakarta lampaui (WHO) selama beberapa waktu. Dalam sepekan terakhir ada 107.301 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 671.914 per sejuta penduduk," kata Dwi, Senin (15/11).

Dia mengatakan, jumlah kasus aktif di Jakarta sejauh ini turun sejumlah 17 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 694 (orang yang masih dirawat/isolasi). Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 862.789 kasus.

Dari jumlah total kasus positif, kata dia, sebanyak 848.527 dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 98,3 persen, dan total 13.568 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen. Dia membandingkan, tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4 persen.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 0,5 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12,1 persen. Padahal, dia mengeklaim, WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku bersyukur dengan pencapaian Jakarta yang masuk dalam Top 50 kota dengan respons penanganan Covid-19 terbaik versi lembaga analitik asal London, Inggris, Deep Knowledge Analytics (DKA). Menurut dia, peringkat DKI di posisi ke-47, di atas Ankara, Turki, merupakan anggapan sukses penanganan Covid-19 di dunia.

“Tentu kita boleh euforia, tapi jangan kendor dan lupa. Tetap waspada apalagi kita sedang menghadapi akhir dan awal tahun yang berpotensi ada peningkatan (kasus)” kata Riza, akhir pekan lalu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pemprov DKI Jakarta (dkijakarta)

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, pandemi Covid-19 memang membawa banyak tantangan di seluruh dunia. Walaupun, dia mengakui, yang paling terpengaruh adalah sistem kesehatan dunia dan dampak ekonomi, khususnya pada kemampuan fiskal. 

“Namun, pandemi juga membawa berbagai kesempatan,” kata Anies. Anies mengatakan, kesempatan tersebut juga menjadi pendorong untuk terus berinovasi mengembangkan dan mempercepat pengembangan kota.

Sementara, anggota Fraksi PDIP DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, meminta agar kegiatan yang bersifat massal di DKI bisa diawasi lebih ketat. Pasalnya, penularan Covid-19 dinilai dia masih bisa massif meski vaksinasi telah dilakukan.

“Tetapi kita belum punya data keampuhan vaksin ini untuk waktu berapa bulan. Karena itu, sebaiknya disikapi dengan hati-hati, karena bisa jadi beban kalau sampai kasus naik lagi,” kata Gilbert.

Dia menilai, vaksinasi memang terkesan sangat berdampak baik pada penurunan kasus Covid-19. Namun, dirinya masih meragukan hingga kapan keampuhan itu bisa terjaga. “Soal kegiatan ekonomi, akan membaik seiring membaiknya kondisi pandemi,” kata dia.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh World Health Organization (who)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat